^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Gregorius Palamas dari “Ortodoks” Yunani Bukan Santo & Dia Dikutuk Sebelum Vatikan II
Kami sudah memproduksi video-video yang membantah “Ortodoksi” Timur serta doktrin sesatnya yang dikenal sebagai Palamisme. Palamisme adalah gagasan bidah bahwa dalam diri Allah, ada perbedaan riil antara esensi-Nya dan “energi-energi tak tercipta”-Nya. Gagasan ini berasal dari Gregorius Palamas dan perkara tersebut dibahas dalam video-video kami. Palamas dianggap sebagai seorang santo di kalangan berbagai sekte “Ortodoks” Timur, namun Gereja sejati, yakni Gereja Katolik, tidak menganggap Palamas santo, seperti yang akan kita lihat. Palamas sayangnya seorang bidah.
Karena beberapa orang masih salah mengira bahwa agama Katolik kompatibel dengan Palamisme, dan bahkan bahwa orang Katolik boleh menghormati Gregorius Palamas sebagai seorang santo, saya ingin menunjukkan dalam video ini bahwa penghormatan kepada Palamas sudah dilarang sebelum Vatikan II. Ingin saya kutip pula berbagai teolog pra-Vatikan II yang mengenali dan mencela Palamisme, sama seperti kami, layaknya suatu bidah harus dicela sebagaimana adanya.
Romo Joseph Pohle, wafat di tahun 1922, adalah anggota fakultas pendiri The Catholic University of America (Universitas Katolik Amerika). Ia juga berkontribusi pada The Catholic Encyclopedia (Ensiklopedia Katolik). Ia membuat banyak karya tulis yang terbit dengan imprimatur sebelum Vatikan II. Buku panduan teologinya digunakan di banyak seminari. Kami bukannya berkata bahwa Pohle itu infalibel atau benar dalam segala sesuatu, dia tidak demikian. Namun, dia itu terpelajar dan sungguh-sungguh benar pada perkara ini. Berikut yang dia katakan tentang kaum Palamit “Ortodoks” Timur serta tentang doktrin mereka.
Dia secara benar menyebut kaum Palamit sebagai kaum bidah. Berikut petikan dari karyanya tentang Sifat Allah yang Dapat Diketahui, Esensi dan Atribut-Atribut-Nya. Karya ini diberi imprimatur pada tahun 1910:
Pada bagian lain, Pohle menyebutkan hal berikut:
Seperti yang bisa kita lihat, Pohle mengartikulasikan posisi yang sama seperti posisi kami: yaitu Palamisme adalah bidah, dan bahwa Palamas adalah seorang bidah. Meski para pendukung Palamisme mencoba menyangkal hal berikut ini, Palamisme setara mengajarkan bahwa Allah bersifat komposit. Itu logisnya berbuntut Politeisme. Bahwa Palamisme setara mengajarkan bahwa Allah bersifat komposit (suatu pandangan yang bersifat bidah) jelas bagi siapa saja yang jujur dan akrab serta setia dengan ajaran Katolik pada perkara ini, dan akrab dengan Palamisme. Siapa saja yang memberi tahu anda bahwa Palamisme selaras dengan agama Katolik entah tidak tahu yang sedang dia katakan, atau tidak jujur dan berkompromi.
Seorang teolog pra-Vatikan II lainnya yang mengakui bahwa Palamisme adalah bidah, adalah Romo Martin Jugie, A.A. (1878-1954). Ia ini adalah salah satu orang paling terpelajar pada zamannya soal perkara-perkara yang menyangkut Ortodoksi Timur dan Palamisme. Ia merupakan profesor teologi dogmatis di Institut Oriental Kepausan di Roma, dari tahun 1917-1952. Jugie menganggap Palamas sebagai seorang pembaru yang bidah. Ujarnya:
Jugie berkata bahwa Palamisme “sungguh merusak gagasan tentang Allah”, dan berujung pada
Norman Russell, pengarang buku Gregory Palamas and The Making of Palamism in the Modern Age, menyebut posisi Romo Jugie soal Palamas, sebagai pandangan Katolik yang dominan pada waktu itu. Jadi, posisi Katolik yang dominan sebelum Vatikan II menganggap Palamisme sebagai kebaruan bidah dan doktrin sesat monster. Jugie juga bercerita tentang kaum Palamit dari abad XIV dan XV. Ujarnya, orang-orang ini
Karena Palamisme begitu jelasnya berlawanan dengan kebenaran Kristiani tentang Allah, Jugie percaya bahwa cara ampuh untuk membuktikan bahwa Ortodoksi Timur merupakan agama sesat adalah dengan menganalisis Palamisme. Dan dia memang benar. Orang-orang perlu berkonversi menganut iman Kristus yang satu dan sejati, iman Katolik tradisional, demi beroleh keselamatan.
Jugie juga mencatat bahwa:
Gregorius Palamas mereka doktrin sesat tentang Allah, demi menyesuaikan Allah dengan mistikisme palsunya serta kecongkakan dirinya.
