Anti-Paus Fransiskus Mengunjungi Sinagoga Roma

Sang pemurtad anti-Paus Fransiskus melewatkan hari Minggunya dengan teman-temannya yang sama-sama tidak beriman di dalam sinagoga Yahudi di Roma. Sang pemurtad juga berkata kepada para Yahudi:

“...anda sekalian adalah saudara-saudari dalam iman. Kita semua adalah bagian dari satu keluarga Allah, yang mendampingi dan melindungi kita, umat-umat-Nya." (Radio Vatikan)

Pernyataan Fransiskus, tentunya, adalah bidah yang terang-terangan. Pernyataannya itu bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Gereja dan Perjanjian Baru. Dengan menolak Yesus Kristus, Putra Allah, dan Gereja-Nya, orang-orang Yahudi tidak memiliki Allah Bapa. Mereka di luar keluarga Allah dan berada di dalam jalan menuju kesesatan.

“Barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa...” (1 Yohanes 2:23).

Pernyataan Fransiskus menyangkal ajaran Gereja, dan perlunya Yesus Kristus, Pembaptisan, dan Iman Katolik untuk menjadi bagian dari keluarga Allah dan untuk diselamatkan. Kunjungan Fransiskus ke sinagoga ini adalah suatu dosa berat publik lain dan tindak kemurtadan.

News.yahoo.com

"Pada hari Minggu, Fransiskus melakukan kunjungan pertamanya ke sebuah sinagoga sebagai Paus, mengutip suatu ikatan 'yang tidak terpatahkan' antara orang-orang Yahudi dan Kristiani sewaktu ratusan pegawai keamanan diutus untuk kunjungan di Roma ini.

Fransiskus adalah paus ketiga yang mengunjungi Sinagoga Agung di ibukota Italia setelah Yohanes Paulus II pada tahun 1986 dan Benediktus XVI di tahun 2010.

Sinagoga tersebut terletak di seberang Sungai Tiber dari Vatikan dan berdiri di suatu daerah yang masih dikenal sebagai Ghetto, di mana di bawah perintah dari beberapa pendahulu Fransiskus, orang-orang Yahudi dikurung selama lebih dari tiga abad sampai pada waktu mereka dibebaskan pada akhir abad ke-19.

Sri Paus yang mengungkapkan “ikatan yang tidak terpatahkan antara orang-orang Yahudi dan Kristiani” menyampaikan pesan perdamaian.

“Kekerasan terhadap manusia bertentangan dengan agama apa pun yang pantas disebut agama, dan terutama agama-agama monoteis besar”, ujarnya, dalam kunjungan pertamanya ke sebuah sinagoga sejak ia terpilih sebagai Paus pada tahun 2013.

Ia mendesak agar orang-orang menolak “segala bentuk antisemitisme”, dengan berkata: “kita harus mengecam segala pelecehan, diskriminasi, dan penganiayaan yang timbul darinya.”