^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Breve Charitas - Paus Pius VI, 1791 - Tentang Sumpah Sipil Rohaniwan Prancis
CHARITAS
SURAT DARI BAPA SUCI KITA
SRI PAUS, PIUS VI
Tentang Sumpah sipil yang diambil oleh para Rohaniwan, serta tentang pemilihan dan konsekrasi para Uskup palsu di Prancis
“Kepada Putra-Putra Kami yang amat terkasih, para Kardinal dari Gereja Roma yang Kudus, kepada Saudara-Saudara Kami yang Terhormat, para Uskup Agung dan Uskup, dan kepada Putra-Putra Kami yang terkasih, para Kapitel, Imam dan Rakyat dari Kerajaan Prancis
PIUS VI, PAUS
Putra-Putra Kami yang amat terkasih, Saudara-Saudara yang Terhormat, dan para Putra yang tercinta, Salam dan Berkat Apostolik.
1. Kasih, yang ciri-ciri utamanya, sebagaimana yang diajarkan oleh Santo Paulus Rasul, adalah kesabaran dan kebaikan, menderita dan menanggung segala sesuatu, selama masih ada baginya suatu harapan untuk dapat mengobati, melalui kelemahlembutan, kesalahan-kesalahan yang mulai terselisip di dalam pikiran; tetapi, sewaktu kesalahan-kesalahan tersebut semakin hari menjadi semakin kuat, sewaktu kekacaubalauan terdorong sampai titik di mana timbul suatu skisma; maka hukum-hukum, bahkan hukum kasih, yang bersatu dengan tanggung jawab pelayanan Apostolik yang Kami sandang, meskipun Kami tidak layak, mewajibkan Kami dan mendesak Kami dengan kesegeraan untuk melawan kejahatan yang mulai muncul itu dengan suatu obat yang, pendek kata, manis dan kebapaan, tetapi yang bersifat segera dan mujarab, dengan cara menyingkapkan kepada orang-orang yang bersalah itu besarnya kesalahan mereka, dan beratnya sanksi-sanksi kanonik yang telah mereka dapatkan. Melalui jalan inilah orang-orang yang tersesat dapat kembali berjalan di dalam jalan kebenaran, mengabjurasikan kesalahan-kesalahan mereka, dan berpulang ke dalam dada Gereja, yang menantikan kembalinya diri mereka bagaikan seorang ibunda yang baik, dan yang mengulurkan tangannya untuk menyambut mereka; dengan demikianlah para umat beriman dapat segera menghindari jebakan-jebakan dari para Gembala palsu mereka, para Gembala palsu yang, karena mereka tidak masuk ke dalam kandang domba melalui pintu yang benar, mereka hanya bertujuan untuk menculik, menyembelih, dan menyesatkan kawanan domba.
2. Dengan asas-asas ilahi yang berada di hadapan mata Kami, segera setelah Kami mendapatkan berita pertama dari peperangan yang dinyatakan terhadap Agama Katolik oleh para filsuf inovator yang bersekongkol melawan Agama itu, dan yang membentuk mayoritas dari Majelis Nasional Prancis, Kami telah menangis dalam kegetiran di hadirat Tuhan; dan, setelah menuangkan kekhawatiran-kekhawatiran Kami yang pedih kepada para Saudara Kami yang Terhormat, para Kardinal dari Gereja Roma yang Kudus, Kami sesudahnya telah menasihati dengan amat segera Putra Kami yang amat terkasih dalam Yesus Kristus, Louis, Raja yang Amat Kristiani, melalui surat Kami yang bertanggal 9 Juli 1790, untuk tidak menganugerahkan Peneguhannya terhadap Konstitusi Sipil Rohaniwan, yang menimbulkan suatu skisma dalam Kerajaannya itu. Sebab, adalah sesuatu yang secara mutlak mustahil bahwa suatu Majelis yang sepenuhnya politis, memiliki hak untuk mengubah disiplin universal dari Gereja, untuk meniadakan otoritas-otoritas dari para Bapa dan dekret-dekret dari Konsili-Konsili, untuk memorak-porandakan tatanan hierarki, untuk mengatur sesuai kehendaknya pemilihan para Uskup, untuk menghapuskan Takhta Keuskupan, dan untuk menggantikan bentuk-bentuk Gereja yang kuno dan terhormat dengan bentuk-bentuk yang baru yang cela.
3. Untuk mengukirkan dengan lebih mendalam nasihat-nasihat ini di dalam hati Sri Raja yang Amat Kristiani tersebut, Kami telah menujukan sepucuk Surat kedua dalam bentuk Breve, pada tanggal ke-10 dari bulan yang sama, kepada para Saudara Kami yang Terhormat, para Uskup Agung dari Bordeaux dan dari Vienne, bahwa tanggung jawab para pelayan terikat kepada pribadi sang Penguasa Monarki; Kami telah memperingatkan mereka secara kebapaan untuk mempersatukan upaya-upaya mereka dengan upaya-upaya Kami, dalam rasa takut bahwa, andaikata Sri Raja meneguhkan Konstitusi ini dengan otoritasnya, Kerajaan itu akan segera menjadi mangsa dari suatu skisma, para Uskup yang terpilih, menurut bentuk yang baru ini, akan dengan sendirinya menjadi skismatis, dan bahwa Kami akan diwajibkan untuk menyatakan mereka sebagai penyusup dan bahwa mereka kehilangan segala yurisdiksi gerejawi. Untuk membuktikan secara jelas bahwa tujuan satu-satunya dari perhatian Kami dan kekhawatiran Kami adalah kepentingan-kepentingan Agama, Kami telah memerintahkan untuk memberhentikan tuntutan pembayaran untuk hak-hak Kamar Apostolik, sesuai traktat-traktat kuno yang senantiasa berlaku, untuk ekspedisi surat-surat bulla yang dikirimkan ke Prancis.
4. Tidaklah diragukan bahwa Sri Raja yang Amat Kristiani tidak pernah, oleh tindakannya sendiri, meneguhkan Konstitusi Rohaniwan tersebut; tetapi oleh karena desakan dan dorongan dari Majelis Nasional, ia pada akhirnya memberikan peneguhan tersebut; seperti yang diindikasikan oleh Surat-Suratnya dari tanggal 28 Juli, 6 September, dan 16 Desember, di mana ia memohon kepada Kami untuk menyetujui, setidaknya untuk sementara, pertama-tama lima, kemudian tujuh pasal yang pada dasarnya tidak berbeda jauh dan memuat istilahnya hakikat dan rangkuman dari Konstitusi baru tersebut.