Ada beberapa kaum bidah liberal yang mengklaim bahwa Palamas tidak mengajarkan adanya perbedaan riil dalam diri Allah antara esensi dan energi-energi, namun hanya perbedaan formal yang diajarkan oleh Skotus. Itu omong kosong. Harap dicatat, ya: saya bukannya mendukung pembedaan formal yang diajarkan oleh Skotus. Saya hanya semata-mata menyatakan bahwa Palamas melangkah jauh melampaui pembedaan formal Skotus, ketika sedang mengartikulasikan posisi kebaruannya itu.
Seperti yang disadari secara benar oleh Pohle, Jugie dan lain-lain, Palamas mengajarkan perbedaan riil dalam diri Allah sendiri, antara esensi dan energi-energi-Nya, dan itu setara bidah bahwa Allah bersifat komposit (seperti yang sudah kami tunjukkan dalam video-video kami yang lain). Setiap orang jujur yang membaca Triade atau 150 Pasal Palamas, dan tahu apa itu perbedaan riil, akan melihat bahwa Palamas mengajarkan adanya perbedaan riil dalam diri Allah antara esensi dan energi-energi-Nya.
Bahkan, pada poin ini, Profesor Simeon Vailhé dari Konstantinopel, menyatakan dalam sebuah artikel di tahun 1909 yang terbit di Catholic Encyclopedia, bahwa Palamas “menganut pandangan bahwa dalam diri Allah, ada perbedaan riil antara Esensi Ilahi dan atribut-atribut-Nya, dan Palamas menganggap rahmat sebagai salah satu propria Ilahi, dengan demikian menjadikannya sebagai sesuatu yang tak tercipta dan tak terbatas. Kesalahan-kesalahan monster ini dicela oleh Barlaam orang Kalabria ....” (Siméon Vailhé, The Catholic Encyclopedia [Ensiklopedia Katolik], “Greek Church” [“Gereja Yunani”], 1909)
Pengarang yang sama dalam artikel Catholic Encyclopedia yang sama itu juga, lalu berkata bahwa:
Maka artikel Catholic Encyclopedia tahun 1909 ini dengan benar mengidentifikasi Palamisme sebagai bidah, kesalahan monster dan pandangan yang berujung pada politeisme. Sang pengarang juga mencatat bahwa doktrin-doktrin sesat Palamisme diakui secara resmi oleh sekte-sekte skismatis Timur itu, suatu bukti lain yang jelas bahwa sekte-sekte itu bukan Gereja sejati.
Berikut kutipan menarik dari seorang penulis Ortodoks Timur, yang merangkum beberapa perlawanan pra-Vatikan II terhadap Palamas.
Denis Pétau (Dionisius Petavius), yang menyebut ajaran-ajaran Palamas sebagai doktrin-doktrin konyol, dikatakan oleh Catholic Encyclopedia (Ensiklopedia Katolik) sebagai salah seorang teolog paling terkemuka di abad ke-17. Kutukan-kutukan terhadap Palamisme yang dinyatakan oleh para teolog pra-Vatikan II ini seharusnya tidak mengejutkan, ketika anda mempertimbangkan bahwa Palamas, bersama doktrin-doktrin konyolnya yang lain, mengajarkan adanya beberapa energi yang punya permulaan, namun tetap tak tercipta.
Ini jelas-jelas bidah; karena, setiap orang Kristen harus percaya dan mengakui bahwa segala sesuatu yang mulai ada itu diciptakan dan bahwa Allah tidak bisa berubah di dalam keilahian-Nya.
Kalau Allah mulai mempunyai energi-energi baru tak tercipta, lantas Allah tidak bersifat imutabel secara mutlak di dalam keilahian-Nya. Namun konsili-konsili menyatakan bahwa Allah bersifat imutabel dalam keilahian-Nya.
Coba anda baca Konsili Nicea, Efesus atau Kalsedon atau St. Atanasius, dan akan anda temukan bahwa segala sesuatu yang berubah itu diciptakan, berlawanan dengan pernyataan bidah Palamas.
Kalau anda membela ajaran Palamas yang jelas-jelas bidah, bahwa ada energi-energi tertentu yang bermula namun tetap tak tercipta, yang dia tuangkan lebih dari satu kali dalam Triade, lantas anda benar-benar orang bodoh dan bidah. Palamas juga mengajarkan bahwa yang disebut-sebut “energi-energi tak tercipta”, dilampaui dan dilebihi secara tak terhingga oleh esensi ilahi. Lantas jelas bahwa “energi-energi” dan esensi ilahi yang mereka sebut itu tidak mungkin Allah yang sama.
Ada kutipan-kutipan lain yang bisa kami sajikan, namun yang sudah kami sediakan ini seharusnya cukup untuk menunjukkan orang bahwa orang-orang sebelum Vatikan II yang akrab dengan perkara-perkara ini dan setia dengan ajaran Katolik setidak-tidaknya soal doktrin Allah, mengakui dengan benar bahwa Palamisme adalah bidah.
