Bidah-Bidah Fransiskus
Pada tanggal 13 Maret 2013, pria Argentina yang bernama Jorge Bergoglio terpilih menjadi Anti-Paus Fransiskus dari sekte Vatikan II. Berita-berita berikut yang mencatat tindakan-tindakan serta perkataan Fransiskus membuktikan bahwa ia adalah seorang bidah. Kami akan mengutip surat kabar resmi dari Vatikan – L’Osservatore Romano – dan kedua buku dari Fransiskus, yang mendokumentasikan kepercayaannya di dalam berbagai hal: Je crois en l’homme, Conversations avec Jorge Bergoglio, {Saya Percaya Akan Manusia, Percakapan dengan Jorge Bergoglio} dan Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}.
Bidah-bidah Fransiskus tentang Orang-orang Yahudi
Orang-orang Yahudi menolak bahwa Yesus Kristus adalah Allah. Tetapi Yesus Kristus telah berkata di dalam Yohanes 8:24:
“...sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.”
Gereja Katolik mengajarkan secara infalibel bahwa anda harus percaya akan Yesus Kristus dan memegang iman Katolik agar dapat memperoleh keselamatan. Gereja mengajarkan bahwa adalah sebuah dosa berat untuk mempraktikkan agama Yahudi. Tetapi Fransiskus menyetujui agama sesat tersebut dan berdoa di dalam sinagoga-sinagoga Yahudi.
Fransiskus, Conversations avec Jorge Bergoglio, {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 178:
“Baru-baru ini, saya mengambil bagian di dalam perayaan dalam sebuah sinagoga. Saya berdoa banyak, dan dalam doa saya, saya mendengar kalimat dari bacaan-bacaan Kebijaksanaan yang saya telah lupakan sebelumnya: ‘Tuhan, buatlah aku tetap diam walaupun aku diolok-olok.’ Bacaan ini memberi saya kedamaian serta sukacita yang besar.”[1]Fransiskus, Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 192:
“Gereja mengakui secara resmi bahwa orang-orang dari Israel tetap merupakan pewaris dari janji-janji [sebagai orang-orang terpilih]. Tidak suatu waktu pun kita berkata: ‘Mereka telah kehilangan warisan mereka, sekarang kitalah orang-orang terpilih tersebut.’ Ini adalah pengakuan akan orang-orang Israel.”[2]
Hal ini jelas-jelas berarti bahwa Fransiskus mendukung bahwa orang-orang yang menolak Yesus Kristus merupakan orang-orang terpilih di mata Allah. Hal ini adalah suatu penistaan melawan Allah.
Fransiskus, Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 51:
“Terdapat pula suatu perantaraan di dalam pelayanan oleh para rabbi atau dari imam yang berdoa untuk kesehatan orang-orang lain, dan hal itu pun manjur. Untuk saya sendiri, mengenai hal kesembuhan, hal yang memberi kredibilitas bahwa seseorang mengikuti hukum Allah adalah kesederhanaan, kerendahan hati, dan tiadanya kesombongan.”[3]
Maka Fransiskus percaya bahwa para rabbi Yahudi memiliki pelayanan sebagai perantara sejati dan rohani menurut Hukum Allah.
Fransiskus, Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 222: (berbicara tentang rabbi Yahudi Skorka, Fransiskus berbicara kepadaya):
“Saya pun tidak lupa bahwa anda telah mengundang saya dua kali untuk berdoa dan berbicara di dalam sinagoga anda. Dan saya sendiri pun mengundang anda untuk berbicara akan nilai-nilai kepada seminari-seminari kami.”[4]
Di dalam katedral di Buenos Aires, di Argentina, pada tanggal 15 April 1998, Fransiskus mengadakan sebuah perayaan antaragama untuk memberi penghormatan kepada para orang Yahudi yang telah meninggal. Pada acara tersebut, Fransiskus berkata kepada para Yahudi: “Kita semua bersaudara, karena kita semua memiliki meterai Allah di dalam hati kita.”[5] Meterai Allah adalah suatu istilah yang berarti ‘Pembaptisan’, yang ditolak oleh para Yahudi.
Bulan September 2004, Fransiskus mengambil bagian di dalam perayaan Yahudi di dalam sebuah sinagoga.[6]
Pada tanggal 9 November 2005, Fransiskus menghadiri sebuah perayaan lain di dalam sebuah basilika untuk memberi penghormatan kepada para Yahudi yang telah meninggal. Di dalamnya, Fransiskus menyalakan lilin sebagai penghormatan untuk mereka.
Di tahun 2007, Fransiskus merayakan Rosh Hashana dalam sebuah sinagoga di Argentina. Pada kunjungannya, Fransiskus berkata kepada Kongregasi Yahudi bahwa ia telah mengunjungi sinagoga tersebut untuk menelaah hatinya, ‘seperti seorang beriman, seperti kalian semua, kakak-kakakku’.[7]
Pada tanggal 7 Juli 2008, Fransiskus memberi restu kepada buku-buku rabbi Sergio Bergman. Fransiskus memberikan kepadanya suatu titel ‘orang beriman’, dan berkata bahwa “karyanya adalah karya seorang rabbi, yang memandu kita sebagai seorang master.”
Pada tanggal 7 Juli 2010, Fransiskus mengunjungi pusat agama Yahudi di Argentina; ia menyebut para Yahudi ‘kakak-kakak kita’, dan ‘orang-orang yang terpilih oleh Allah’. Ia juga berdoa di depan sebuah papan yang menamakan para Yahudi yang telah meninggal untuk memberikan mereka hormat.[8]
Abraham Skorka dan Fransiskus
Pada tanggal 11 Oktober 2012, di dalam sebuah ‘universitas Katolik’, Fransiskus memberikan sebuah diploma penghormatan kepada rabbi Abraham Skorka – yang dikenal sebagai pendukung homoseksualitas. Setelah menerima diplomanya, sang rabbi berkata, “Kami menunggu sang Mesias. Tetapi agar ia datang, kami harus mempersiapkan jalannya.” Maka, sang rabbi telah terang-terangan menolak sang Mesias Yesus Kristus – di depan muka Fransiskus!
Pada tanggal 8 November 2012, Fransiskus mengambil bagian secara aktif di dalam suatu perayaan Yahudi di dalam katedral di Buenos Aires, di Argentina. Di sana ia adalah sang pembicara utama. Perayaan Yahudi tersebut sekali lagi didedikasikan untuk menghormati para Yahudi yang telah meninggal. Lilin terakhir untuk penghormatan orang-orang Yahudi yang telah meninggal tersebut telah dinyalakan bersama-sama oleh seorang rabbi dan Fransiskus. Di bawah panduan Fransiskus, perayaan-perayaan penghormatan para Yahudi yang telah meninggal telah diselenggarakan di dalam ‘gereja Katolik’ di Argentina, setiap tahun sejak tahun 1998.[9]
Untuk mengambil bagian di dalam sebuah upacara keagamaan Yahudi untuk orang-orang Yahudi yang telah meninggal adalah sebuah kemurtadan total dari Iman Katolik.