5. Kami segera melihat bahwa mustahil adanya bagi Kami untuk menyetujui dan menolerir pasal-pasal ini yang secara mutlak bertentangan dengan hukum-hukum kanonik; tetapi, karena Kami tidak ingin memberikan kepada para musuh Kami dalih untuk menerbitkan bahwa Kami menentang segala jalan perdamaian, dan dengan demikian memberikan kepada mereka suatu kesempatan untuk menipu para Rakyat; dan karena Kami ingin selalu berjalan dalam jalan kelemahlembutan yang sama, Kami telah menyatakan kepada Sri Raja, melalui Surat Kami yang bertanggal 17 Agustus, bahwa Kami akan menelaah dengan cermat pasal-pasal tersebut, dan bahwa Kami akan menghimpun sebuah Dewan Kardinal, di mana mereka semua akan bertemu untuk menimbang pasal-pasal tersebut dari sudut pandang Agama. Setelah berhimpun dua kali, pada tanggal 24 September dan 16 Desember, untuk mendiskusikan kelima, dan kemudian, ketujuh pasal tersebut, atas dasar pertimbangan-pertimbangan yang berat, mereka sepenuhnya bermufakat untuk memintakan kepada para Uskup Prancis pendapat mereka tentang pasal-pasal tersebut, dan memohon kepada mereka untuk berupaya mencari suatu jalan tertentu untuk memenuhi tuntutan dari pasal-pasal tersebut tanpa melanggar kanon-kanon, suatu hal yang tidak dapat dilakukan dengan mudah di Roma, akibat jarak yang jauh, demikianlah yang telah Kami tuliskan kepada Sri Raja yang Amat Kristiani.
6. Kepedihan yang memenuhi diri Kami telah ditenangkan oleh suatu penghiburan yang besar, sewaktu Kami mendapatkan kabar bahwa kebanyakan dari para Uskup Prancis, yang berpegangan erat kepada tugas-tugas Penggembalaan mereka, dan dipenuhi cinta yang berkobar akan kebenaran, mengerahkan upaya mereka sendiri untuk menentang Konstitusi ini, dan melawannya dengan keberanian dalam segala hal yang berhubungan dengan Gereja, tetapi puncak dari penghiburan tersebut, adalah kepercayaan yang dibuktikan kepada Kami oleh Kardinal de la Rochefoucault, Uskup Agung dari Aix, dari antara para Uskup Agung dan Uskup yang berjumlah tiga puluh, yang telah mengirimkan kepada Kami Exposition sur les principes de la Constitution du Clergé [Eksposisi tentang prinsip-prinsip Konstitusi Rohaniwan] yang memuat pandangan-pandangan mereka, yang ditandatangani oleh masing-masing dari mereka, serta memohon saran dan terang dari Kami dalam keadaan yang kritis ini, seraya memohon bantuan kepada Kami bagaikan dari seorang guru dan Bapa mereka bersama. Kami telah kembali mengalami suatu kepuasan yang besar oleh karena beberapa uskup yang, setelah pertama-tama berhimpun, telah menyetujui Eksposisi ini. Dari seratus tiga puluh satu uskup dari Kerajaan tersebut, hanya terdapat empat uskup yang membangkang; dan jika sebagian besar dari para uskup tersebut diikuti oleh banyak Kapitel, Pastor Paroki, serta Pastor dari ordo kedua, Eksposisi yang disetujui dengan kerja sama yang serempak ini tentunya akan diterima dengan hangat dan memang merupakan doktrin sejati dari Gereja Prancis.
7. Lalu, tanpa menunda lebih lanjut, Kami telah mulai bekerja dan menelaah semua pasal dari Konstitusi Rohaniwan tersebut. Tetapi, Majelis Nasional sama sekali tidak tergerakkan oleh perhimpunan Gereja Prancis tersebut: sebaliknya, keteguhan dari para uskup tidak membuat mereka meninggalkan rencana mereka, melainkan membuat mereka menjadi lebih jengkel. Sebab Majelis Nasional melihat dengan jelas, dan tidak dapat meragukan bahwa dari antara para metropolitan dan para uskup yang senior, mereka tidak akan dapat menemukan seorang pun yang mampu mengonsekrasikan para uskup yang dipilih di dalam Departemen-Departemen oleh orang-orang awam, para bidah, orang kafir, dan Yahudi, sebagaimana yang dicanangkan oleh dekret-dekretnya. Dan karena Majelis Nasional pun yakin bahwa bentuk pemerintahan yang absurd itu tidak mampu mempertahankan keberlangsungannya, karena tanpa uskup, semua organisasi gerejawi akan runtuh, Majelis itu pun mengeluarkan dekret-dekret lain yang lebih gila dari tanggal 15 dan 27 November; dari 3, 4, dan 25 Januari 1791. Dekret-dekret tersebut, yang sejak saat itu menyandang peneguhan raja, memerintahkan bahwa, jikalau Metropolitan atau Uskup yang paling senior menolak untuk mengonsekrasikan calon-calon uskup yang terbaru, mereka akan dapat meminta kepada Uskup dari departemen lain untuk melakukan konsekrasi tersebut. Di samping itu, untuk merampas pada waktu yang bersamaan dan secara serta-merta dari Gereja Prancis Uskup-Uskup yang sungguh Katolik dan semua Pastor Paroki yang patuh kepada agama, semua pastor dari ordo pertama dan kedua diwajibkan untuk mengambil sumpah tanpa batasan bahwa mereka akan berpatuh kepada peraturan-peraturan yang telah dibuat dan kepada peraturan-peraturan yang akan ditetapkan setelahnya sehubungan dengan Konstitusi Rohaniwan. Telah dinyatakan pula bahwa mereka yang menolak untuk mengambil sumpah tersebut akan diberhentikan dari fungsi-fungsi mereka; bahwa Takhta mereka, Paroki mereka akan dianggap sebagai kosong; bahwa para Pastor yang legitim akan diwajibkan untuk melaksanakan pemilihan para Uskup dan para Pastor Paroki yang baru; dan bahwa para rohaniwan yang terpilih, tanpa memedulikan para Metropolitan dan Uskup senior, akan berbicara kepada Direktori [dari Majelis Nasional], yang akan menunjuk seorang Uskup mana pun untuk mengonsekrasikan mereka dan memberikan institusi kepada mereka.
8. Dekret-dekret yang terakhir ini telah melanda hati Kami dengan kepedihan yang begitu besar; dan telah memperbanyak kesulitan Kami, dan menimbulkan, bagi Kami, suatu perkara baru yang untuk dibahas di dalam tanggapan kepada para Uskup yang waktu itu menyibukkan diri Kami: doa-doa publik yang baru, upaya-upaya baru untuk mencondongkan telinga sang Bapa kerahiman juga telah merupakan hal yang Kami perintahkan sesudahnya. Dekret-dekret tersebut juga telah menghasilkan bagi para Uskup Prancis, yang telah menerbitkan karya tulis mereka yang penuh hikmat, kewajiban untuk memperkini instruksi pastoral yang baru, dan mengerahkan segala usaha mereka, melalui khotbah dan semangat mereka, untuk melawan sumpah tersebut, penggulingan para uskup, kekosongan takhta-takhta keuskupan, pemilihan dan institusi para Pastor yang baru. Itulah mengapa seluruh Gereja Prancis mengakui dan bermufakat bahwa sumpah-sumpah sipil tersebut harus dipandang sebagai setara dengan sumpah palsu dan penistaan yang sama sekali tidak layak untuk diambil oleh seorang Rohaniwan pun, ataupun oleh seorang Katolik yang baik, dan bahwa semua akta-akta sesudahnya harus dianggap sebagai skismatis, secara mutlak batal dan adalah subjek bagi hukuman-hukuman yang terberat.
