^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Mengapa Begitu Banyak Orang Tidak Dapat Percaya
Marilah mendiskusikan mengapa begitu banyak orang tidak dianugerahi dengan rahmat iman sejati dan cenderung tidak memeluk posisi-posisi yang benar.
Di dalam Yohanes bab 5, Yesus berkata kepada para Yahudi yang tidak percaya kepada-Nya.
Yesus menunjukkan bahwa alasan utama orang-orang tidak dikaruniai dengan rahmat iman sejati adalah bahwa mereka mencari-cari cara untuk dimuliakan, diterima, atau dihormati oleh orang lain, dan bukan oleh Allah. Prinsip ini berlaku kepada semua orang – kepada orang-orang yang tidak memiliki iman dan berbagai bidah, serta banyak orang yang mengaku diri Katolik dan bahkan orang-orang “Katolik Tradisional” yang sesungguhnya tidak Katolik karena mereka berkeras kepala mengikuti posisi yang sesat. Orang-orang tersebut terlalu khawatir akan apa yang dipikirkan, dihormati, dan diterima oleh orang lain, dan tidak memusatkan perhatian mereka hanya kepada apa yang benar di mata Allah dan apa yang berkenan kepada Allah.
Kiasannya, perhatian mereka terlalu terpusat secara horisontal, dan bukan secara vertikal. Mereka mencari perlindungan kepada orang lain, dan bukan kepada Allah. Andaikata mereka memusatkan perhatian mereka hanya atau secara cukup kepada hal-hal yang benar di mata Allah, terlepas reaksi orang lain, mereka akan menerima rahmat untuk melihat kebenaran.
Bagaimanapun, mereka dihampiri oleh konflik, kehilangan rasa hormat, kebohongan, olok-olok, dan kebencian dari banyak orang yang biasanya, tidak akan bereaksi seperti itu terhadap mereka.
Orang-orang tidak boleh meremehkan pentingnya poin ini. Jika anda memeluk dan membela kebenaran Allah, terlepas apa yang dikatakan orang lain, anda akan ditentang. Anda akan dibenci. Orang lain akan kehilangan rasa hormat terhadap anda, berbohong tentang anda, serta mengolok-olok anda, dan orang-orang ini biasanya tidak akan bereaksi seperti itu terhadap anda. Itulah yang akan terjadi, dan hal ini benar terutama pada masa ini, masa Kemurtadan Besar – periode yang disebut oleh Yesus sewaktu Ia berkata:
Hal ini bukan berarti seseorang harus mencoba menjadi agresif, semata-mata untuk menjadi agresif, tetapi dengan mengakui dan memeluk kebenaran secara penuh tanpa berkompromi, seseorang akan mendapatkan reaksi-reaksi yang telah kami sebutkan dari orang-orang yang jahat, dalam skala kecil maupun besar, tergantung keadaan anda dalam hidup.
Nah, terkadang seseorang memeluk posisi-posisi yang benar tetapi orang itu lalu mendengarkan orang lain yang membenci atau tidak menghormati mereka yang memegang posisi-posisi yang benar itu. Jika seseorang terlalu peduli terhadap reaksi tersebut, Allah akan merampas rahmat dari orang itu dan keyakinan orang tersebut akan menjadi lemah, dan mungkin bahkan sampai pada titik di mana orang itu kehilangan iman. Itulah mengapa, jika kita berbicara secara umum, anda seharusnya tidak terus berdialog dengan orang-orang yang bersikeras menolak atau menyerang kebenaran atau yang gaya hidupnya penuh dosa. Anda harus mengevangelisasikan mereka dan berupaya untuk mengonversikan mereka, tetapi, jika mereka jelas-jelas bersikeras menolak kebenaran, dan mereka tidak tertarik untuk berubah, anda harus berpindah haluan. Anda tidak boleh bergaul dengan mereka untuk mendengarkan pikiran-pikiran mereka, kecuali jika ada keperluan khusus untuk suatu studi atau investigasi. Jauhilah bidah setelah anda menasihatinya satu dua kali (Titus 3:10). Sewaktu orang-orang yang lebih lemah terus bergaul dan mendengarkan orang-orang yang tidak beriman atau bidah, seringkali mereka ternodai, melemah, atau sepenuhnya menjadi rusak.