Tanggal 14 Desember 2012, hanya beberapa bulan sebelum pemilihannya menjadi seorang Anti-Paus, Fransiskus merayakan Hanukkah bersama para Yahudi di Argentina; Fransiskus bahkan juga menyalakan sebuah Menorah.
Pada tanggal 13 Maret 2013, beberapa jam setelah dipilihnya Fransiskus sebagai seorang Anti-Paus, ia mengirimkan salam kepada rabbi dari Roma, yang menolak Kristus.[10]
Pada tanggal 25 Maret 2013, Fransiskus mengirimkan sebuah telegram untuk Paskah kepada rabbi utama dari Roma.[11] Fransiskus berkata bahwa ia menghormati para orang Yahudi dan meminta mereka untuk mendoakannya. Ia juga meminta Allah untuk ‘menyelamatkan mereka dari semua kejahatan’, dan walaupun sang rabbi menolak Yesus, Ia yang Esa, yang dapat menyelamatkan kita dari kejahatan.
Di dalam percakapannya dengan anggota Komunitas Yahudi internasional pada tanggal 24 Juni 2013, Fransiskus memberikan kepada para Yahudi titel ‘umat beriman’; dan meminta mereka mendoakannya.
Rabbi Skorka adalah salah satu tamu yang diundang Fransiskus ke Vatikan selama beberapa hari pada akhir September 2013. Pada sebuah interviu dengan surat kabar La Stampa, Skorka berbicara tentang kunjungannya dengan Fransiskus.[12] Skorka berkata bahwa Fransiskus meyakinkannya bahwa ia akan diberikan makanan yang kosher {‘halal’ untuk orang Yahudi} dan telah berdoa dengannya.
Rabbi Skorka: “Saya makan setiap hari bersamanya, pada waktu sarapan, waktu makan siang, dan waktu makan malam. Ia mengurusi saya dan mengontrol segalanya yang berkaitan dengan makanan saya untuk memastikan bahwa semuanya kosher dan sesuai dengan tradisi Yahudi saya. Ia menemani kami semua di meja – para sekretarisnya dan seorang uskup, dan mereka semua berkata ‘Amin’ pada akhirnya... Kami berharap untuk dapat berlibur bersama ke Israel dalam waktu dekat ini, dan sang Paus sedang mengurusi hal tersebut... Saya telah berbicara kepadanya [kepada Fransiskus] tentang evangelisasi dan ia berkata dengan tegas bahwa Gereja Katolik tidak boleh berusaha melakukan proselitisme.”
Proselitisme adalah upaya untuk mencoba mengonversikan seseorang. Fransiskus menegaskan bahwa orang-orang tidak boleh mencoba mengonversikan orang-orang non-Katolik kepada iman Katolik.
Fransiskus, Pesan video untuk perayaan St. Cajetan ; 7 Agustus 2013:
“Kamu akan meyakinkan orang lain untuk menjadi Katolik? Tidak, tidak, tidak!”[13]
Ajaran-ajaran sesat Fransiskus tentang Islam
Pada tanggal 2 Agustus 2005, Fransiskus berdoa di depan jenazah Direktur Muslim dari Pusat Islam di Argentina. Jenazahnya menghadap ke Timur, kepada Mekkah. Seorang imam muslim membaca ayat-ayat Al-Quran dan meminta berkat dari Muhammad. Ini adalah yang dikatakan Fransiskus:
“Lewat doa saya, saya meminta kepada sang Pencipta, yang Maharahim, untuk memberikan anugerah untuk semua kebaikan yang ia telah lakukan.”[14]
St. Thomas Aquinas mengajarkan: “jika seseorang...menyembah di kubur Muhammad, ia akan dianggap seseorang yang murtad.”[15]
Tindakan-tindakan Fransiskus yang menghormati jenazah seorang kepala agama Islam sama dengan menghormati kuburan Muhammad.
Pada tanggal 29 Juni 2010, Fransiskus mengunjungi Pusat Islam dan berkata: “Saya telah datang sebagai saudara untuk mempererat hubungan-hubungan.”[16]
Di dalam homilinya pada tanggal 8 Juli 2013, Fransiskus berbicara kepada para Muslim, “Saya berharap untuk memberikan perhatian saya kepada para imigran Muslim yang memulai, pada sore hari ini, puasa Ramadan, dengan harapan agar buah-buah rohaninya berlimpah.”[17]
Di dalam pesannya pada tanggal 10 Juli 2013 kepada para Muslim pada akhir Ramadan, Fransiskus berkata:
“...saya sendiri telah memutuskan untuk menandatangani Pesan tradisional ini dan untuk mengirimkan kepada kalian, teman-teman terkasih, sebagai ungkapan rasa hormat dan pertemanan kepada semua umat Muslim, terutama kepada para pemimpin agama mereka... antara umat Kristiani dan Muslim, kita harus menghormati agama satu sama lain, ajaran-ajarannya, simbol-simbolnya, dan nilai-nilainya. Itulah mengapa kita memiliki rasa hormat yang begitu besar untuk para pemimipin agama serta tempat ibadahnya... kita harus mendorong orang-orang muda kita untuk berpikir serta berbicara dengan sopan tentang agama-agama lain dan mereka yang mempraktikkannya serta tidak mencemooh atau merendahkan kepercayaan dan ritus-ritus mereka... Selamat hari raya kepada kalian semua!”[18]
Menghormati sebuah agama sesat, ajaran-ajarannya, atau pengikut-pengikutnya, seperti yang dilakukan Fransiskus, adalah hal yang dikecam oleh ajaran Katolik. Ini adalah kemurtadan dari Iman Katolik.
Bidah-bidah Fransiskus tentang agama-agama sesat lain
Pada halaman 237 di dalam buku Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, Fransiskus menulis tentang sistem dan gerakan kepercayaan-kepercayaan baru:
“Saya terlebih lagi memiliki rasa hormat yang paling besar kepada ajaran-ajaran rohani yang baru, tetapi ajaran-ajaran tersebut haruslah autentik dan dapat bertahan tempaan zaman, hal yang membuktikan apakah pesannya adalah dibuat-buat atau memang asli. Bukti terbaik untuk keaslian rohani, adalah ia bertahan dalam arus zaman.”[19]
Maka menurut Fransiskus yang murtad, agama sesat Hindu merupakan sebuah agama yang murni, asli karena kepercayaannya telah ada selama 3.000 tahun dan bertahan dalam arus zaman...
Fransiskus, Percakapan; 18 Mei 2013: “...mempromosikan kebebasan beragama untuk semua orang, untuk semua orang! Semua lelaki dan perempuan haruslah bebas dalam mengakui agamanya, apa pun itu.”[20]
Gereja Katolik mengecam ide bahwa kebebasan beragama harus menjadi sebuah hak sipil universal.
Setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, Fransiskus mengambil bagian di dalam sebuah pertemuan untuk doa antar para pemimpin agama-agama sesat, di bawah sebuah obelisk di Argentina.[21] Obelisk adalah sebuah lingga {simbol kelamin laki-laki} yang merupakan simbol masonik.