9. Para Imam Prancis telah membantu melalui tindakan-tindakan dan pernyataan-pernyataan mereka yang sama terpujinya. Hampir semua uskup, kebanyakan dari para pastor Paroki menolak sumpah tersebut dengan suatu keteguhan yang tak tergoyahkan. Para musuh agama pada waktu itu telah mengakui bahwa segala rencana mereka akan gagal jika mereka tidak menemukan suatu cara untuk menaklukkan beberapa Uskup yang ambisius atau lemah, yang mengambil sumpah untuk menaati Konstitusi, dan untuk menumpangkan tangan mereka yang nista kepada para uskup baru, demi meratakan jalan menuju skisma. Para prelat yang ditaklukkan oleh kejahatan dan siasat-siasat yang fasik tersebut dikepalai oleh Charles, Uskup Autun, pendukung Konstitusi yang paling bersemangat; yang kedua adalah Jean Joseph, Uskup Lydda; yang ketiga adalah Louis, Uskup Orléans; yang keempat adalah Charles, Uskup Viviers, yang kelima adalah Kardinal de Loménie, Uskup agung Sens, yang diikuti oleh beberapa Pastor dari ordo kedua yang malang yang sangat sedikit jumlahnya.
10. Sehubungan dengan Kardinal de Loménie, di dalam suatu surat, ia menulis kepada Kami pada tanggal 25 November lalu, ia berusaha keras untuk membenarkan sumpah yang telah diambilnya, dengan mengklaim bahwa sumpah tersebut tidak disertai dengan persetujuan interior dari hati: ia tidak mengetahui jikalau ia harus mengikutsertakan dalam pelayanannya konsekrasi Uskup-Uskup baru; bahwa ia telah berhenti melakukannya sejak saat itu; dan ia berpura-pura amat terkejut tentang hal tersebut. Karena Kami meyakini sebagai kepentingan yang terutama bahwa tidak seorang uskup pun mengonsekrasikan orang-orang yang akan terpilih, dan tidak membuka jalan kepada skisma melalui tindakan tersebut, Kami telah memandang sebagai pantas adanya untuk menunda selama beberapa waktu lamanya tanggapan Kami kepada para Uskup, yang hampir tuntas dituliskan, dan untuk menjawab dengan segera kepada sang Kardinal. Di dalam surat ini, Kami telah berusaha keras untuk mengenyahkan segala penampilan palsu tersebut yang dibuatnya sehubungan dengan sumpah itu; Kami telah memperingatkannya tentang hukuman-hukuman yang dijatuhkan oleh kanon-kanon kepada kesalahan-kesalahan semacam itu, dan mengungkapkan kesedihan Kami bahwa Kami terpaksa menjatuhkan hukuman-hukuman kanonik itu kepadanya dan bahkan untuk mencopotnya dari jabatan Kardinal, jika ia tidak segera memperbaiki skandal yang telah ditimbulkannya dengan membuat pemuasan yang segera dan layak. Sehubungan dengan keraguannya yang berkenaan dengan konsekrasi para Uskup yang dipilih secara ireguler, Kami telah secara terang-terangan melarangnya untuk melangkah dengan lancang sampai memberikan institusi, di bawah dalih apa pun, kepada para Uskup baru tersebut dan oleh karena itu memperkenalkan para pembangkang di dalam dada Gereja; dan memperingatkannya bahwa perkara ini adalah hak yang hanya dimiliki oleh Takhta Apostolik seorang, sesuai dengan keputusan-keputusan Konsili Trente, dan jika seorang Uskup atau Metropolitan berani mengatribusikan hak tersebut kepada dirinya sendiri, Kami akan diwajibkan, atas dasar tanggung jawab apostolik yang dipercayakan kepada Kami, untuk menyatakan sebagai skismatis para penginstitusi serta mereka yang diinstitusikan, dan mencap sebagai batal semua akta-akta yang dikeluarkan dari pihak yang satu dan yang lain.
11. Setelah memenuhi tanggung jawab pastoral yang diembankan oleh gelar Kami sebagai kepala Gereja, Kami harus kembali kepada tanggapan yang ditujukan kepada para Uskup, suatu karya yang semakin harinya menjadi semakin berat akibat peristiwa-peristiwa baru yang terjadi berturut-turut. Pada akhirnya, dengan bantuan dari Surga, Kami telah menyelesaikan karya tulis tersebut; dan setelah menelaah semua pasalnya dengan amat berhati-hati, Kami telah memutuskan penghakiman dari diri Kami serta dari Takhta Apostolik yang Suci yang telah dimintakan oleh para Uskup Prancis kepada Kami, dan yang sungguh dinantikan oleh semua orang Katolik yang baik dari Kerajaan tersebut. Tidak seorang umat beriman pun, oleh karena itu, dapat meragukan bahwa Konstitusi Rohaniwan baru itu telah diinstitusikan atas dasar asas-asas yang bidah, dan oleh karena itu, Konstitusi itu sendiri bersifat bidah di dalam beberapa bagiannya dan bertentangan dengan dogma Katolik; bahwa di dalam bagian-bagiannya yang lain, Konstitusi itu mengandung penistaan, bersifat skismatis, menghancurkan Keutamaan Takhta Suci, berlawanan dengan disiplin yang kuno dan yang baru, dibuat-buat, dan diterbitkan dalam tujuan untuk menghapuskan agama Katolik sepenuhnya. Agama ini memang satu-satunya yang kultusnya dilarang. Dari agama ini, para Pastornya yang legitim serta harta kepemilikannya yang kuno dirampas, sedangkan kebebasan diberikan kepada para pelayan dari sekte-sekte lain, yang diperbolehkan untuk menikmati harta kepemilikannya dalam kedamaian. Walaupun Kami telah menunjukkan, dengan bukti yang terkini, segala kejahatan dari Konstitusi yang mematikan itu, Kami bagaimanapun telah menahan diri sampai pada saat ini sehingga tidak menindaki orang-orang yang telah membuat Konstitusi ini. Dalam tekad untuk tidak bergeser dari jalan kelemahlembutan dan kehalusan, Kami belum mengusir mereka dari dada Gereja; tetapi, pada waktu yang bersamaan, Kami telah harus mengulangi bahwa, jika mereka tidak membenci kesalahan-kesalahan yang bahayanya telah Kami peringatkan kepada mereka, Kami akan diwajibkan, walaupun dalam penyesalan, untuk menyelaraskan diri dengan kebiasaan Takhta Suci, dalam peristiwa-peristiwa yang serupa, untuk menyatakan sebagai skismatis para pembuat Konstitusi ini, mereka yang telah mengambil sumpah untuk berpatuh kepada Konstitusi tersebut, para Pastor yang terpilih yang telah dinyatakan sebagai dikonsekrasikan, dan orang-orang yang telah menjadi para konsekrator; sebab, siapa pun diri mereka itu, mereka tidak akan dapat memiliki suatu tanggung jawab, tidak pun mereka dapat mengambil bagian dalam persekutuan Gereja.
