Anti-Paus Fransiskus secara eksplisit mendukung Kontrasepsi Artifisial serta perzinaan

Jawaban-jawaban Fransiskus, 17 Februari 2016 kepada pertanyaan-pertanyaan dari para wartawan pada saat penerbangan pulangnya ke Roma dari perjalanannya ke Meksiko:

“Wartawan dari Spanyol, Paloma Garcia Ovejero dari COPE mengungkapkan kekhawatiran atas virus Zika, yang kelihatannya berbahaya khususnya bagi anak-anak yang belum lahir, sehingga beberapa otoritas telah menyarankan aborsi. Ia bertanya kepada Sri Paus jika Gereja akan menganggapnya sebagai ‘hal yang lebih tidak jahat’.

Fransiskus: Tentang ‘hal yang lebih tidak jahat’: untuk mencegah kehamilan adalah satu hal – kita berbicara dalam konteks konflik antara Perintah Allah yang ke-5 dan ke-6. Paulus VI yang agung, dalam suatu situasi yang sulit di Afrika, mengizinkan para biarawati untuk menggunakan suatu bentuk kontrasepsi artifisial di tengah-tengah kekerasan... pencegahan kehamilan bukanlah suatu kejahatan yang mutlak, dan di dalam kasus-kasus tertentu, seperti yang saya sebutkan tentang Beato Paulus VI, hal itu jelas...”[1]

Komentar: Kontrasepsi (atau pencegahan kehamilan) adalah kejahatan yang mutlak. Anti-Paus Fransiskus berkata tidak. Ia berkata bahwa “Paulus VI yang agung” mengizinkan “para biarawati Katolik” untuk menggunakan kontrasepsi artifisial! Itu adalah suatu pernyataan yang amat jahat dan jelas dari Anti-Paus Fransiskus, sang pemurtad.

“Anne Thompson dari NBC News bertanya bagaimana suatu Gereja yang mengaku diri ‘berbelas kasih’ dapat lebih segera mengampuni seorang pembunuh daripada orang-orang yang bercerai dan menikah kembali.

Fransiskus: ‘Contohnya – bukan sekarang, tetapi beberapa tahun lalu – di negara saya, terdapat kecenderungan untuk... hal itu disebut ‘kawin tembak’: menikah secara terburu-buru karena seorang bayi akan dilahirkan, untuk melindungi harkat keluarga di masyarakat. Di sana, mereka tidak bebas untuk membuat keputusan, dan sering kali, pernikahan-pernikahan ini batal. Sebagai Uskup, saya melarang para imam untuk melakukan hal ini dalam kasus-kasus ini. Jika seorang bayi dilahirkan, mereka harus terus melanjutkan hubungan mereka dan sewaktu mereka merasa siap untuk membuatnya seumur hidup, lalu mereka boleh melakukannya’.”[2]

Komentar: Fransiskus secara semena-mena berkata bahwa pernikahan cepat di Argentina “sering kali” “batal”. Karena Fransiskus bukan seorang Katolik, ia tidak mengerti bahwa Gereja Katolik menduga bahwa pernikahan-pernikahan itu valid, dan bukan tidak valid. Tentunya, indisolubilitas pernikahan adalah suatu ajaran Katolik yang lain yang ditolak oleh sekte Vatikan II. Fransiskus lalu menyarankan agar para pasangan yang berzina itu ‘terus melanjutkan hubungan mereka’. Maka ia mengajarkan bahwa mereka harus terus berbuat zina, melakukan dosa-dosa berat, dan hidup dalam keadaan pengutukan. Fransiskus tidak memberi tahu mereka bahwa mereka harus berpisah sampai waktu pernkahan, tetapi bahwa ‘mereka harus terus melanjutkan hubungan mereka’ [yang penuh dosa].

Bidah-bidah terkini Fransiskus

Catatan kaki:

[1] L’Osservatore Romano, 26 Februari 2016, hal. 9. Versi Bahasa Inggris.

[2] L’Osservatore Romano, 26 Februari 2016, hal. 10. Versi Bahasa Inggris.