Di dalam ensikliknya yang berjudul Mortalium Animos, bertanggal 6 Januari 1928, Paus Pius XI mengecam bahwa semua partisipasi orang Katolik dalam perkumpulan antaragama adalah suatu kemurtadan. Ia mengajarkan bahwa mereka yang mendukung aktivitas tersebut telah meninggalkan agama Katolik. Ia berkata pula:
“Maka, Saudara-Saudara yang Terhormat, jelaslah mengapa Takhta Apostolik ini tidak pernah mengizinkan umat-umatnya untuk mengambil bagian di dalam perkumpulan-perkumpulan orang-orang non-Katolik ....”[22]
Tetapi seperti yang kita telah lihat, Fransiskus terlibat di dalam berbagai perkumpulan doa antaragama.
Pada tanggal 23 Januari 2002, Fransiskus mengundang berbagai pemimpin agama sesat untuk berdoa di dalam katedral Buenos Aires, di Argentina. Perkumpulan tersebut mengikutsertakan pemimpin Hinduisme, Buddhisme, Islam, dan Yahudi.[23] Fransiskus telah mengumumkan di dalam pertemuan tersebut bahwa “setiap kelompok agama akan berdoa menurut imannya masing-masing, di dalam bahasa dan tradisinya, serta dengan rasa hormat kepada satu sama lain yang paling besar.” Ini benar-benar sebuah kemurtadan!
Pada tanggal 5 Mei 2006, Fransiskus berdoa bersama anggota-anggota dari Parlemen agama-agama sedunia. Dan pada tahun 2011, Fransiskus melangsungkan pertemuan antaragamanya sendiri.[24]
Pada tanggal 20 Maret 2013, Fransiskus bertemu dengan berbagai pemimpin agama sesat, termasuk para skismatis, Yahudi, dan Muslim. Fransiskus berkata: “Pagi hari, kemarin, pada saat Misa Kudus, saya merasakan secara rohani kehadiran komunitas-komunitas anda lewat para pengikut anda.” Ia melanjutkannya dengan memuji mereka.[25]
Seperti yang kami baru saja tunjukkan, Fransiskus menolak mentah-mentah ajaran infalibel dari Gereja Katolik bahwa anggota-anggota agama sesat harus menerima Iman Katolik untuk dapat diselamatkan.
Paus Eugenius IV, Konsili Florence, 1439, ex cathedra:
“Siapa pun yang hendak diselamatkan harus pertama-tama memegang iman Katolik, karena siapa pun yang tidak memegangnya secara penuh dan utuh, tanpa keraguan sedikit pun, ia akan binasa untuk selamanya.”[26]
Fransiskus menghormati para ateis
Pada halaman 27-28 dari bukunya Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, Fransiskus berkata bahwa ia menghormati para ateis dan tidak mencoba untuk mengonversikan mereka:
“Saya tidak membayangkan bahwa hubungan saya dengan seorang ateis adalah untuk mengonversikannya; saya menghormatinya... saya tidak akan pernah mengatakan kepadanya bahwa hidupnya telah terkutuk karena saya merasa bahwa saya tidak memiliki hak untuk menghakimi kejujuran orang tersebut... semua orang adalah citra Allah, tidak peduli apakah ia beriman atau tidak. Cukup dengan memberikan mereka berbagai kebajikan dan nilai-nilai.”[27]
Seorang ateis mewawancarai Fransiskus untuk surat kabar Italia La Repubblica. Wawancara tersebut telah diterbitkan pada tanggal 1 Oktober 2013.[28] Fransiskus telah terang-terangan berkata kepada seorang ateis bahwa ia tidak memiliki niat sedikit pun untuk mencoba mengonversikannya. Fransiskus menolak empat kali setelahnya upaya proselitisme {untuk mengonversikan seseorang} dalam wawancara tersebut. Fransiskus telah berkata: “Proselitisme adalah sebuah kebohongan yang khidmat, hal tersebut sama sekali tidak memiliki arti.” Fransiskus melanjutkannya dengan berkata bahwa setiap orang memiliki ide masing-masing tentang yang baik dan yang buruk. Ia mendorong setiap orang untuk mengikuti kebaikan menurut ide mereka sendiri. Ini adalah sebuah kemurtadan yang paling memalukan.
Di dalam suratnya yang bertanggal 11 September 2013 kepada surat kabar La Repubblica, Fransiskus mengajarkan bahwa orang-orang yang tidak percaya akan Allah dapat diselamatkan.[29] Ini adalah sebuah kemurtadan total dari iman Katolik.
Fransiskus menghormati orang-orang yang bunuh diri
Fransiskus, Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 101:
“Pada suatu masa, orang-orang yang membunuh dirinya sendiri tidak memiliki hak atas upacara pemakaman karena ia berhenti untuk sampai kepada tujuannya, ia telah menolak kepalanya sendiri. Tetapi saya memiliki rasa hormat untuk mereka yang bunuh diri, mereka adalah individu yang tidak tahu bagaimana mengatasi pertentangan-pertentangan mereka sendiri. Saya tidak menolak mereka.”[30]
Ajaran Fransiskus tentang manusia
Fransiskus, Conversations avec Jorge Bergoglio, {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 190:
“Bagi saya, harapan terletak di dalam umat manusia, di dalam apa yang ia miliki di dalam hatinya. Saya percaya akan manusia. Saya tidak berkata apakah ia baik atau jahat, tetapi saya percaya kepadanya.”[31]
Ajaran sesat Fransiskus tentang dosa:
Fransiskus, Conversations avec Jorge Bergoglio, {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 109:
“Saya memiliki kebiasaan untuk berkata seperti yang digarisbawahi Santo Paulus, bahwa keadaan kita sebagai para pendosa adalah kemuliaan kita satu-satunya.”[32]
St. Paulus tidak pernah berkata demikian. Ini adalah sebuah skandal. Fransiskus lalu berkata dalam beberapa paragraf selanjutnya: “Karena itu, di mata saya, dosa bukanlah sebuah noda yang harus kita singkirkan.”
Fransiskus, Conversations avec Jorge Bergoglio, {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 116:
“...hal tersebut berkenaan dengan masalah dosa. Sejak beberapa tahun, Argentina berada dalam keadaan dosa karena ia tidak memperhatikan mereka yang tidak memiliki roti ataupun pekerjaan.”[33]
Perhatikan bahwa satu-satunya dosa yang dikatakan oleh Fransiskus adalah bahwa Argentina tidak memberikan kepada orang-orang makanan atau pekerjaan. Ia tidak berkata sedikit pun tentang dosa yang melawan Allah atau yang melawan Iman Allah.