12. Karena Kami sepenuhnya siap untuk mendukung keinginan-keinginan dari Negara Prancis yang agung, dalam hal yang tidak akan bertentangan dengan dogma dan dengan disiplin universal Gereja; sesuai dengan pendapat dari para Kardinal yang berhimpun sehubungan dengan perkara ini, Kami telah mengulangi kepada para Uskup apa yang telah Kami katakan kepada Sri Raja yang Amat Kristiani, dan Kami telah mendorong mereka, mereka, yang berada di tengah-tengah kejadian-kejadian tersebut, untuk menyarankan kepada Kami suatu jalan keluar, jikalau mereka dapat menemukannya, yang tidak bertentangan dengan dogma dan disiplin, sambil menjamin kepada mereka bahwa Kami akan segera mencermati saran tersebut dan mempertimbangkannya. Demikianlah pandangan-pandangan yang telah Kami ungkapkan di dalam Surat Kami kepada putra Kami yang amat terkasih, Sri Raja yang Amat Kristiani, dengan mengirimkan kepadanya suatu salinan dari tanggapan Kami kepada para Uskup. Kami telah memohon kepadanya, dalam nama Tuhan, untuk menghimpun di sekelilingnya para Uskup yang terbijaksana, dan untuk mencari bersama mereka suatu obat yang pantas untuk mengatasi kejahatan yang begitu banyak, yang sebagian disebabkan oleh otoritas kerajaan; dan Kami telah menyatakan kepadanya bahwa, dalam kesetiaan kepada tanggung jawab pastoral Kami, Kami akan menindaki mereka yang terus berkeras kepala berada di dalam kesalahan, sesuai teladan yang telah diberikan kepada Kami oleh para pendahulu Kami di dalam keadaan-keadaan ekstrem yang serupa.
13. Kedua surat Kami kepada Sri Raja dan kepada para Uskup, yang bertanggal 10 Maret, telah diberikan kepada seorang kurir istimewa yang pergi pada hari berikutnya. Sementara itu, sewaktu seorang kurir biasa telah sampai dari Prancis pada tanggal 15, Kami mendapat kabar dari mana-mana bahwa pada tanggal 24 Februari, skisma di Paris telah memuncak; karena pada hari itulah Uskup Autun, yang telah dicemari oleh suatu sumpah palsu, yang sudah bersalah atas pembelotan karena ia telah meninggalkan gerejanya atas otoritas pribadinya; dan telah menyerahkan gerejanya kepada tangan orang awam, bukannya meneladani perilaku yang terhormat dari Kapitelnya, ia malah bersekutu dengan para uskup Babilonia dan Lydda. Sang uskup Babilonia, yang Kami anugerahkan palium serta tunjangan, telah terbukti sebagai penerus yang layak bagi seorang uskup Babilonia lainnya, Dominique Varlet, yang terkenal akibat skisma dari Gereja Utrecht. Uskup Lydda, yang juga bersalah atas sumpah palsu, mendapatkan kebencian dan kemurkaan dari orang-orang yang baik, karena ia menyimpang dari doktrin suci dari Uskup dan Kapitel dari Gereja Basel, di mana ia menjabat sebagai uskup sufragan. Maka, pada hari itu, Uskup Autun, yang didampingi oleh kedua uskup tersebut, telah dengan lancang menumpangkan tangan mereka yang nista, di dalam Gereja Oratorium, atas Louis-Alexandre Expilly, dan Claude-Eustache-François Marolles, tanpa meminta permufakatan dari Ordinaris, tanpa suatu penugasan pun dari Takhta Apostolik, tanpa mengucapkan sumpah kepatuhan terhadap Sri Paus yang Berdaulat, tanpa menuntut penelaahan maupun pengakuan iman, formalitas-formalitas yang diwajibkan oleh buku Pontificale Romanum, dan yang harus ditaati di dalam seluruh gereja di dunia, pendek kata, mereka melanggar serta menginjak-injak segala hukum dalam kebencian. Tidak pun boleh diabaikan bahwa calon pertama dari uskup-uskup ini telah diangkat secara ireguler atas Takhta Quimper, walaupun sang Kapitel dari gereja ini telah berulang kali menuntut dengan kuat untuk memperoleh Takhta itu kembali, dan bahwa nominasi dari calon kedua atas Keuskupan Soissons bahkan dilaksanakan dengan lebih buruk, karena Gereja ini sudah memiliki pastornya yang legitim, Saudara Kami yang terhormat, Henri-Joseph Claude de Bourdeilles, yang, oleh karena itu, telah percaya bahwa ia wajib berprotes dengan penuh semangat melawan penistaan ini dan memberikan bantuan yang segera kepada Diosesnya, sebagaimana yang diungkapkan di dalam suratnya yang diterbitkan pada keesokan harinya.
14. Kami juga telah mendapatkan kabar, pada waktu yang bersamaan, bahwa Uskup Lydda yang disebutkan di atas juga telah menjadi bersalah atas suatu kejahatan yang baru. Memang, pada tanggal 27 dari bulan Februari yang sama, bersama-sama dengan kedua uskup palsu Expilly dan Marolles, ia telah menimbulkan suatu skandal di dalam gereja yang sama ini karena ia mengonsekrasikan sebagai Uskup Acqs pastor Paroki Saurine, walaupun gereja Acqs sudah memiliki pastornya yang bajik, Charles-Auguste Lequien. Tindakan inilah yang kemungkinan membuat Jean-Joseph Gobel, Uskup Lydda, diangkat ke atas Takhta Paris walaupun Uskup Agungnya masih hidup. Demikian pulalah bagaimana Ischyras, salah satu dari para penuduh St. Atanasius yang paling menggebu-gebu, dan salah satu dari mereka yang paling berpengaruh untuk mengusir St. Atanasius dari Takhtanya, sebagai bayaran atas kerja samanya dan kejahatannya, dijadikan sebagai Uskup Tirus oleh Konsili Penyamun yang berhimpun di kota tersebut.
15. Kabar-kabar yang menyedihkan dan pedih ini mencampakkan diri Kami ke dalam dukacita: tetapi harapan Kami dalam Allah kembali membangkitkan Kami. Pada tanggal tujuh belas dari bulan Maret, Kami kembali menghimpun para Kardinal untuk membantu Kami dengan terang mereka dalam suatu perkara yang demikian beratnya ; dan sewaktu Kami sedang berdiskusi untuk mengambil keputusan, seorang kurir lain dari Prancis mengumumkan kepada Kami bahwa sang Uskup Lydda, yang semakin hari menjadi semakin bejat, telah bersekutu dengan kedua uskup palsu, Expilly dan Saurine, dan pada tanggal 6 dari bulan yang sama telah, di dalam Gereja yang sama dan dengan tangan yang nista yang sama, mengonsekrasikan sebagai Uskup Beauvais, Pastor Paroki Massieu, Deputi dari Majelis Nasional; sebagai Uskup Évreux, Pastor Paroki Lindet, juga seorang Deputi; sebagai Uskup Moulins, Pastor Paroki Laurent, Deputi; dan sebagai Uskup Châteauroux, Pastor Paroki Héraudin; dan ia pun tidak berhenti untuk mempertimbangkan bahwa kedua Gereja pertama itu sudah memiliki Pastor yang sejati dan legitim, dan bahwa kedua Gereja lainnya belum diangkat sebagai Takhta Keuskupan oleh otoritas apostolik. Pada beberapa abad yang mendahului Kami, Santo Leo telah menjelaskan dengan penuh tenaga penghakiman yang harus dimiliki oleh mereka yang mengangkat dan mengonsekrasikan untuk diri mereka sendiri para Uskup dari Gereja-Gereja yang masih dipimpin dan dikelola oleh para Pastor mereka. Di dalam sepucuk surat yang ditujukan kepada Julianus, Uskup Cos, tentang seorang Theodosius yang merenggut Takhta dari Uskup Yuvenal yang masih hidup: sifat dari kejadian itu, ujarnya, sama sekali tidak menyisakan suatu keraguan pun tentang karakter dari seseorang yang menyisipkan dirinya sendiri ke tempat seorang Uskup yang masih hidup; seseorang dapat, tanpa takut membuat kesalahan, memandang sebagai bejat dan sesat seseorang yang telah memperoleh bantuan dari musuh-musuh Agama.
