Apakah Garabandal adalah Penampakan Bunda Maria yang Sejati?

Terima kasih untuk dukungannya. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anda:

1. Seseorang mengklaim bahwa Padre Pio mendukung penampakan-penampakan Garabandal. Tetapi, cerita-cerita ini tidak jelas dan, pendek kata, kami tidak percaya cerita orang itu. Bahkan jika benar bahwa Padre Pio mendukung Garabandal, fakta bahwa Padre Pio berpikir bahwa penampakan tersebut benar tidak membuktikan bahwa penampakan itu memang benar, tentunya. Kami percaya dengan pasti bahwa Garabandal adalah penampakan palsu. Kami percaya hal ini untuk beberapa alasan:

►Pertama: menurut seorang teman kami yang telah mempelajarinya, (kami belum sempat), pesannya berkata: "Sri Paus akan memanggil kembali Konsili dan ini akan menjadi suatu kejadian agung di dalam Gereja." Hal ini berarti bahwa Garabandal kelihatannya merujuk kepada Vatikan II sebagai suatu "kejadian agung" di dalam Gereja dan Paulus VI sebagai "Paus" - keduanya sama sekali salah dan, jika hal tersebut disebutkan di dalam pesannya, hal ini membuktikan dengan pasti bahwa Garabandal adalah sebuah penampakan dari iblis.

►Kedua, semua "saksi mata" Garabandal berada di dalam sekte Novus Ordo (suatu buah yang buruk) dan tidak satu pun dari mereka mengikuti panggilan religius. (Kebanyakan dari mereka yang memiliki penglihatan, seperti Suster Lucia yang asli dari Fatima, mengikuti hidup religius). Penampakan awalnya terjadi sewaktu mereka mencuri apel - bukan suatu tindakan yang akan dihadiahi dengan kunjungan dari Bunda Allah, menurut saya. Para "saksi mata" juga berjalan mundur, sesuatu yang menyiratkan pengaruh Setan. Kami percaya bahwa tujuan dari penampakan palsu Garabandal adalah untuk membuat orang-orang berfokus kepada hukuman jasmani - suatu peringatan besar, mukjizat, dan bola penebusan - dan menuntun orang-orang untuk tidak menghiraukan serangan yang sejati dari Setan, yang berkenaan dengan Iman kita, dan bukan hukuman jasmani. Maka, sewaktu orang-orang menunggu apa yang mereka kira adalah hukuman "sejati" (apa yang mereka kira adalah hukuman jasmani) dan tetap berada di dalam sekte sesat, hukuman sejatinya (yaitu hukuman rohani, sekte Vatikan II) sudah jatuh di atas mereka dan sudah hampir mencapai puncaknya.

2. Hari Raya Wajib Tradisional adalah: Penyunatan Tuhan (1 Jan.); Kenaikan Tuhan; Diangkatnya Santa Perawan Maria ke Surga (15 Ags.); Hari Raya Semua Orang Kudus (1 Nov.); Dikandungnya Maria Tanpa Noda (8 Des.); Natal (25 Des.). 

3. Seseorang tidak boleh memberikan donasi kepada organisasi non-Katolik yang bekerja khusus untuk tindakan-tindakan kasih jasmani. Seseorang boleh menyumbangkan pakaian dan barang miliknya yang ia tidak perlukan, tetapi donasi tidak diperbolehkan. Hal ini dikarenakan, antara lain, anda tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh organisasi non-Katolik tersebut terhadap donasi anda.