Fransiskus, Wawancara dengan surat kabar La Repubblica; 1 Oktober 2013:
“Kejahatan yang paling besar di dunia di masa ini adalah pengangguran orang-orang muda dan kesepian orang-orang tua... Itulah yang bagi saya masalah satu-satunya yang paling urjen yang dihadapi Gereja.”[34]
Fransiskus tentang komunisme
Fransiskus, Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 138:
“Di sekolah saya, kami memiliki seorang profesor komunis. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengannya, ia sama sekali tidak mempertanyakan akan hal apa pun dan hal tersebut bermanfaat untuk kami. Tetapi ia tidak pernah berbohong kepada kami...”[35]Fransiskus, Conversations avec Jorge Bergoglio, {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 47-48:
“Memang benar bahwa waktu itu saya adalah, seperti semua keluarga saya, seorang Katolik yang beriman. Tetapi pikiran saya tidak hanya berpacu di dalam masalah rohani... Saya membaca Nuestra Palabra, Propositos, sebuah terbitan Partai Komunis, dan saya sangat menyukai artikel-artikel dari dramaturgi Leonidas Barletta tentang dunia budaya. Pustaka tersebut berkontribusi kepada kemampuan politik saya, tetapi saya tidak pernah menjadi komunis.”[36]
Perhatikan bahwa dunia budaya menurut Barletta adalah dunia komunis merah, karena Barletta adalah bagian dari kelompok yang mendukung ide-ide komunis Bolshevik, yang menginginkan sebuah revolusi untuk menanamkan ide komunis.[37] Dan Fransiskus berkata bahwa ia menyukai artikel-artikel pria komunis tersebut.
Fransiskus tentang hukuman mati
Fransiskus, Conversations avec Jorge Bergoglio, {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 94:
“Masa kini, contohnya. Hati nurani khalayak umum semakin bergerak untuk menentang ketidakmoralan hukuman mati.”[38]
Pernyataan ini adalah sangat sesat. Gereja Katolik selalu mendukung legitimitas hukuman mati untuk kejahatan-kejahatan yang paling berat.
Fransiskus mempromosikan pendidikan seksual
Fransiskus, Conversations avec Jorge Bergoglio, {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 101:
“Gereja tidak menentang pendidikan seksual. Secara pribadi, saya berpikir bahwa hal tersebut harus menemani evolusi sang anak, dengan penyesuaian-penyesuaian di setiap tahapan. Sebenarnya, Gereja telah selalu memberikan pendidikan seksual, walaupun benar bahwa tidak selalu dilakukan dengan cara yang terbaik.”[39]Paus Pius XI; 31 Desember 1931:
“Banyak orang mendukung dan mempromosikan dengan tidak masuk akal dan berbahaya, sebuah bentuk pendidikan yang disebut secara memalukan ‘seksual’.”[40]
Francis Mendukung para “Imam” untuk Meninggalkan “Imamat” Jika Mereka Jatuh Cinta
Fransiskus, Conversations avec Jorge Bergoglio, {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 107:
“Memang benar, kadangkala seorang imam benar-benar jatuh cinta; suatu hal yang membuatnya merenungkan panggilannya untuk mengubah hidupnya. Ia akan mencari seorang uskup, dan berkata kepadanya: ‘Di sinilah hidup saya... Saya belum pernah berpikir sebelumnya bahwa saya suatu hari akan merasakan suatu perasaan yang sangat indah... Wanita itu, saya benar-benar mencintainya...’ Lalu ia meminta untuk keluar dari imamat. – Anda, bagaimana anda akan menanggapinya? – Fransiskus:... saya tidak akan meninggalkannya, saya akan mengikutinya sepanjang jalan, di dalam kehidupan rohaninya yang ia jalani. Jika ia yakin akan keputusannya, saya bahkan akan membantunya untuk menemukan sebuah pekerjaan... Saya akan menasihatinya agar ia tetap tinggal dirumahnya, selama kami meminta sebuah dispensasi, yaitu persetujuan dari Roma yang memperbolehkannya untuk menerima sakramen pernikahan.”[41]
Maka Fransiskus akan membantu seorang pria untuk melanggar kaul kesucian kekalnya yang ia telah buat di depan Allah untuk meninggalkan imamat.
Ajaran sesat Fransiskus tentang ‘pernikahan’ sesama jenis dan homoseksualitas
Telah didokumentasikan dan dipastikan bahwa Fransiskus mendukung hubungan sipil resmi antara pasangan sesama jenis sewaktu ia berada di Argentina. Ia hanya menentang bahwa hal tersebut disebut sebagai pernikahan.[42] Ini adalah ajaran sesat. Hal ini berarti bahwa Fransiskus menyetujui perilaku seksual yang keji dan bejat, yang telah dikecam oleh Injil dan ajaran Katolik. Pandangannya tidak berbeda sama sekali dengan pandangan yang mendukung aborsi jika Negara tidak memberikan status spesial atau hak-hak tertentu, lewat penggunaan dana publik. Perhatikan pernyataan yang menarik berikut dari Fransiskus tentang ‘pernikahan’ sesama jenis dan para homoseksual.
Fransiskus, Sur la terre comme au Ciel, {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 125-126:
“Sewaktu Mauricio Macri, kepala pemerintahan kota autonom Buenos Aires memilih untuk tidak menggugat keputusan seorang jaksa yang dari awalnya memperbolehkan pernikahan [sesama jenis] tersebut, saya merasa bahwa saya harus mengungkapkan pendapat saya. Di situlah pertama kalinya di dalam delapan belas tahun di mana saya menjabat sebagai uskup bahwa saya merasa harus menjalankan kewajiban saya sebagai pegawai negeri. Jika anda menelaah pernyataan saya dulu, saya tidak pernah berbicara tentang para homoseksual ataupun memberi kesan yang buruk sedikit pun kepada mereka... Macri berkata bahwa hal tersebut berkaitan dengan kepercayaannya; saya menghormati kepercayaannya, tetapi seorang kepala pemerintahan tidak boleh membiarkan kepercayaan pribadinya campur tangan dengan hukum. Saya tidak pernah berbicara buruk tentang para homoseksual, intervensi saya hanya menyangkut sebuah masalah legal.”[43]
Fransiskus berkata bahwa ia menghormati mereka yang mendukung kekejian ‘pernikahan’ sesama jenis, dan ia berkata bahwa ia tidak pernah tidak menghormati orang-orang yang bejat dan para homoseksual!
Fransiskus juga menyebutkan bagaimana ia telah memberi izin kepada presiden Argentina yang pro-homoseksual – Nestor Kirchner (foto di atas) – untuk memimpin sebuah perayaan peringatan ‘imam’ ‘Katolik’ dan para ‘seminari’ yang telah meninggal.
Fransiskus, Conversations avec Jorge Bergoglio, {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 129:
“Sewaktu ia [Kirchner] telah sampai, saya memintanya untuk membuka perayaan tersebut...”[44]
Sewaktu presiden tersebut meninggal beberapa waktu kemudian, Fransiskus langsung memberikan kepadanya sebuah ‘misa Requiem’. [45] Fransiskus juga mengizinkan para politikus pro-aborsi, pro-‘pernikahan’ sesama jenis, untuk menerima ‘komuni’ palsu pada saat ‘Misa’ instalasi.[46]
Pada tanggal 19 Agustus 2013, Fransiskus diwawancarai oleh Antonio Spadero dari La Civiltà Cattolica. Pada saat wawancara ini, Fransiskus mengajarkan secara jelas bahwa para homoseksual yang aktif tidak dikecam ataupun ditolak oleh Allah.[47] Gereja, berdasarkan Injil, mengajarkan hal yang sama sekali berkebalikan.