16. Jika seseorang ingin mengetahui betapa benar ketakutan yang telah selalu diungkapkan oleh Gereja terhadap mereka yang terpilih dalam perhimpunan yang rusuh yang terdiri dari orang-orang awam, oleh karena keterlekatan yang biasanya dimiliki oleh orang yang terpilih itu terhadap pendapat-pendapat sesat para elektor, seseorang cukup memalingkan matanya kepada Surat Pastoral yang telah dibawakan oleh kurir yang sama kepada Kami, dan yang telah diperintahkan untuk diterbitkan oleh Uskup Expilly pada tanggal 25 Februari untuk menipu orang-orang yang berpikiran sederhana dan tentunya dalam maksud untuk mengoyakkan jubah Yesus Kristus. Memang, setelah pertama-tama mengingatkan tentang sumpah-sumpah itu, yakni, sumpah-sumpah palsu yang mengikat dirinya, ia membaca semua prinsip dari Konstitusi Rohaniwan; ia lalu mengutip semua pasalnya hampir secara kata demi kata; dan dengan mematuhi semua pendapat Majelis Nasional, ia berusaha untuk membuktikan bahwa Konstitusi itu sama sekali tidak mengubah dogma, tetapi hanya memperbarui disiplin dan mengembalikannya kepada kemurnian dari abad-abad pertama, di dalam bagian ini terutama, yang merampas dari para Imam hak-hak atas pemilihan untuk menganugerahkan hak-hak tersebut kepada rakyat, dan mengembalikan hak kepada Metropolitan untuk menginstitusikan dan mengonsekrasikan para Uskup. Pengarang surat ini telah memastikan untuk hanya melaporkan di tempat ini dekret-dekret pertama dari Majelis Nasional. Kemungkinan untuk memberlakukannya dengan lebih mudah kepada para pembaca yang berpikiran sederhana dan mudah dipermainkan, ia menyebutkan Surat yang telah ditulisnya kepada Kami pada tanggal 18 November 1790, seakan-akan ia sungguh berada dalam persekutuan dengan Takhta Apostolik yang Suci. Lalu, seraya berpidato kepada masing-masing diosesnya, ia mendorong mereka dan menasihati mereka semua untuk mengakui dirinya sebagai Pastor mereka yang legitim dan untuk berpatuh dengan penuh semangat kepada Konstitusi.
17. Betapa menyedihkannya kesesatan ini! Sebab, tanpa berbicara di sini tentang hal yang bersangkutan dengan Pemerintahan sipil dari kerajaan, betapa besar kelancangannya untuk berupaya membuat pembenaran bagi perkara-perkara Imamat, yang dikutuk dan dilawan oleh hampir semua Uskup Prancis dan sejumlah Rohaniwan lainnya, sebagai hal yang bertentangan dengan dogma dan menghancurkan disiplin, terutama sehubungan dengan pemilihan-pemilihan dan institusi-institusi para Uskup? Ia sendiri seharusnya tidak menyembunyikan dan menyamarkan kebenaran ini yang tidak mungkin tidak dimengertinya sejak pertama kali ia melihatnya, jika ia tidak dengan sengaja mengabaikan dekret-dekret yang bahkan lebih mencengangkan yang telah dibawakan oleh Majelis Nasional pada akhirnya sehubungan dengan hal ini; sebab dari antara kejahatan-kejahatan lain yang termuat di dalam dekret-dekret tersebut, seseorang dapat terutama melihat kelancangan dekret-dekret tersebut yang mengatribusikan kepada segenap Uskup yang dipilih oleh Direktori hak untuk memberikan institusi kanonik.
18. Hendaknya pria yang malang ini, yang telah melangkah demikian jauhnya dalam jalan keberdosaan, membaca, hendaknya ia membaca tanggapan Kami kepada para uskup Prancis, di mana Kami telah melawan dan menghancurleburkan terlebih dahulu kesalahan-kesalahan yang mengerikan yang memenuhi suratnya! Ia akan melihat kebenaran itu bersinar di setiap pasal yang akan membuatnya gemetar saat menyaksikannya. Hendaknya ia mengetahui sementara itu bahwa ia telah menjatuhkan keputusan kepada dirinya sendiri ; sebab, menurut kanon Konsili Nicea yang dikutipnya, memang benar bahwa Uskup yang terpilih hanya dapat, sesuai dengan disiplin kuno, memiliki suatu gelar yang legitim dengan menerima institusi dari Metropolitan, yang sendirinya juga hanya memiliki hak istimewa tersebut sebagai suatu emanasi dari hak-hak Takhta Apostolik yang Suci. Mungkinkah bahwa Tuan Expilly membayangkan dirinya memiliki penugasan yang legitim dan kanonik, karena ia mendapatkan institusinya bukan dari Uskup Agung Tours, di mana Keuskupan Quimper adalah sufragannya, melainkan dari para Uskup lainnya? Jika para Uskup ini, yang terasing dari Metropolitannya, telah memiliki kelancangan yang nista untuk membekaskan kepadanya karakter Keuskupan, mereka sama sekali tidak dapat menganugerahkan kepadanya suatu yurisdiksi yang mereka sendiri tidak miliki, sesuai dengan displin yang senantiasa berlaku. Kuasa untuk menganugerahkan yurisdiksi, menurut disiplin baru yang telah berlaku selama beberapa abad, yang diteguhkan oleh Konsili-Konsili umum dan bahkan oleh konkordat-konkordat, bahkan tidak dimiliki oleh para Metropolitan: kuasa ini kembali kepada sumber yang menghasilkannya, dan hanya berdiam di dalam Takta Apostolik. Pada hari ini Sri Paus Romalah satu-satunya yang, atas kuasa dari jabatannya, mampu memberikan para uskup kepada gereja-gereja. Itulah ketentuan-ketentuan dari Konsili Trente Sesi 24, bab I, de reform. Dengan demikian, di dalam Gereja Katolik, institusi yang legitim hanyalah yang dianugerahkan oleh Takhta Apostolik.
