^
^
| Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
| Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Alasan III: Buah-Buah Mengagumkan Konsekrasi Sempurna - Devosi Sejati kepada Santa Perawan Maria
(Klik untuk kembali ke Rangkuman || Bagian II, Bab II, PASAL II)
Bagian II, Bab II
Alasan Melakukan Konsekrasi Sempurna
PASAL III
Alasan III: Buah-Buah Mengagumkan Konsekrasi Sempurna
§ I. Maria menyerahkan diri kepada hambanya.
144. Santa Perawan Maria, Ibu manis nan rahim yang tak pernah membiarkan dirinya tertandingi dalam hal kasih dan kemurahan hati, melihat diri kita berserah seutuh-utuhnya kepada dia demi menghormati dan mengabdi dirinya, serta menanggalkan segala sesuatu yang paling kita kasihi untuk menghiasi dirinya. Dengan demikian, dia pun juga menyerahkan diri seutuh-utuhnya dengan cara tak terperi kepada orang yang memberikan segala-galanya kepada dirinya. Maria membuat orang itu tenggelam dalam lubuk rahmatnya. Maria menghiasi orang itu dengan jasa-jasanya. Maria menopang orang itu dengan kuasanya, mencerahkan orang itu dengan terangnya, membakar orang itu dengan cinta kasihnya, menyalurkan kebajikan-kebajikan miliknya kepada orang itu, beserta kerendahan hatinya, imannya, kemurniannya, dll. Maria menjadi jaminan bagi orang itu, pendamping dan kekasihnya seutuh-utuhnya dalam menghadap Yesus. Pada akhirnya, karena orang itu terkonsekrasi paripurna kepada Maria, Maria pun demikian juga kepada orang itu, sehingga tentang hamba sempurna dan anak Maria itu, boleh dikata perkataan Santo Yohanes Penginjil tentang dirinya sendiri, bahwa dia telah mengambil Perawan Suci sebagai seluruh hartanya: Accepit eam discipulus in sua.[1]
145. Inilah yang bagi jiwa setia, menghasilkan ketidakpercayaan besar, kebencian mendalam terhadap diri sendiri, dan kepercayaan serta kepasrahan besar kepada Santa Perawan Maria, majikannya yang baik itu. Orang tersebut tidak lagi mengandalkan disposisi-disposisinya, intensi-intensinya serta jasa-jasa dan kebajikan-kebajikan maupun perbuatan-perbuatan baiknya sendiri, tidak seperti sebelumnya. Sebab dia sudah mempersembahkan kurban utuh kepada Yesus Kristus melalui Ibu yang baik itu, sehingga hanya tersisa baginya satu perbendaharaan tempat berdiamnya segala harta miliknya. Perbendaharaan itu bukan lagi di rumahnya, melainkan dalam diri Maria. Inilah yang membuat orang itu menghampiri Tuhan kita tanpa rasa takut seorang hamba ataupun dengan was-was, dan berdoa kepada-Nya dengan penuh kepercayaan. Inilah yang membuat orang itu menghayati sentimen-sentimen Kepala Biara Rupertus yang saleh dan terpelajar, ketika sedang merujuk kepada kemenangan yang diraih Yakub atas Malaikat, seraya menyampaikan perkataan indah ini kepada Perawan Tersuci: Ya Maria, Tuan Putriku dan Bunda Tak Bernoda Allah-Manusia, Yesus Kristus, aku ingin bergulat dengan Manusia itu, yaitu: Sabda Allah, bukan dengan senjata jasa-jasaku sendiri, namun dengan jasa-jasamu. O Domina, Dei Genitrix, Maria, et incorrupta Mater Dei et hominis, non meis, sed tuis armatus meritis, cum isto Viro, scilicet Verbo Dei, luctari cupio (Rup. Prolog. in Cantic). Oh! Betapa besar kuasa dan kekuatan yang kita punya di hadirat Yesus Kristus, ketika kita dipersenjatai dengan jasa-jasa dan perantaraan Bunda yang layak Mengandung Allah, dia yang seturut perkataan Santo Agustinus, telah menaklukkan Yang Mahakuasa!
§ II. Maria memurnikan semua perbuatan baik orang, menghiasinya dan membuatnya berkenan kepada Putranya.
146. Karena dengan praktik ini, kita memberi segala perbuatan baik kita kepada Tuhan melalui tangan Ibunda Suci-Nya, Ratu baik itu memurnikan perbuatan-perbuatan baik kita, menghiasi serta membuat perbuatan-perbuatan baik kita berkenan diterima oleh Putranya.
150. Bukankah ini juga yang diilhamkan alam kepada orang kecil sehubungan orang besar, seperti yang sudah kita lihat? Mengapakah rahmat tidak membimbing kita sehingga berbuat demikian juga sehubungan Allah, Dia yang ketinggian-Nya begitu tak terhingga di atas diri kita, dan yang di hadapan-Nya kita lebih kecil dari atom. Sebab kita punya seorang Pembela yang begitu kuasa sehingga tidak pernah ditolak; yang begitu rajin, sehingga tahu segala rahasia untuk memenangkan hati Allah; yang begitu baik hati serta pengasih, sehingga tak pernah menolak seseorang pun, betapapun kecil atau jahat orang itu.
Sekarang, akan saya hadirkan sosok nyata yang sudah saya ceritakan, dalam kisah Yakub dan Ribka.
Catatan kaki:
Santo Louis (Ludovikus) Maria Grignion de Montfort, Traité de la vraie Dévotion à la sainte Vierge [Risalah Devosi Sejati kepada Santa Perawan Maria], Edisi XIX, Izin cetak versi Prancis dari Renatus Fransiskus (Uskup Lusiona/Luçon, Prancis) tanggal 18 Des. 1842, Imprimerie Oberthur, Rennes-Paris, 1906, hal. 117-122.
[1] Santo Yohanes, XIX, 27.
[2] Santo Lukas, I, 46.
[3] St. Bernardus, Lib. De Aquaed.
Terima kasih sudah terbagi doa litani yg I dah ini. ❤️🙏✝️🙏
Hildebrand Avun. Bith 2 bulanBaca lebih lanjut...St Aloysius Gonzaga doakanlah kami. Bantulah kami maju dalam mengutamakan kerendahan hati setiap hari. 🙏
Kita 6 bulanBaca lebih lanjut...Pengamatan menarik. Lebih relevan lagi karena banyak dari materi kami membahas bidah-bidah & kemurtadan Vatikan II, yang melibatkan orang-orang yang mengaku Katolik, padahal sebenarnya tidak, karena banyak dari mereka telah...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Berarti anda tidak paham ttg arti katholik, jadi anda belajar yg tekun lagi spy cerdas dlm komen
Orang kudus 8 bulanBaca lebih lanjut...Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 8 bulanBaca lebih lanjut...Membaca artikel-artikel di Website ini, aku ingat satu ayat di Kitab Amsal. "Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati."...
St. Paul 8 bulanBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 8 bulanBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 9 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 11 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 11 bulanBaca lebih lanjut...