Ajaran sesat Fransiskus tentang para bidah dan skismatis
Fransiskus, Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 135:
“Saya tidak setuju dengan pendidikan agama di sekolah yang mengecualikan pendidikan non-Katolik.”[48]
Di Argentina, Fransiskus menunjukkan kepada para ‘umat Katolik’ yang mencari pengusir roh jahat kepada seorang pengusir roh yang beragama Lutheran.48a
Pada halaman 84 di dalam buku Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, Fransiskus mengutip apa yang dikatakan neneknya sewaktu ia masih muda: “...’mereka Protestan, tetapi mereka pemberani’. Itulah kebijaksanaan dari sebuah agama sejati.”[49]
Pada tahun 2006, Fransiskus berlutut untuk menerima berkat dari para Protestan, pada suatu pertemuan ekumenis.[50] Fransiskus melakukan hal yang sama segera setelah dipilih sebagai seorang Anti-Paus pada tanggal 13 Mei 2013. Bukannya memberkati orang-orang, Fransiskus meminta orang-orang untuk memberkatinya![51] Termasuk dari antaranya anggota dari berbagai agama non-Katolik.
Pada tanggal 18 Maret 2013, Fransiskus menulis kepada kepala sekte Anglikan yang baru. Ia memberikan kepada Justin Welby status ‘reverend’ walaupun Gereja Katolik – di bawah Paus Leo XIII telah menegaskan pada tanggal 13 September 1896 bahwa Ritus penahbisan Anglikan sama sekali tidak valid.
Fransiskus berkata bahwa Welby memiliki sebuah ‘pelayanan penggembalaan’ dan menyebutnya sebagai ‘Uskup Agung Canterbury’, yang berarti bahwa ia percaya bahwa kepala dari sekte skismatis dan bidah Anglikan tersebut adalah kepala yuridis sesungguhnya dari satu-satunya Gereja Canterbury di Inggris. Ia juga meminta kepada kepala bidah dan skismatis tersebut untuk mendoakannya.[52]
Welby dan Fransiskus
Di dalam percakapannya pada tanggal 14 Juni 2013 dengan Welby yang skismatis, Fransiskus berkata bahwa ia menyambutnya “bukan sebagai orang asing ataupun tawanan; kalian adalah warga negara, bersama kami, yang suci, kalian berasal dari rumah Allah.”[53]
Maka Fransiskus mengajarkan dengan bersemangat bahwa Welby, sang non-Katolik, yang disebut oleh Fransiskus ‘Yang Mulia’, merupakan bagian dari Gereja Kristus. Ini adalah salah satu bidah yang paling memalukan! Fransiskus kemudian berkata bahwa ia akan sangat ‘berterima kasih’ jika sang bidah skismatis tersebut berdoa untuknya. Fransiskus lalu mengungkapkan ‘rasa hormatnya yang dalam’ untuk para Anglikan, dan bahwa di masa ini terdapat sebuah penghargaan yang lebih baik untuk spiritualitas dan ‘tradisi liturgi’ Anglikan.
Seperti yang diajarkan di dalam Vatikan II, Fransiskus berpendapat bahwa para Protestan dan para ‘Ortodoks’ terdapat di dalam Gereja Kristus, dan bahwa mereka tidak perlu berkonversi kepada iman Katolik untuk mendapatkan keselamatan. Hal ini adalah sebuah ajaran sesat!
Fransiskus, harapan kepada sang Ortodoks Skismatis yang memproklamasikan dirinya ‘Paus’ dari Aleksandria, Mesir; 10 Mei 2013:
“Yang Mulia, saya mendoakan anda agar seluruh umat yang dipercayakan kepada kuasa penggembalaan anda semakin beriman kepada panggilan Tuhan, saya berdoa untuk perlindungan dari kedua Rasul Petrus dan Markus sang penginjil...”[54]
Fransiskus menyebut sang skismatis tersebut ‘Yang Mulia’ dan berkata bahwa Allah memercayakan umat-Nya kepada seorang skismatis. Ia juga menyebutnya seorang ‘gembala’ yang berarti bahwa ia percaya bahwa pemimpin skismatis tersebut adalah benar-benar seorang kepada yuridis dari satu-satunya Gereja Kristus yang sejati.
Di dalam percakapannya pada tanggal 28 Juni 2013 dengan Patriark skismatis ‘Ortodoks’ Timur dari Konstantinopel, Fransiskus memohon kepadannya untuk berdoa untuknya, dan berkata, “Terakhir, saya meminta anda untuk berdoa untuk saya dan agar orang-orang mendoakan saya – saya sangat membutuhkannya.”[55]
Fransiskus, Audiens; 19 Juni 2013:
“Hari ini, sebelum keluar rumah saya, saya melewatkan empat puluh menit, kurang lebih setengah jam dengan seorang pendeta Evangelis dan kami berdoa bersama...”[56]
Pada halaman 220 dari Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, Fransiskus menyarankan agar orang-orang Kristen yang berbeda-beda agamanya ‘hidup bersama, dengan melakukan hal-hal bersama, dengan berdoa bersama... tanpa menghapuskan berbagai tradisi yang berbeda...’[57]
Di sini Fransiskus mengedepankan bidah bahwa kita tidak boleh mencoba mengonversikan para non-Katolik, tetapi sebaliknya, berjalan bersama mereka, berdoa bersama mereka tanpa mereka perlu menanggalkan tradisi-tradisi sesat serta skismatis mereka.
Fransiskus, berbicara tentang para ‘Ortodoks’ skismatis di dalam wawancara pada tanggal 19 Agustus 2013, berkata:
“Kita harus berjalan bersama-sama di dalam perbedaan: tidak terdapat jalan lain untuk menyatukan kita. Itu adalah jalan Yesus.”[58]
Maka menurut Fransiskus, para skismatis harus terus menolak ajaran Katolik, dan tidak perlu berkonversi.
Paus Pius XI, Mortalium Animos:
“ ... upaya memajukan persatuan orang-orang Kristiani sama sekali tidak diizinkan selain dengan cara mendukung pemulangan para pembangkang kepada Gereja Kristus yang satu dan sejati ....”[59]
Fransiskus, Sang Revolusioner Liturgi
Di atas, kita melihat Fransiskus menyelenggarakan ‘Misa’ modernis untuk para anak-anak bersama para penari liturgis perempuan.
Fransiskus, Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 111:
“Di dalam Katolisisme, contohnya, banyak wanita memimpin liturgi Sabda...”[60]
Fransiskus tentunya telah membagikan komuni di tangan sepanjang hidupnya.