19. Surat yang telah dituliskan oleh Expilly kepada Kami sama sekali tidak dapat menjadi alasan bagi dirinya, sebaliknya, surat itu membuat dirinya lebih bersalah: jelas bahwa surat itu berasal dari seorang skismatis. Keinginan yang dipura-purakannya untuk mengambil bagian dalam persekutuan Kami, hanyalah suatu muslihat yang dengan mudah diterka; sebab ia tidak mengatakan sepatah kata institusi pun yang harus dimintakannya dari Kami, dan hanya menyampaikan kepada Kami pemberitahuan tentang pemilihannya yang dilakukan secara ireguler, sebagaimana yang disarankan kepadanya oleh dekret-dekret Majelis Nasional. Itulah mengapa, atas teladan dari para pendahulu Kami, Kami tidak menilai pantas adanya untuk menanggapinya: tetapi Kami telah membuatnya agar diperingatkan supaya ia tidak lagi memajukan lebih jauh tujuan-tujuannya yang kriminal; dan Kami berharap agar ia menjadi patuh terhadap suara Kami. Dari pihak Uskup Rennes sendiri, ia pun telah memberikan kepada Kami pendapat yang sama, dengan menolak untuk memberikan kepadanya konsekrasi dan institusi yang dimohonkannya dengan mendesak. Maka, orang-orang dari Diosesnya tidak boleh menerimanya sebagai seorang Pastor dan harus menolaknya dengan kengerian sebagai seorang penyusup. Ya, sebagai seorang penyusup, sebab ia telah secara sukarela menutup matanya terhadap kebenaran yang Kami singkapkan kepadanya, sebab ia telah menyalahgunakan suatu gelar palsu untuk melaksanakan suatu pelayanan yang bukanlah miliknya, sebab pada akhirnya ia telah menjulurkan keangkuhannya pada akhir Surat Pastoralnya dengan meniadakan keharusan yang ketat untuk menaati hukum masa Prapaskah. Dengan demikian, kita dapat menerapkan kepadanya apa yang St. Leo Agung tuliskan kepada beberapa Uskup Mesir sehubungan dengan seorang penyusup yang serupa: Peneladan Setan, ia telah menyimpang dari kebenaran, dan ia telah menyalahgunakan penampilan dari jabatan palsunya dan suatu gelar penyemu.
20. Maka, dalam pertimbangan terhadap kelanjutan dari kejahatan-kejahatan yang semakin memperkuat skisma di dalam Kerajaan Prancis, yang pelayanan-pelayanannya yang penting yang telah dipersembahkannya kepada Agama membuat Kerajaan itu begitu berharga di mata Kami; karena setiap harinya dilakukan di setiap tempat pemilihan-pemilihan para Pelayan dari ordo pertama dan kedua, karena para Pastor yang legitim diberhentikan dan diusir dari Takhta mereka, karena mereka digantikan dengan serigala-serigala yang memangsa, Kami telah begitu tergerak oleh pemandangan yang demikian menyedihkannya. Maka, demi membendung dengan segera laju skisma itu, demi mengingatkan orang-orang yang telah menyimpang akan tanggung jawab mereka, dan demi menjaga Agama di dalam suatu Kerajaan yang begitu sejahtera, sesuai dengan nasihat dari Saudara-Saudara Kami, para Kardinal dari Gereja Roma yang Kudus, sesuai kehendak dari Badan Uskup Prancis, dan atas teladan dari para pendahulu Kami, atas dasar kuasa apostolik yang Kami sandang, Kami memerintahkan melalui surat-surat ini kepada semua Kardinal, Uskup Agung, Uskup, Kepala Biara, Vikaris, Kanonis, Pastor Paroki, Imam, pendek kata, kepada semua kaum agamawi sekuler maupun reguler yang telah mengambil sumpah sipil secara murni dan sederhana, sebagaimana yang telah diberlakukan oleh Majelis Nasional, sumpah yang merupakan mata air yang diracuni oleh berbagai jenis kesalahan, serta sumber utama dari kejahatan-kejahatan yang menimpa Gereja Prancis yang dahulu kala begitu terkenal atas Katolisitasnya, untuk membuat pembatalan sumpah tersebut dalam jangka waktu empat puluh hari, sejak tanggal 13 April 1791. Mereka yang dalam jangka waktu ini tidak membuat pembatalan sumpah tersebut, diskors dari segala fungsi dari ordo mereka ; dan jika mereka melaksanakan fungsi-fungsi, mereka bertindak secara ireguler.
21. Kami di samping itu menyatakan secara khusus bahwa pemilihan-pemilihan dari individu-individu yang disebutkan di atas Expilly, Marolles, Saurine, Massieu, Lindet, Laurent, Héraudin, dan Gobel, kepada Takhta Quimper, Soissons, Acqs, Beauvais, Évreux, Moulins, Châteauroux dan Paris telah dan adalah tidak licit, tidak legitim, nista, dan bertentangan dengan Kanon-Kanon Suci ; Kami mempertiadakan, membatalkan, menghapuskan pemilihan-pemilihan tersebut, demikian pula pengangkatan kedua keuskupan Moulins dan Châteauroux, dan semua pengangkatan yang serupa.
22. Kami juga menyatakan bahwa konsekrasi-konsekrasi dari individu-individu yang disebutkan di atas telah dan adalah tidak licit, tidak legitim, nista, bertentangan dengan Kanon-Kanon suci ; dan atas alasan tersebut, mereka telah terpilih secara lancang dan tanpa suatu hak pun, Kami menyatakan bahwa mereka telah tercabut dari segala yurisdiksi gerejawi dan rohani untuk memimpin jiwa-jiwa, dan diskors dari segala fungsi Keuskupan, karena mereka telah membiarkan diri mereka sendiri dikonsekrasikan secara tidak licit.
23. Kami juga menyatakan sebagai diskors dari segala fungsi Keuskupan Charles, Uskup Autun; Jean-Baptiste, Uskup Babilonia; Jean-Joseph, Uskup Lydda; para konsekrator atau asisten yang nista, dan demikian pula diskors dari fungsi-fungsi imamat atau suatu ordo lain pun, orang-orang yang telah memberikan bantuan mereka, persetujuan mereka, atau nasihat mereka untuk konsekrasi-konsekrasi yang keji ini.
24. Itulah mengapa Kami melarang secara terang-terangan kepada individu Expilly yang disebutkan di atas dan kepada semua yang terpilih secara ireguler dan yang dikonsekrasikan secara tidak licit, di bawah hukuman skors yang sama, supaya tidak diizinkan untuk mengambil tindak yurisdiksi Keuskupan, yang tidak pernah dianugerahkan kepada mereka, untuk mengatribusikan kepada diri mereka sendiri suatu otoritas pun atas pemerintahan jiwa-jiwa, untuk memberikan dimissoria untuk penahbisan, untuk melakukan, menetapkan, atau menginstitusikan para Pastor, Vikaris, Misioner, Pastor Paroki, Pegawai negeri, para Pelayan atau jabatan lain pun yang bertugas untuk memimpin jiwa-jiwa dan mengadministrasikan sakramen-sakramen, di bawah sebutan apa pun dan di bawah dalih apa pun, bahkan dalam kasus kebutuhan, untuk melakukan, memerintahkan, mengatur, baik secara terpisah, maupun bersama dalam bentuk konsiliabulum, suatu hal pun yang berhubungan dengan yurisdiksi gerejawi ; dan Kami menghendaki serta memerintahkan bahwa dimissoria, nominasi, institusi yang telah diberikan atau dilakukan, atau yang mungkin akan diberikan atau dilakukan di masa depan, serta segala tindakan atau upaya yang lancang, dan segala hasil-hasil yang mungkin diakibatkan, dianggap sebagai batal dan tidak bernilai.
25. Kami juga memerintahkan dan melarang di bawah hukuman skors yang sama, baik kepada pengonsekrasi maupun yang dikonsekrasikan, agar tidak berani mengadministrasikan sakramen penguatan, menganugerahkan Tahbisan, atau melaksanakan dengan cara apa pun fungsi-fungsi Keuskupan yang telah diskorskan dari diri mereka: oleh karena itu, Kami memperingatkan orang-orang yang telah menerima penahbisan dari diri mereka bahwa mereka sendiri diskors, dan jika mereka melaksanakan fungsi-fungsi itu, mereka melakukannya secara ireguler.