Terkadang orang beriman sejati kehilangan iman karena ia terlalu khawatir akan reaksi, cibiran, atau hilangnya rasa hormat dari orang lain. Bagaimanapun, hal yang lebih sering terjadi adalah, sewaktu Allah melihat bahwa hati seseorang terlalu tertarik kepada apa dihormati dan disetujui oleh manusia, akibat tidak menanggapi secara pantas rahmat prevenien dari Allah agar dapat berfokus kepada Allah, orang tersebut tidak dikaruniai dengan iman sejati oleh Allah sejak awal mulanya. Karena hati orang tersebut terpaku secara tidak pantas kepada hal-hal yang dihormati oleh orang lain, orang itu tidak dikaruniai dengan kecenderungan terhadap kebenaran yang penuh dari Allah, melainkan hanya kebenaran yang sebagian. Inilah pula alasan bahwa begitu banyak orang cenderung menganut doktrin-doktrin manusia, mengikuti sekte-sekte yang diciptakan oleh manusia, dan opini-opini manusia sebagai otoritas final. Di dalam hati mereka, mereka ingin dimuliakan dan diterima oleh manusia, dan bukan oleh Allah.
Juga, sewaktu orang-orang terlalu khawatir bahwa orang lain tidak akan setuju dengan mereka, akal budi mereka menjadi gelap. Akibatnya, mereka lalu hanya menghormati, atau hanya memberikan perhatian yang layak, kepada apa yang dihormati oleh orang lain, bahkan jika apa yang tidak dihormati atau apa yang diabaikan oleh orang lain itu sebenarnya patut untuk dihormati, jika dinilai secara pantas dengan objektif sehubungan dengan kebenaran dan fakta dari Allah. Hal ini bukan berarti bahwa seseorang atau posisi seseorang yang memeluk kebenaran secara penuh tidak akan mendapatkan persetujuan, penghormatan, atau penghargaan dari seorang pun. Orang tersebut akan mendapatkan hal-hal itu, tetapi kebanyakan orang pada masa kini akan menolak orang itu.
Terlebih lagi, hampir tidak pernah terjadi bahwa seorang bidah sama sekali tidak peduli akan apa yang disetujui oleh Allah. Para bidah biasanya menginginkan persetujuan dari Allah sampai suatu tingkat tertentu, tetapi masalahnya adalah mereka tidak memusatkan perhatian mereka hanya atau dengan cukup, untuk mendapat kemuliaan dan persetujuan dari Allah. Sebaliknya, mereka menaruh perhatian yang tidak pantas terhadap apa yang dihormati dan yang berkenan kepada orang lain.
Akibatnya, mereka tidak dikaruniai dengan terang kebenaran; mereka tidak diberikan iman yang kuat yang berakar dengan kokoh kepada Allah sendiri, yang tidak diombang-ambingkan oleh argumen dan posisi yang direkayasa oleh kelicikan dan tipu daya manusia.
Maka, sewaktu anda memeriksa tingkah laku anda atau menentukan posisi anda, kesampingkanlah segala pertimbangan anda tentang apa yang dipikirkan oleh orang lain. Tidak menjadi masalah apa pendapat teman-teman anda, atau “pastor” anda atau “imam” anda. Yang penting adalah apa yang benar di hadapan Allah. Anda perlu memeriksa suatu hal itu sendiri di hadapan Allah dan sehubungan dengan wahyu Allah.
Seringkali, pertimbangan bisnis, profesi, atau keuangan berandil di dalam alasan mengapa orang terus berpegang kepada posisi-posisi yang sesat atau bidah. Contohnya, orang-orang yang memiliki program keagamaan, atau acara keagamaan, atau yang mengajar di suatu sekolah tertentu seringkali kehilangan kedudukan mereka jika mereka memeluk kebenaran secara penuh. Maka, mereka cenderung tidak memeluk kebenaran itu. Orang-orang ini tidak layak bagi Kristus, dan mereka harus mencari profesi lain.
Terdapat banyak orang yang mengaku diri tradisionalis yang mendapatkan kenyamanan di dalam fakta bahwa mereka memiliki banyak teman “tradisionalis”, bahwa mereka memiliki suatu “komunitas tradisionalis”, dsb. Hal itu sama sekali tidak berarti apa-apa. Banyak orang akan terkejut pada Hari Pengadilan sewaktu mereka melihat bahwa banyak dari “pahlawan tradisionalis” mereka terkutuk di dalam Api Neraka yang abadi karena mereka mengompromikan kebenaran Allah. Fakta bahwa mereka memiliki banyak pendukung atau teman-teman di dalam hidup ini yang berpikir bahwa mereka itu hebat tidak berarti apa-apa. Satu-satunya hal yang berarti adalah jikalau kepercayaan dan tingkah laku mereka berkenan di hadapan Allah.
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 5 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 5 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 7 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 7 bulanBaca lebih lanjut...