Fransiskus tidak pernah mengadakan suatu Misa yang valid; bukan hanya karena ia mengadakan Misa Baru yang tidak valid, tetapi juga karena ia ‘ditahbiskan’ pada tanggal 13 Desember 1969 di dalam penahbisan baru yang tidak valid. Seperti pendahulunya, Benediktus XVI, Fransiskus ‘ditahbiskan’ sebagai ‘Uskup’ di dalam ritus penahbisan yang tidak valid. Seorang Paus sejati adalah uskup Roma. Fransiskus bukanlah seorang uskup; itulah suatu alasan lain mengapa ia bukanlah Paus.
Para Freemason mendukung Fransiskus
Baru-baru ini Fransiskus dipuji oleh para Grand Master loji-loji Timur Agung dari Italia dan Argentina.[61] Mereka terang-terangan mendukung pemilihan Fransiskus sebagai Anti-Paus yang baru.
Di dalam foto Fransiskus ini,[62] kita dapat melihat sebuah tanda yang menyerupai tanda Master dari cadar kedua di dalam Freemasonry. Bukanlah sebuah hal yang mengejutkan untuk melihat bahwa Fransiskus sendiri adalah seorang mason, karena memang kepercayaannya – yang terlihat jelas lewat kelakuan-kelakuan serta tindakan-tindakannya – adalah kepercayaan masonik. Ajaran utama dari Freemasonry adalah bahwa semua agama memimpin kepada Allah.
Sebagai kesimpulan, Fransiskus percaya dengan tegar dan mengajarkan bidah-bidah yang sama yang dimajukan oleh para Anti-Paus Vatikan II. Fransiskus adalah seorang bidah total, dan seseorang yang murtad.
Dogma Katolik mendefinisikan bahwa seorang bidah bukanlah anggota dari Gereja Katolik. Dari fakta ini, tidak salah lagi: Fransiskus bukanlah seorang Paus yang valid, tetapi seorang Anti-Paus bidah non-Katolik.
Catatan kaki untuk Bagian 20b:
[1] Fransiskus, Je crois en l’homme, Conversations avec Jorge Bergoglio {Saya Percaya Akan Manusia, Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, Flammarion, 2013, hal. 178.
[2] J. Bergoglio, A. Skorka, Sur la terre comme au ciel, La famille, la foi, le rôle de l’Eglise au XXIe siècle {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga, Keluarga, Ima, Peran Gereja pada Abad ke-20}, Robert Laffont, 2013, hal. 192.
[3] Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 51.
[4] Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 222.
[5] Int., saluran youtube The International Raoul Wallenberg Foundation, Cardenal Bergoglio recuerda a Victimas del Holocausto {Kardinal Bergoglio Mengenang Korban-Korban Holocaust}, 1mn45-1mn57. http://www.youtube.com/watch?v=YgZ8ba74mmg
[6] Int., J. Rouillon, Lanacion.com, El gesto de los amigos {Isyarat Teman-teman}, 20 sept. 2004. http://www.lanacion.com.ar/637973-el-gesto-de-dos-amigos
[7] Int., R. Gruber, The Global Jewish News Source, New pope, Jorge Mario Bergoglio of Argentina, has Jewish connections {Paus Baru, Jorge Mario Bergoglio dari Argentina Memiliki Koneksi-Koneksi Yahudi}, 13 Maret 2013. http://www.jta.org/news/article/2013/03/13/3121966/new-pope-francis-i-is-argentinian-cardinal-jorge-maria-bergoglio
[8] Int., m24Digital, Bergoglio visited the AMIA for the first time: “This is a house of solidarity” {Bergoglio Mengunjungi AMIA untuk Pertama Kali: “Ini adalah rumah solidaritas”}, 7 Juni 2010. http://m24digital.com/en/2010/06/07/bergoglio-visited-the-amia-for-the-first-time-this-is-a-house-of-solidarity/
[9] Int., The Eponymous Flower, B’nai B’rith “Memorial Liturgy” in the Catedral of Buenos Aires With Cardinal Bergoglio {“Liturgi Memorial” B’nai B’rith di dalam Katedral Buenos Aires bersama Kardinal Bergoglio}, 22 Maret 2013. http://eponymousflower.blogspot.com/2013/03/bnai-brith-memorial-liturgy-in.html
[10] Int., L’Osservatore Romano, Ed. Prancis, Dans un esprit de collaboration renouvelée {Dalam Sebuah Semangat Kolaborasi yang Diperbarui}, 16 Maret 2013. http://www.osservatoreromano.va/fr/news/dans-un-esprit-de-collaboration-renouvelee#.Urb4z42A3IU
Int., saluran youtube MHFM, Antipope Francis’ Message to Jews rejects Colossians 1 {Pesan Anti-Paus Fransiskus kepada para Yahudi menentang Kolose 1}, 29 Maret 2013. http://www.youtube.com/watch?v=ZEgHUQCvfMQ&list=UUqqN2e5-zgkQhHOs-ailqBQ
[11] Int., G. O’Connel, Vatican Insider, LaStampa.it, Pope Francis and Rabbi Skorka make history in the Vatican {Paus Fransiskus dan Rabbi Skorka Membuat Sejarah di dalam Vatikan}, 29 September 2013. http://vaticaninsider.lastampa.it/en/the-vatican/detail/articolo/francesco-francis-francisco-28206/
[12] Situs Vatikan, Fransiskus, Pesan-Pesan, Message-vidéo pour la fête de saint Gaétan (San Cayetano) en Argentine {Pesan Video untuk Perayaan Santo Gaetan}, 7 Agustus 2013, versi Prancis, § 4. http://www.vatican.va/holy_father/francesco/messages/pont-messages/2013/documents/papa-francesco_20130807_videomessaggio-san-cayetano_fr.html
[13] L’ Osservatore Romano, Ed. Inggris, 27 Maret 2013, hal. 4.
Int., Zenit, Pope's Note to Chief Rabbi of Rome for Feast of Passover {Catatan Paus kepada Kepala Rabi di Roma untuk Pesta Paskah}, 25 Maret 2013. http://www.zenit.org/en/articles/pope-s-note-to-chief-rabbi-of-rome-for-feast-of-passover
[14] Int., Lanacion.com, Se hará hoy el sepelio de Adel Made {Pemakaman Adel Made akan berlangsung hari ini}, 2 Agustus 2005. http://www.lanacion.com.ar/726634-se-hara-hoy-el-sepelio-de-adel-made
[15] Santo Thomas Aquinas, Summa Theologica, Bagian II, Pertanyaan 12, L’Apostasie {Kemurtadan}, Artikel 1, Penolakan 2, Editions du Cerf, Paris, 1999, Tome 3, hal. 93.