26. Untuk menghindarkan kejahatan-kejahatan yang terbesar, Kami memerintahkan di dalam kata-kata yang sama dan atas dasar otoritas yang sama, bahwa semua pemilihan yang lain yang dibuat oleh para Elektor dari Departemen-Departemen atau Distrik-Distrik, dalam bentuk-bentuk yang diwajibkan oleh Konstitusi Rohaniwan yang disebutkan di atas, untuk Gereja-Gereja Katedral atau Paroki-Paroki Prancis, baik yang kuno maupun yang baru dan yang diangkat secara tidak legitim, posisi-posisi tersebut bagaimanapun akan kosong adanya. Dan terutama, posisi-posisi tersebut, jika diduduki, dan demikian pula, pemilihan-pemilihannya yang mungkin akan dilaksanakan sesudahnya, dianggap sebagai selalu batal, tidak legitim, dan nista, tanpa perlu menyebutkan posisi-posisi tersebut secara terang-terangan. Maka, Kami mempertiadakan, membatalkan, menghapuskan melalui surat-surat ini; dengan menyatakan, di samping itu, bahwa para subjek yang terpilih secara ireguler dan tanpa suatu hak apa pun, dan semua orang yang akan dipilih sesudahnya kepada Keuskupan dan kepada Paroki, tercabut dari segala hak yurisdiksi gerejawi dan rohani untuk pemerintahan jiwa-jiwa, bahwa para Uskup yang dikonsekrasikan secara tidak licit sampai pada saat ini dan yang akan dikonsekrasikan secara tidak licit setelahnya, yang namanya hendak Kami sebutkan melalui surat-surat ini, tetap dan akan tetap, diskors dari fungsi-fungsi Keuskupan, dan demikian pula para Pastor Paroki yang diinstitusikan secara tidak legal atau yang akan diinstitusikan secara tidak legal sesudahnya, diskors dari fungsi-fungsi imamat; dan oleh karena itu, Kami melarang secara amat terang-terangan mereka yang terpilih sebagai Uskup atau yang mungkin terpilih sebagai Uskup setelahnya, agar mereka jangan berani menerima Penahbisan dan konsekrasi keuskupan dari seorang Metropolitan pun, ataupun dari seorang Uskup. Kami juga melarang para Uskup palsu ini dan para konsekrator mereka yang nista dan kepada semua Uskup Agung dan Uskup lainnya agar jangan berupaya, di bawah nama atau dalih apa pun, untuk mengonsekrasikan mereka yang terpilih atau yang akan terpilih secara ireguler; dan juga melarang semua yang diangkat atau yang akan diangkat kepada Keuskupan atau kepada Paroki, agar tidak pernah bertindak sebagai Uskup Agung, Uskup, Pastor Paroki, Vikaris, dan menggabungkan nama mereka kepada suatu gelar dari Gereja Katedral atau Paroki mana pun, dan mengatribusikan kepada diri mereka sendiri suatu yurisdiksi, otoritas, atau kuasa apa pun untuk pemerintahan jiwa-jiwa, di bawah hukuman skors dan pembatalan; hukuman bagi hal-hal di atas hanya dapat dihapuskan oleh diri Kami, atau mereka yang akan menerima kuasa dari Takhta Suci untuk melakukan hal tersebut.
27. Dalam pilihan hukuman-hukuman kanonik yang baru saja Kami putuskan terhadap orang-orang yang bersalah, Kami telah menggunakan segala keringanan yang mampu Kami kerahkan, dalam harapan untuk mengobati, melalui jalan ini, kejahatan yang telah diperbuat, dan untuk mencegah supaya kejahatan tersebut jangan lagi mengalami perkembangan yang lebih besar di masa depan. Dalam kepercayaan terhadap Tuhan, Kami mendambakan untuk percaya bahwa para konsekrator dari para Uskup palsu ini, para penyusup Gereja, baik Katedral, maupun Paroki, serta semua pelaku dan pembuat Konstitusi Rohaniwan itu akan mengakui kesalahan mereka, dan bahwa pertobatan yang tulus akan memulangkan mereka kepada kandang domba, dari mana mereka telah dirampas akibat muslihat dan godaan. Kami menujukan, oleh karena itu, kepada anak-anak yang sesat ini perkataan seorang bapa; Kami memohon kepada mereka, Kami meminta kepada mereka atas nama Tuhan untuk mengundurkan diri dari pelayanan yang ditolak itu, untuk mengangkat kaki mereka dari jurang di mana mereka telah terperosok, dan supaya mereka tidak menolerir agar orang-orang yang meneguk filsafat abad ini jangan menyebarkan di ruang publik suatu doktrin monster yang bertentangan dengan asas-asas Yesus Kristus, dengan tradisi para Bapa, dan dengan hukum-hukum Gereja. Tetapi, jika kelemahlembutan Kami, jika nasihat kebapaan Kami tidak menghasilkan suatu buah pun, suatu kemalangan yang kepada Surga Kami mohonkan agar jangan terjadi, hendaknya mereka mengetahui bahwa Kami bermaksud untuk menjatuhkan kepada mereka hukuman-hukuman yang jauh lebih berat yang ditetapkan oleh Kanon-Kanon: hendaknya mereka meyakini bahwa Kami akan melontarkan anatema kepada mereka dan bahwa Kami akan mencela mereka kepada Gereja universal sebagai para Skismatis, yang terpotong dari dada Gereja, dan terpisah dari persekutuan Kami ; sebab adil adanya bahwa ia yang telah memilih untuk membusuk dalam lumpur kegilaan dirinya, mengalami segala kekuatan hukum dan menderita nasib dari mereka yang kesalahan-kesalahannya diikutinya. Demikianlah bagaimana Santo Leo menjelaskan dirinya, salah satu dari para pendahulu Kami, dalam suratnya kepada Julianus, uskup Cos.
28. Sekarang, kepada anda Kami menujukan perkataan ini, Saudara-Saudara yang Terhormat, anda semua yang, dengan pengecualian suatu jumlah yang amat kecil, telah mengenali tanggung jawab anda terhadap kawanan domba anda dengan begitu baik; yang dengan menginjak-injak segala kepentingan manusiawi, telah membuat suatu pengakuan publik akan doktrin yang sehat, dan yang telah menilai bahwa perhatian anda dan jerih payah anda harus sebanding dengan besarnya mara bahaya. Kami menganugerahkan kepada anda pujian yang dahulu diberikan oleh Santo Leo Agung kepada para uskup Katolik dari Mesir yang mengungsi di Konstantinopel: Walaupun Kami menaruh belas kasihan dari segenap hati Kami atas kejahatan-kejahatan yang harus anda derita demi pertahanan Agama Katolik, walaupun Kami mengenali penghinaan-penghinaan yang telah anda derita dari pihak para bidah; penghinaan-penghinaan yang juga menjadikan diri Kami sebagai sasarannya, Kami bagaimanapun merasa bahwa Kami harus menyelamati diri anda, dan bukan bersimpati kepada diri anda, sebab dengan pertolongan Tuhan kita Yesus Kristus, anda tetap teguh dan tak tergoyahkan dalam doktrin Injil, dan walaupun anda diusir dari gereja-gereja anda oleh para musuh iman, anda telah lebih menyukai kelelahan akibat perjalanan panjang daripada bahaya pencemaran yang diakibatkan oleh wabah kefasikan. Kami amat terhibur saat memandang kebajikan anda dan Kami mendorong diri anda dengan segera untuk tetap teguh dalam tekad-tekad anda yang mulia. Ingatlah tanpa henti ikatan-ikatan sakral dari pernikahan rohani yang menyatukan diri anda dengan gereja-gereja anda dan yang hanya dapat dipatahkan oleh kematian atau oleh otoritas apostolik Kami, sesuai dengan formula-formula yang ditetapkan oleh Kanon-Kanon. Maka, tetaplah melekat tanpa goyah kepada gereja-gereja anda; janganlah pernah meninggalkan gereja-gereja anda kepada serigala-serigala yang memangsa, sebab dengan semangat suci yang berkobar, anda telah bersuara dengan lantang untuk melawan perampokan mereka, sebab anda telah memiliki keberanian untuk melawan mereka dengan hak-hak dari suatu otoritas yang legitim.
