Teori Pembaptisan Keinginan - Tradisi Buatan Manusia

Orang-orang yang telah dicuci otaknya oleh para pembela teori pembaptisan keinginan mungkin terkejut saat mereka mengetahui bahwa dari segala bapa Gereja, hanya 1 dapat dikutip oleh para pembela pembaptisan keinginan sebagai bapa yang telah mengajarkan konsep tersebut. Benar, hanya satu, yaitu St. Agustinus. Para pembela pembaptisan keinginan akan membuat suatu upaya yang lemah untuk mengedepankan seorang bapa kedua, St. Ambrosius, seperti yang kita akan lihat; tetapi bahkan jika hal tersebut benar, hal tersebut hanya akan membuat dua dari ratusan bapa yang dapat dikutip telah berspekulasi tentang konsep pembaptisan keinginan. Lalu apakah yang harus dikatakan seseorang tentang pernyataan-pernyataan berikut oleh para imam dari Serikat St. Pius X (SSPX), yang telah menulis tiga buku yang berbeda tentang “pembaptisan keinginan”?

Romo Jean-Marc Rulleau (SSPX), Baptism of Desire {Pembaptisan Keinginan}, hal. 63: “Pembaptisan keinginan menggantikan tidak terlaksananya sakramen pembaptisan… Kenyataan dari jalan keselamatan ini adalah suatu kebenaran yang telah diajarkan oleh Magisterium Gereja dan dipercayai sejak abad pertama oleh seluruh Bapa. Tidak satu teolog pun telah menentangnya."[1]

Romo François Laisney (SSPX), Is Feeneyism Catholic? {Apakah Feeneyisme Katolik?}, hal. 79 tentang Pembaptisan keinginan: “Hal tersebut bukan hanya ajaran yang umum, melainkan ajaran serempak; hal tersebut bukan hanya diajarkan sejak bagian awal dari milennium ini, melainkan sejak awal dari Gereja…”[2]

Pernyataan-pernyataan ini seluruhnya salah dan merupakan kebohongan besar yang sangat menyalahartikan ajaran tradisi dan merusak iman orang-orang seperti yang akan kita lihat. Para Bapa secara serempak menentang konsep bahwa seorang pun (termasuk seorang katekumen) dapat diselamatkan tanpa pembaptisan air, seperti yang telah saya tunjukkan. Tetapi, mari menelaah ajaran dari satu bapa, St. Agustinus, yang memang mengungkapkan kepercayaan (paling tidak beberapa kali) akan ide bahwa seorang katekumen dapat diselamatkan tanpa menerima Sakramen Pembaptisan oleh keinginannya untuk Pembaptisan.

Catatan kaki:

[1] Romo Jean-Marc Rulleau, Baptism of Desire {Pembaptisan Keinginan}, hal. 63.

[2] Romo François Laisney, Is Feeneyism Catholic? {Apakah Feeneyisme Katolik?}, Angelus Press, 2001, hal. 79.