Bidah-bidah di dalam Buku Benediktus XVI “Many religions – One Covenant” [Berbagai Agama – Satu Perjanjian]

Bagi mereka yang tidak tahu, Joseph Ratzinger adalah Benediktus XVI.

Many Religions – One Covenant [Berbagai Agama – Satu Perjanjian] oleh “Kardinal” Joseph Ratzinger, 1998 (Ignatius Press, 1999)

Menarik untuk mencatat bahwa Scott Hahn menulis pembukaan untuk buku bidah ini.

BENEDIKTUS XVI KEMBALI MENGAJARKAN BAHWA PARA YAHUDI TIDAK BOLEH MENYANGKAL IMAN MEREKA

Pada halaman 45-46 dari Many Religions – One Covenant [Berbagai Agama – Satu Perjanjian], Benediktus XVI mengajarkan bidah yang sama yang diajarkannya di dalam halaman 97 dari Gospel, Catechesis, Catechism [Injil, Katekese, Katekismus]:

“Kardinal” Joseph Ratzinger, Many Religions – One Covenant [Berbagai Agama – Satu Perjanjian], 1998, hal 45-46: “…orang-orang Yahudi dan Kristiani harus saling menerima satu sama lain di dalam suatu rekonsiliasi interior yang dalam, bukan tanpa memandang iman mereka ataupun menyangkal masing-masing, melainkan dari kedalaman iman itu sendiri. Di dalam rekonsiliasi mutual mereka, mereka harus menjadi suatu kekuatan untuk perdamaian dan untuk dunia. Oleh kesaksian mereka akan Allah yang esa, yang tidak dapat disembah di luar kesatuan cinta kasih terhadap Allah dan sesama, mereka harus membuka pintu kepada dunia bagi Allah ini agar kehendak-Nya dapat terjadi dan agar kehendak-Nya terjadi di bumi ‘seperti di dalam Surga’: agar ‘kerajaan-Nya datang’.”

 BENEDIKTUS XVI MENGAJARKAN BAHWA AGAMA-AGAMA MUNGKIN DAPAT BERSATU

“Kardinal” Joseph Ratzinger, Many Religions – One Covenant [Berbagai Agama – Satu Perjanjian], 1998, hal. 109: “Izinkan saya berbicara secara langsung: Siapa pun yang mengharapkan dialog antaragama untuk menghasilkan persatuan mereka pasti akan kecewa. Hal ini sangat kecil kemungkinannya di dalam kurun waktu ini, dan mungkin hal tersebut bahkan tidak diidamkan.”

Ia berkata bahwa mungkin adalah suatu hal yang diidamkan bagi agama yang satu dan sejati untuk bersatu dengan agama-agama sesat dari Iblis! Ini sungguh-sungguh adalah kemurtadan.

KUTIPAN-KUTIPAN LAIN YANG MENARIK DI DALAM MANY RELIGIONS – ONE COVENANT [BERBAGAI AGAMA – SATU PERJANJIAN]

“Kardinal” Joseph Ratzinger, Many Religions – One Covenant [Berbagai Agama – Satu Perjanjian], 1998, hal. 111: “Mungkin mudah bagi kita untuk mengkritik agama orang lain, tetapi kita harus siap menerima kritik akan diri kita sendiri dan akan agama kita.”

“Kardinal” Joseph Ratzinger, Many Religions – One Covenant [Berbagai Agama – Satu Perjanjian], 1998, hal. 67: “Penemuan kembali teologi Paulus pada waktu Reformasi memusatkan perhatian khusus pada poin ini: bukan oleh perbuatan, melainkan iman; bukanlah prestasi manusia, melainkan karunia kebaikan Allah yang cuma-cuma.”

Ia berkata bahwa para pemberontak Protestan yang menyalahgunakan doktrin Katolik dan menyesatkan ajaran St. Paulus sesungguhnya menemukan kembali teologi Paulus. Ini benar-benar bidah dan ejekan terhadap St. Paulus.

“Cardinal” Joseph Ratzinger, Many Religions – One Covenant [Berbagai Agama – Satu Perjanjian], 1998, hal. 101-102: “Seringkali, kebhinekaan jalan tidak dapat diatasi, dan jika debat rasional yang telah menjadi lemah terpotong oleh moralisme yang termotivasi secara agamawi yang menyatakan bahwa satu jalanlah yang satu-satunya benar, agama menjadi disesatkan menjadi suatu kediktatoran ideologis, dengan suatu gairah totaliter yang tidak membangun perdamaian, melainkan menghancurkannya.”