29. Dan anda sekalian, para Putra yang terkasih, para Kanonis dan Kapitel dari Prancis, anda yang tunduk, sebagaimana mestinya, kepada para Uskup Agung dan Uskup anda, yang secara erat bersatu dengan Kepala anda, anda harus membentuk bersamanya satu tubuh gerejawi yang esa yang tidak dapat dihapuskan atau dihancurkan oleh suatu kuasa sipil pun, anda yang berjalan di dalam kemuliaan yang begitu besar di atas jejak yang mulia dari para Prelat anda, janganlah pernah menyimpang, Kami mohon kepada anda, dari jalan yang lurus di mana anda telah berjalan. Janganlah pernah menolerir seorang penyusup pun, yang berdandankan pakaian Uskup dan Vikaris, untuk merenggut pemerintahan Gereja-Gereja anda: sewaktu Gereja-Gereja dirampas dari para pastor mereka, andalah yang harus menjaga mereka; andalah yang harus berjuang melawan demi Gereja-Gereja itu penganiayaan-penganiayaan yang baru yang telah disiapkan untuk anda dengan sia-sia oleh kefasikan. Jadilah satu dalam pikiran dan dalam hati, dan semoga upaya anda bersama mengenyahkan jauh dari diri anda sekalian segala bentuk penyerbuan dan skisma.
30. Kenalilah pula suara Kami, Putra-Putra Kami yang terkasih, para Pastor Paroki dan para Pastor dari ordo kedua, anda yang, karena dibedakan oleh jumlah anda dan keberanian anda, telah terus bersetia kepada tanggung jawab anda, jauh berbeda dari antara para Rekan anda yang telah membiarkan diri mereka ditaklukkan oleh kelemahan, digoda oleh ambisi, tetapi yang, karena mereka taat kepada nasihat Kami, seperti yang Kami harapkan, akan segera mengabjurasikan kesalahan mereka dan berpulang di dalam jalan Agama; teruskanlah karya yang telah dimulai dengan begitu mulianya; ingatlah bahwa para Uskup anda yang legitimlah satu-satunya yang dapat merampas dari diri anda institusi yang telah diberikan kepada anda, sehingga walaupun anda dirampas dari fungsi-fungsi anda, diusir dari Paroki-Paroki anda oleh kuasa sipil, anda bagaimanapun selalu merupakan para pastor yang sejati; bahwa anda memiliki tanggung jawab untuk menghalau, sejauh mana anda akan dapat melakukannya, para perampok yang berupaya untuk menyusupi tempat anda berada, dengan maksud untuk menyesatkan jiwa-jiwa yang dipercayakan kepada perhatian anda dan dari keselamatan mereka yang atasnya anda kelak akan bertanggung jawab.
31. Anda sekalian, para Imam dan para Pelayan lain dari Rohaniwan Prancis, anda sekalian yang telah terpanggil untuk mengambil bagian dalam Tuhan, anda harus terus melekat dengan tak tergoyahkan kepada para Pastor anda yang legitim, kepada iman dan kepada doktrin Gereja, dan anda wajib melakukan segala upaya anda untuk menghindari dan menghalau para penyusup yang nista.
32. Pada akhirnya, anda sekalian, umat Katolik, yang tersebar di atas permukaan Kerajaan Prancis, Kami mendorong anda sekalian, dari segenap hati Kami, untuk mengingat penyembahan dan iman dari para Bapa anda, untuk terus bersetia kepadanya, sebab Agama ini adalah yang terutama dan yang teragung dari segala hal, sebab Agama ini, yang memperolehkan bagi kita kebahagiaan abadi di Surga, tetap merupakan, di atas bumi, satu-satunya jalan untuk menjamin keselamatan dari Kerajaan-Kerajaan dan kebahagiaan Masyarakat sipil. Jagalah diri anda agar jangan sampai mendengarkan ujaran-ujaran yang menyesatkan dari para Filsuf abad ini, yang akan menuntun anda kepada maut; jauhilah semua penyusup itu, di bawah gelar apa pun yang mereka gunakan, Uskup Agung, Uskup, Pastor Paroki; janganlah anda bersekutu sama sekali bersama mereka, terutama dalam ibadat ilahi. Teruslah taat kepada suara para Pastor anda yang legitim yang masih hidup, atau yang, sesudahnya, akan terpanggil untuk menggembalakan anda sesuai dengan formula-formula kanonik. Pendek kata, berpeganglah kepada Takhta Suci; sebab untuk berada dalam Gereja, seseorang harus bersatu dengan Kepalanya yang kelihatan, dan berpeganglah dengan erat kepada Takhta Petrus; dan agar anda dapat memenuhi tanggung jawab anda dengan lebih bersemangat, Kami meminta demi diri anda kepada Bapa surgawi roh hikmat, kebenaran, dan keteguhan; dan Kami memberikan kepada anda sekalian, para Putra yang Amat Terkasih dan Saudara-Saudara Kami yang Terhormat, sebagai suatu jaminan dari kelembutan Kami yang kebapaan, berkat apostolik Kami.
Diberikan di Roma, di Gereja Santo Petrus, pada tanggal 13 April di tahun 1791, tahun ketujuh belas dari Kepausan Kami.
Tanda tangan
PIUS”
Catatan kaki:
Diterjemahkan dari sumber-sumber berbahasa Prancis :
Sumber utama: Bref du pape aux cardinaux, archevêques, évêques, au clergé, et au peuple de France [Breve dari Sri Paus kepada para Kardinal, Uskup Agung, kepada para Imam dan kepada Rakyat Prancis], Roma, 1791, hal. 7-67.
Sumber pendamping: Lettres de Notre Très-Saint Père, le Pape, Pie VI, sur Sur le Serment civique prété par les Ecclésiastiques, ainsi que sur les élections et consécrations des faux Évêques en France [Surat-Surat dari Bapa Suci Kita, Sri Paus, Pius VI Tentang Sumpah Sipil yang diambil oleh para Rohaniwan, serta tentang pemilihan dan konsekrasi para Uskup palsu di Prancis], Paris, Imprimerie de Guerbart, hal. 27-52.
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 3 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 4 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 6 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...