[16] Int., Blog alfre1240, El cardenal Bergoglio visitó el Centro Islámico (AICA) {Kardinal Bergoglio mengunjungi Pusat Islam (AICA)}, 30 Juni 2010. http://blogsdelagente.com/el-rincon-de-fredy-clarin/2010/06/30/el-cardenal-bergoglio-visito-el-centro-islamico/
[17] Situs Vatikan, Fransiskus, Homili-homili, Visite à Lampedusa - Messe sur le terrain de sport "Arena" {Kunjungan ke Lampedusa – Misa di atas area olahraga “Arena”}, 8 Juli 2013, versi Prancis, § 1. http://www.vatican.va/holy_father/francesco/homilies/2013/documents/papa-francesco_20130708_omelia-lampedusa_fr.html
[18] Situs Vatikan, Fransiskus, Pesan-pesan, Message aux musulmans du monde entier pour la fin du Ramadan {Pesan kepada Para Muslim Sedunia untuk Akhir Ramadan}, 10 Juli 2013, versi Prancis, § 2, 8, 10, akhir. http://www.vatican.va/holy_father/francesco/messages/pont-messages/2013/documents/papa-francesco_20130710_musulmani-ramadan_fr.html
[19] Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 237.
[20] Situs Vatikan, Fransiskus, Percakapan, Veillée de Pentecôte avec les mouvements ecclésiaux {Hari Sebelum Pentakosta Bersama Gerakan-gerakan Gerejawi}, 18 Mei 2013, versi Prancis, réhal. 4, § 2. L’ Osservatore Romano, Ed. Inggris, 22 Mei 2013, hal. 11.
[21] Int., J. Rouillon, Lanacion.com, Oración por la paz al pie del Obelisco {Doa untuk Perdamaian di Kaki Obelisk}, 13 September 2001. http://www.lanacion.com.ar/334917-oracion-por-la-paz-al-pie-del-obelisco
[22] Pius XI, Lettre encyclique Mortalium Animos contre l’oecuménisme {Surat Ensiklik Mortalium Animos Melawan Ekumenisme}, Association Saint-Jérôme, Bruxelles, 1987, hal.29.
[23] Int., Lanacion.com, Oracion por la paz, Adhesión a la Iniciativa papal en la Argentina {Doa untuk Perdamaian, Pendekatan Inisiatif Paus di Argentina}, 23 Januari 2002. http://www.lanacion.com.ar/368653-sintesis
[24] Int., COMIPAZ, Peregrinos de la Paz {Peziarah Perdamaian}, 13 Oktober 2011. http://comipaz.wordpress.com/tag/rabino-abraham-skorka/
Int., S. Guedj, LemondeJuif.info, Le nouveau pape unanimement loué dans le monde Juif {Sang Paus Baru Secara Serempak Dipuji di dalam Dunia Yahudi}, 14 Maret 2013. http://www.lemondejuif.info/le-nouveau-pape-unanimement-loue-dans-le-monde-juif/
[25] Situs Vatikan, Fransiskus, Percakapan, Veillée de Pentecôte avec les mouvements ecclésiaux {Hari Sebelum Pentakosta Bersama Gerakan-Gerakan Gerejawi}, versi Prancis, § 3. http://www.vatican.va/holy_father/francesco/speeches/2013/march/documents/papa-francesco_20130320_delegati-fraterni_fr.html
L’ Osservatore Romano, Ed. Inggris, 27 Maret 2013, hal. 7.
[26] G. Alberigo, Les Conciles OEcuméniques, Les Décrets {Konsili-konsili Ekumenis, Dekret-dekretnya}, Ed. Prancis, Editions du Cerf, Paris, 1994, T. II-1 (de Nicée à Latran V), hal. 1129.
[27] Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 27-28.
[28] Int., E. Scalfari, LaRepubblica.it, The Pope : How the Church will change {Paus: Bagaimana Gereja akan Berubah}, 1 Oktober 2013. http://www.repubblica.it/cultura/2013/10/01/news/pope_s_conversation_with_scalfari_english-67643118/
[29] Int., terjemahan S. Cecere, LaRepubblica.it, Pope Francisco writes to La Repubblica: "An open dialogue with non-believers" {Paus Fransiskus menulis kepada La Repubblica: “Sebuah Dialog dengan Orang-orang yang Tidak Percaya}, 11 September 2013. http://www.repubblica.it/cultura/2013/09/11/news/the_pope_s_letter-66336961/
[30] Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 101.
[31] Conversations avec Jorge Bergoglio {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 190.
[32] Conversations avec Jorge Bergoglio {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 109.
[33] Conversations avec Jorge Bergoglio {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 116.
[34] Int., LaRepubblica.it, The Pope : How the Church will change {Paus: Bagaimana Gereja akan Berubah}, 1 Oktober 2013.
[35] Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 138.
[36] Conversations avec Jorge Bergoglio {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 47-48.
[37] Int., M. Arrigoni, Se mobiliser en régime autoritaire. Le cas de Teatro Abierto en Argentine en 1981 {Berjuang bersama di dalam rezim otoriter. Kasus Teatro Abierto di Argentina pada tahun 1981}, Institut d’Etudes Politiques de Paris, Ecole Doctorale De Sciences Po, 22 Juni 2010, hal. 20.
[38] Conversations avec Jorge Bergoglio {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 94.
[39] Conversations avec Jorge Bergoglio {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 101.
[40] Heinrich Denzinger, The Sources of Catholic Dogma {Sumber-Sumber Dogma Katolik}, Edisi Ketiga puluh, B. Herder Book. Co., 1957, n° 2214. Peter Hünermann, Heinrich Denzinger, Enchiridion Symbolorum, Symboles et définitions de la Foi catholique {Simbol-simbol dan Definisi-definisi Iman Katolik}, edisi ketiga puluh delapan., Ed. Prancis, Editions du Cerf, Paris, 2010, no. 3697.
[41] Conversations avec Jorge Bergoglio {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 107.
[42] Int., Atlantico, Pape François : en 2010, il se prononçait pour une union civile homosexuelle {Paus Fransiskus: Pada Tahun 2010, Ia Mengaku Mendukung Hubungan Sipil Resmi Homoseksual}, 20 Maret 2013. http://www.atlantico.fr/pepites/pape-francois-en-2010-se-prononcait-pour-union-civile-homosexuelle-675204.html
Int., R. Romo, J. Manuel Rodriguez, C. Shoichet, CNN, Behind closed doors, pope supported civil unions in Argentina, activist says {Di Belakang Layar, Paus Mendukung Hubungan Sipil Resmi di Argentina, Kata Aktivis}, 21 Maret 2013. http://edition.cnn.com/2013/03/20/world/americas/argentina-pope-civil-unions
[43] Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal.125-126.
[44] Conversations avec Jorge Bergoglio {Percakapan dengan Jorge Bergoglio}, hal. 129.
