Ajaran Sesat Lainnya dari Benediktus XVI tentang Agama Yahudi & Agama Lainnya (Sep 2007)

Baca lebih lanjut Bidah-Bidah Terkini Benediktus XVI

Benediktus XVI, Sambutan, 12 September 2007: “Saya tidak lalai untuk mengunjungi Judenplatz [Lapangan Yahudi] untuk memberikan penghormatan pada monumen yang mengenang Shoah.”[1]

Sang pemurtad Benediktus XVI berkata bahwa ia memastikan agar tidak lalai untuk memberikan penghormatan kepada para Yahudi yang telah meninggal yang menyangkal Kristus.

Benediktus XVI, Sambutan kepada para Uskup dari Laos dan Kamboja, 6 September 2007: “ … orang-orang Katolik menunjukkan identitas diri mereka sendiri, sembari menghormati tradisi-tradisi keagamaan serta budaya-budaya dari bangsa-bangsa lain ….”[2]

Benediktus XVI menyatakan bidah bahwa orang-orang Katolik menghormati tradisi-tradisi keagamaan dari bangsa-bangsa lain.

Paus Leo XIII, Custodi di Quella Fede (#15), 8 Desember 1892: “ Setiap kedekatan harus dihindari, bukan hanya dengan orang-orang jangak yang terang-terangan mempromosikan ciri khas sekte tersebut, tetapi juga dengan mereka yang bersembunyi di bawah topeng toleransi universal, rasa hormat untuk semua agama ….”

Benediktus XVI, Pesan kepada Perhimpunan Ekumenis Eropa yang Ketiga, 20 Agustus 2007: “ … dalam harapan yang tulus bahwa pertemuan ini dapat membantu proses ekumenis dalam jalannya menuju rekomposisi dari kesatuan yang penuh dan kelihatan dari semua umat Kristiani … Dengan Konsili Vatikan Kedua, seperti yang dicatat oleh Pendahulu saya yang terhormat, Paus Yohanes Paulus II, ‘Gereja Katolik membuat komitmen yang tidak dapat dibatalkan untuk mengikuti jalan upaya ekumenis ….”[3]

Benediktus XVI berbicara tentang rekomposisi dari kesatuan yang penuh dan kelihatan dari semua umat Kristiani. Gereja Katolik tidak bekerja untuk mencapai kesatuan. Kesatuan Kristiani pada saat ini ada dan akan selalu ada di dalam Gereja Katolik.

Bidah-Bidah Terkini Benediktus XVI

Dokumen Bidah-Bidah Benediktus XVI

Catatan kaki:

[1] L’Osservatore Romano, 19 September 2007, hal. 5. Versi bahasa Inggris.

[2] L’Osservatore Romano, 19 September 2007, hal. 3. Versi bahasa Inggris.

[3] L’Osservatore Romano, 19 September 2007, hal. 2. Versi bahasa Inggris.