Meski demikian, bagaimana persoalannya dengan fakta bahwa pada periode pasca-Vatikan II, Palamas dihormati sebagai santo oleh beberapa orang yang mengaku Uniat (maksudnya, orang-orang tertentu yang mengaku diri anggota gereja-gereja Ritus Timur yang mengaku bersekutu dengan Roma)? Itu praktik Sekte Vatikan II, yang bukan Gereja Katolik sejati, seperti yang dibahas dengan rinci dalam materi kami. Perlu diketahui bahwa Palamas dulu dihormati oleh kaum skismatis Timur tertentu tidak lama setelah kematiannya. Ketika beberapa kelompok skismatis Timur itu berkonversi menjadi Katolik, mereka sayangnya tidak membuang penghormatan kepada si bidah Palamas itu dari kalender-kalender mereka. Namun, pada tahun 1720, diadakanlah sebuah sinode provinsial penting dari Gereja Uniat yang disebut Sinode Zamość / Sinode Zamostia.
Dekret-dekret Sinode Zamość dari tahun 1720 ini diteguhkan oleh Paus Benediktus XIII dalam sebuah konstitusi apostolik, seperti yang diutarakan oleh Paus Pius XII dalam surat ensikliknya di tahun 1945 tentang bangsa Rutenia.
Dan ternyata, sinode Uniat Zamość ini menghapus penghormatan kepada Gregorius Palamas dan bahkan melarang penyebutan namanya. Seorang penulis “Ortodoks” Timur, ketika menulis soal Ritus Timur Rutenia pada abad ke-16 dan ke-18, mencatat hal berikut:
Seperti itulah pendapat Gereja Katolik sejati tentang Palamas: yakni Palamas adalah seorang bidah, bukan santo. Hanya ketika sudah tahun 1970-an lah, menyusul Vatikan II dan di bawah Anti-Paus Paulus VI, penghormatan kepada Gregorius Palamas, yang tadinya sudah dengan benar dikutuk oleh orang-orang Katolik pra-Vatikan II, dipulihkan bagi beberapa kalangan yang menggunakan buku-buku liturgis Ritus Timur.
Karena Sekte Vatikan II bukanlah Gereja Katolik, dan Paulus VI adalah seorang Anti-Paus yang secara terbuka bidah, seperti yang dibahas dengan rinci oleh materi kami, dipulihkannya penghormatan kepada Gregorius Palamas setelah Vatikan II tentunya sama sekali tidak valid bagi orang-orang Katolik sejati. Kenyataan bahwa Sekte Vatikan II menghormati si bidah Palamas, dan Anti-Paus Yohanes Paulus II secara khusus memuji Palamas sebagai santo, hanyalah salah satu contoh lain bagaimana Sekte Vatikan II bukanlah Gereja Katolik sejati, melainkan Kontra-Gereja akhir zaman yang sudah dinubuatkan, Pelacur Babel. Yang sedang terjadi di Roma sekarang adalah penggenapan nubuat-nubuat akhir zaman tentang Binatang Kitab Wahyu dan Pelacur Babel.
Kami berencana membuat lebih banyak video lain yang membahas berbagai aspek lain pada topik ini, namun harap tonton video-video kami sebelumnya, yang memberi bantahan secara jelas terhadap Palamisme. Salah satu hal yang kami tunjukkan dalam sebuah video yang lalu, adalah surat-surat Paus St. Agato, yang diterima pada Konsili Konstantinopel III, meremukkan Palamisme. Pada surat St. Agato kepada Kaisar, Sri Paus mengajarkan bahwa segala sesuatu yang dinyatakan secara esensi tentang Tritunggal, seperti kehendak, aktivitas/energi, kuasa, kemuliaan, dsb., mengacu kepada kodrat tunggal Allah.
Ajaran Sri Paus itu menentang Palamisme, yang menyatakan bahwa atribut-atribut ilahi, energi tak tercipta, kemuliaan, dsb. bukanlah kodrat ilahi. Begitu pula, dalam Surat St. Agato dan Sinode 125 Uskup di Roma, yang juga diterima oleh Konsili Konstantinopel III, ada ajaran eksplisit bahwa esensi atau kodrat ilahi yang tunggal itu adalah kemuliaan ilahi, kehendak esensial, aktivitas/energi esensial, dll.
Ajaran itu sama sekali membantah Palamisme, yang mengajarkan, antara lain, bahwa atribut-atribut ilahi, kemuliaan tak tercipta dan aktivitas/energi tak tercipta bukanlah esensi atau kodrat ilahi.
St Aloysius Gonzaga doakanlah kami. Bantulah kami maju dalam mengutamakan kerendahan hati setiap hari. 🙏
Kita 2 bulanBaca lebih lanjut...Pengamatan menarik. Lebih relevan lagi karena banyak dari materi kami membahas bidah-bidah & kemurtadan Vatikan II, yang melibatkan orang-orang yang mengaku Katolik, padahal sebenarnya tidak, karena banyak dari mereka telah...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Berarti anda tidak paham ttg arti katholik, jadi anda belajar yg tekun lagi spy cerdas dlm komen
Orang kudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Membaca artikel-artikel di Website ini, aku ingat satu ayat di Kitab Amsal. "Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati."...
St. Paul 4 bulanBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 4 bulanBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 6 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...