Apakah wanita seharusnya mengenakan celana?

Posisi kami adalah wanita tidak seharusnya mengenakan celana. Menurut pendapat kami, satu-satunya pengecualian untuk hal ini adalah bagi wanita yang, misalnya, bekerja sendiri dan mengerjakan suatu jenis pekerjaan yang tidak biasa sehingga rok akan membuat pekerjaan semacam itu menjadi amat membebani. Atau, misalnya, seorang wanita muda bertanya kepada kami jika ia dapat bermain permainan rekreasi bola voli bersama teman-temannya, dengan mengenakan celana panjang yang longgar yang pada dasarnya terlihat seperti rok dan sangat sopan. Ia menjelaskan bahwa ia sungguh tidak dapat bermain permainan itu dengan mengenakan rok. Kami tidak melihat suatu masalah untuk mengenakan celana panjang semacam itu untuk permainan tersebut. Dan di tempat-tempat di mana terdapat kemiskinan yang besar dan anak-anak benar-benar tidak dapat membeli rok, tentunya pengecualian-pengecualian akan diizinkan. Tetapi kami percaya bahwa para wanita yang mengenakan celana dan bersikeras menolak untuk mengenakan rok semata-mata karena mereka tidak ingin mengenakan rok, para wanita tersebut mencelakakan jiwa mereka. Padre Pio tentunya mengajarkan kita demikian; ia bahkan tidak ingin mendengarkan Pengakuan Dosa para wanita yang tidak mengenakan rok panjang, dan ia dilaporkan menolak memberikan absolusi kepada seorang wanita yang tidak mengenakan, tetapi menjual, celana untuk wanita. Tetapi banyak wanita, terutama wanita muda pada masa kini, tidak tahu bahwa wanita Katolik Tradisional tidak boleh mengenakan celana. Kita wajib memberi tahu mereka dengan penuh kasih.