Anti-Paus Fransiskus Berkata bahwa Ia Menerima “Pernikahan Transgender”

Konferensi pers Fransiskus, 2 Oktober 2016 pada penerbangan pulang setelah kunjungannya ke Kaukasus:

Joshua McElwee: “Saya ingin bertanya apakah yang akan anda katakan kepada seseorang yang telah menderit a selama bertahun-tahun dengan seksualitasnya dan sungguh-sungguh merasa bahwa adalah suatu masalah biologis, bahwa bentuk fisiknya tidak bersesuaian dengan apa yang dianggapnya sebagai identitas seksualnya? Sebagai seorang pastor dan pelayan, bagaimanakah anda akan mendampingi orang-orang ini?

Fransiskus: “Pertama-tama, di dalam hidup saya sebagai seorang imam, sebagai seorang uskup – dan juga sebagai Paus – saya telah mendampingi banyak orang yang memiliki kecenderungan-kecenderungan homoseksual dan juga aktivitas homoseksual. Saya telah mendampingi mereka, saya telah membawa mereka lebih dekat kepada Tuhan; beberapa tidak dapat melakukannya, tetapi saya telah selalu mendampingi mereka dan tidak pernah meninggalkan seorang pun. Inilah apa yang harus dilakukan. Individu-individu harus didampingi, sebagaimana Yesus mendampingi mereka. Sewaktu seseorang yang memiliki kondisi ini datang di hadapan Yesus, Yesus tentunya tidak berkata: ‘Enyahlah karena kamu homoseksual.’ Tidak. Apa yang saya bicarakan berhubungan dengan kejahilan yang terjadi di masa kini dengan indoktrinasi teori gender. Seorang bapak Katolik berkata kepada saya bahwa ia sedang berada di meja dan berkata kepada anak-anaknya – ia seorang Katolik, istrinya Katolik, anak-anaknya Katolik, Katolik yang suam-suam kuku, tetapi Katolik – dan ia bertanya kepada putranya yang berumur sepuluh tahun: ‘Dan kamu mau menjadi apa sewaktu kamu besar?’ – ‘Seorang anak perempuan.’ Dan bapaknya menyadari bahwa buku-buku sekolahan mengajarkan teori gender. Hal ini bertentangan dengan kenyataan-kenyataan alam. Adalah suatu hal jika seseorang memiliki kecenderungan ini, pilihan ini; beberapa orang bahkan mengganti kelamin. Tetapi, adalah suatu hal lain untuk mengajarkan hal ini di sekolahan, untuk mengganti cara berpikir orang-orang. Saya menyebut hal ini ‘kolonialisasi ideologis.’ Tahun lalu saya menerima sepucuk surat dari seorang pria Spanyol yang berkata kepada saya ceritanya dari waktu di mana ia masih anak-anak. Ia terlahir sebagai perempuan, anak perempuan, dan ia amat menderita karena ia merasa bahwa ia adalah anak laki-laki, tetapi secara fisik ia adalah anak perempuan. Ia berkata kepada ibunya, sewaktu ia berumur sekitar dua puluhan, pada usia 22, bahwa ia ingin melalui operasi, dan sebagainya. Ibunya memintanya agar ia tidak melakukannya selama ibunya itu hidup. Ibunya itu tua, dan meninggal segera setelahnya. Ia melalui operasi itu. Ia sekarang adalah seorang karyawan munisipal di sebuah kota di Spanyol. Ia pergi menemui uskup. Sang uskup sangat membantunya, ia adalah seorang uskup yang baik dan ia ‘membuang-buang’ waktu untuk mendampingi pria ini. Lalu ia menikah. Ia mengganti identitas sipilnya, ia menikah dan menulis kepada saya sepucuk surat yang menyatakan bahwa ia akan merasa terhibur untuk datang menemui saya dengan istrinya: ia [he], yang dahulu adalah perempuan [she], tetapi sekarang laki-laki [he]. Saya menyambut mereka. Mereka senang.”[1]

Fransiskus jelas mengajarkan dusta yang keji bahwa Yesus akan menerima orang-orang homoseksual. Fransiskus mengindikasikan bahwa ia tidak bermasalah dengan orang-orang yang memiliki kecenderungan-kecenderungan yang tidak kodrati itu atau bahkan dengan orang-orang yang melalui “perubahan kelamin” dan yang lalu “menikah”. Fransiskus sang pemurtad berkata bahwa ia menyambut mereka dan “mereka senang.” Fransiskus mendukung “perubahan kelamin” dari seorang wanita biologis yang secara bejat mencoba menjadi seorang pria. Fransiskus berulang kali menyebut sang wanita sebagai “he” [kata ganti orang ketiga tunggal maskulin – untuk laki-laki]! Ia bahkan mendukung “pernikahan transgender” dari wanita itu yang berpura-pura menjadi laki-laki! Ia adalah seorang pemurtad yang keji.

Bidah-Bidah Terkini Fransiskus

Catatan kaki:

[1] L’ Osservatore Romano, 7 Oktober 2016, hal. 8-9. Versi Bahasa Inggris.