[45] Int.,S. Ertelt, LifeNews, Pro-Abortion Biden and Pelosi Received Communion at Mass for Pope Francis {Biden dan Pelosi yang Pro-Aborsi Menerima Komuni di Misa untuk Paus Fransiskus}, 20 Maret 2013.
http://www.lifenews.com/2013/03/20/pro-abortion-biden-and-pelosi-received-communion-at-mass-for-pope-francis/
[46] Int., saluran youtube MHFM, Antipope Francis gave ‘Communion’ to Pro-Aborts {Anti-Paus Fransiskus Memberikan ‘Komuni’ kepada Para Pro-Aborsi}, 20 Maret 2013. http://www.youtube.com/watch?v=Vfx6mgbJYh8&list=UUqqN2e5-zgkQhHOs-ailqBQ
[47] Int., Etudes, revue de culture contemporaine, Un nouveau style d’Eglise, Interview du pape François {Sebuah Gaya Baru Gereja, Wawancara Paus Fransiskus}, 19 September 2013, hal. 15-16. http://www.revue-etudes.com/Religions/INEDIT_-_Un_entretien__avec_le_Pape_Francois./7497/15686
[48] Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal.135.
48a Int.,Diario Popular, La historia del exorcista favorito del Papa Francisco {Kisah Pengusir Roh Jahat Favorit Paus Fransiskus}, 18 Maret 2013. http://www.diariopopular.com.ar/notas/150119-la-historia-del-exorcista-favorito-del-papa-francisco
[49] Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 84.
[50] Int., Blog ceirberea, Más de 7000 fieles católicos y evangélicos participaron en el III Encuentro Fraterno {Lebih dari 7.000 Umat Katolik dan Evangelis Berpartisipasi di dalam Pertemuan Persaudaraan III}, 29 Juli 2006. http://ceirberea.blogdiario.com/1154140980/
[51] Situs Vatikan, Fransiskus, Percakapan, Premier salut du Pape François - Bénédiction apostolique Urbi et Orbi {Salam Pertama dari Paus Fransiskus – Berkat Apostolik Urbi dan Orbi}, 13 Maret 2013, versi Prancis, § 3. http://www.vatican.va/holy_father/francesco/speeches/2013/march/documents/papa-francesco_20130313_benedizione-urbi-et-orbi_fr.html
L’Osservatore Romano, Ed. Inggris, 20 Maret 2013, hal. 1.
[52] L’Osservatore Romano, Ed. Inggris, 27 Maret 2013, hal. 6.
[53] Situs Vatikan, Fransiskus, Percakapan, À S.G. Justin Welby, Archevêque de Canterbury et Primat de la Communion anglicane {Kepada Yang Mulia Justin Welby, Uskup Agung Canterbury dan Primat dari Persekutuan Anglikan}, 14 Juni 2013, versi Prancis, § 1. http://www.vatican.va/holy_father/francesco/speeches/2013/june/documents/papa-francesco_20130614_welby-canterbury_fr.html
[54] Situs Vatikan, Fransiskus, Percakapan, À Sa Sainteté Tawadros II, Pape d'Alexandrie et Patriarche du Siège de Saint Marc {Kepada Yang Mulia Tawadros II, Paus dari Aleksandria dan Patriark dari Takhta Santo Markus}, 10 Mei 2013, versi Prancis, § akhir. http://www.vatican.va/holy_father/francesco/speeches/2013/may/documents/papa-francesco_20130510_tawadros_fr.html L’Osservatore Romano, Ed. Inggris, 15 Mei 2013, hal. 3.
[55] Situs Vatikan, Fransiskus, Percakapan, À la délégation du Patriarcat oecuménique de Constantinople {Kepada Perwakilan Patriark Ekumenis dari Konstantinopel}, 28 Juni 2013, versi Prancis, § akhir. http://www.vatican.va/holy_father/francesco/speeches/2013/june/documents/papa-francesco_20130628_patriarcato-ecumenico-costantinopoli_fr.html
[56] Situs Vatikan, Fransiskus, Audiens, 19 Juni 2013, versi Prancis, § 5. http://www.vatican.va/holy_father/francesco/audiences/2013/documents/papa-francesco_20130619_udienza-generale_fr.html
[57] Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal. 220.
[58] Un nouveau style d’Eglise, Interview du pape François {Sebuah Gaya Baru Gereja, Wawancara Paus Fransiskus}, hal. 19.
[59] Mortalium Animos, hal. 29.
[60] Sur la terre comme au ciel {Di Atas Bumi Seperti di dalam Surga}, hal.111.
[61] Int., Surat dari Grand Master Loji Agung Italia kepada Fransiskus, diterbitkan pada Grande Loggia d’Italia UMSOI, Papa Francesco Sito {Situs Paus Fransiskus}. http://www.granloggiaditalia.com/sito/homepage/papa-francesco-sito-3/
Int., Impulsobaires, Por intermedio de un comunicado la Gran Logia de la Masoneria Argentina saludó la designación del nuevo Papa Francisco I {Melalui Sebuah Pernyataan, Loji Agung Freemasonry Argentina Menyambut Pengangkatan Paus Fransiskus I yang Baru}, 13 Maret 2013. http://www.impulsobaires.com.ar/nota.php?id=175015
[62] Pablo Leguizamon, Metro dari Buenos Aires, 2008, dari Le Figaro.fr, Les relations complexes entre l'Église et le pouvoir argentin {Hubungan yang Rumit antara Gereja dan Pemerintahan Argentina}, 14 Maret 2013.
Saya yakin, anda adalah seseorang yang bukan berasal dari kristen. Karena ajaran kristen, mengajarkan cinta kasih kepada sesama, meskipun berbeda keyakinan dan berdosa paling hina sekalipun. Mereka adalah manusia dan mereka layak mendapatkan cinta kasih. Berhati-hatilah dalam membuat berita/artikel. Tuhan mengetahui semua perbuatanmu! God bless you, semoga cepat bertobat. Bacalah alkitab mu dan pahamilah setiap kata dari isi firman Allah.
Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga Kristiani sejati, tidak menyetujui agama-agama non-Katolik, termasuk Yahudi, sekte-sekte bidah (Protestantisme, “Ortodoksi”) atau sekte-sekte penyembah berhala (Islam, Hinduisme, Buddhisme, dll.).
Para penyembah berhala tidak memiliki bagian dalam kerajaan Allah (Ef. 5:5), sedangkan mereka yang menyangkal Yesus Kristus (termasuk Yahudi) akan mati dalam dosa-dosa mereka (Yohanes 8:24). Yang sudah dilakukan Fransiskus pada masa Anti-Kepausannya sungguh layak adanya digolongkan perbuatan-perbuatan kegelapan, karena dia itu menyetujui agama-agama sesat, termasuk sekte-sekte penyembah berhala dan mereka yang menyangkal Gereja Katolik. Perbuatan semacam itulah yang perlu ditelanjangi, bukan ditutup-tutupi dengan dalih kasih palsu.
Kami ingin orang-orang selamat, namun mereka tidak bisa selamat tanpa iman Katolik tradisional. Iman tersebut bukanlah yang diajarkan Fransiskus ataupun Sekte Vatikan II. Harap simak materi-materi kami:
https://vatikankatolik.id/mengapa-fransiskus-tidak-mungkin-paus-menerima-fransiskus-murtad/
https://vatikankatolik.id/kitab-suci-gereja-katolik/
https://vatikankatolik.id/di-luar-gereja-katolik-tidak-terdapat-keselamatan/