Fransiskus menyatakan “Dengan Kepastian” dan “Otoritas Magisterial” bahwa Pembaruan Liturgis Novus Ordo “Tidak Reversibel”

Pada hari Kamis, 24 Agustus 2017, dalam sambutannya kepada 68th National Liturgical Week [Minggu ke-68 Liturgi Nasional Italia], Fransiskus menegaskan “dengan kepastian” dan “otoritas magisterial” bahwa formula Liturgi pasca-Vatikan II (yang tentunya termasuk Misa Baru yang keji) “tidak reversibel”.

Fransiskus, 24 Agustus 2017: “Dan pada hari ini masih diperlukan perbaikan dalam arah ini, terutama, penemuan kembali alasan-alasan untuk keputusan-keputusan yang diambil dengan pembaruan liturgis, menghapuskan bacaan-bacaan yang tidak berdasar dan yang dangkal, penerimaan sebagian serta praktik-praktik yang membuatnya cacat. Hal ini bukanlah soal memikirkan kembali pembaruan dengan cara kembali melihat pilihan-pilihan, melainkan dengan cara mengenali dengan lebih baik alasan-alasan pokoknya, serta lewat dokumentasi historis, dan juga untuk menginternalisir prinsip-prinsip yang memberi ilham dan dengan mengamati disiplin yang mengaturnya. Setelah magisterium ini, setelah perjalanan panjang ini kita dapat menegaskan dengan kepastian dan dengan otoritas magisterial bahwa pembaruan liturgis tidaklah reversibel”. (https://zenit.org/articles/vatican-iis-liturgy-a-school-of-prayer-full-translation/)

Pernyataan Fransiskus menghancurkan para tradisionalis palsu dan para non-sedevakantis yang masih berharap dengan sia-sia dalam sekte Vatikan II dan para anti-Pausnya yang pemurtad. Hal ini kembali meremukkan motis yang mendasari bagaimana banyak dari mereka beroperasi: yakni, bahwa para anti-Paus Vatikan II tidak mencoba untuk memberlakukan secara otoritatif satu pun dari kejahatan atau doktrin sesat dari sekte Vatikan II (seperti Misa Baru dan Vatikan II). Ya, mereka telah melakukan hal itu, tetapi mereka tidak dilindungi oleh Allah karena mereka bukanlah Paus sejati.

Pernyataan Fransiskus adalah suatu penegasan lain bahwa sekte Vatikan II bukanlah Gereja Katolik, melainkan sebuah Kontra-Gereja yang dipimpin oleh para anti-Paus bidah. Orang-orang Katolik yang berpandangan bahwa Takhta St. Petrus kosong benar adanya, dan sama sekali tidak ada satu pun cara untuk bersikeras mengakui bahwa para anti-Paus Vatikan II dan tetap sungguh menjadi tradisional. Terdapat harapan di dalam Gereja Katolik, tetapi tidak terdapat harapan di dalam sekte Vatikan II. Hal itu dikarenakan sekte Vatikan II bukanlah Gereja Katolik, melainkan Kontra-Gereja yang telah diprediksikan untuk akhir zaman.