θεότης, Keilahian, Allah Tritunggal, Gregorius Palamas

Dalam bahasa Yunani, θεότης adalah sebuah kata yang mengacu kepada Ketuhanan, ilah, kodrat ilahi yang tunggal. Istilah tersebut secara berkala digunakan oleh para Bapa Yunani untuk mengacu kepada Ketuhanan yang Esa, yakni esensi ilahi yang dimiliki ketiga pribadi bersama-sama. Sebagai contoh, dalam Orasi Teologis Kelimanya, St. Gregorius Nazianzus berkata: “sebab Ketuhanan itu Satu” (μία θεότης).

St. Atanasius berkata: “Hanya ada satu Ketuhanan abadi dalam Tritunggal (άῖδιος καὶ μία Θεότης ἐστίν ἐν Тριάδι) ....” (Diskursus Pertama Melawan Kaum Arian, #18)

Di dalam Perjanjian Baru (yaitu Kolose 2:9), bentuk genitif dari kata itu (θεότητος) digunakan untuk merujuk kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Sebabnya, Yesus Kristus adalah Allah, dan juga manusia benar.

Kolose 2:9 - "Sebab di dalam Dialah berdiam seluruh kepenuhan keilahian [θεότητος] secara lahiriah.”

Konsili Kalsedon dan Konsili Konstantinopel II menggunakan kata θεότης untuk merujuk kepada Ketuhanan/keilahian yang tunggal milik ketiga pribadi ilahi. θεότης dari ketiga-tiga pribadi ilahi itu sama. Namun Gregorius Palamas, si bidah yang teologinya telah dianut oleh kaum “Ortodoks” Timur, menolak kebenaran bahwa hanya ada satu θεότης. Palamas memperbedakan antara θεότης yang lebih tinggi (esensi ilahi) dan θεότης yang lebih rendah (“energi-energi tak tercipta”). Palamas merujuk kepada “energi-energi tak tercipta” sebagai θεότης ὑπερκειμένη (keilahian yang melayang di atas) dan θεότης ὑφειμένη (sesosok ilah yang lebih rendah).

Perbuatannya itu bidah, karena hanya ada satu θεότης. 

Konsili Konstantinopel II, 553, Kanon 1:
“Barang siapa tidak mengakui kodrat atau esensi yang tunggal milik Bapa dan Putra dan Roh Kudus, serta kekuatan dan kuasa yang tunggal, Tritunggal sehakikat yang harus disembah sebagai satu Ketuhanan dalam tiga hipostasis atau pribadi, terkutuklah orang semacam itu ....”

Rumusan Palamas yang bidah itu bukan hanya suatu kesalahan istilah atau penerapan kata itu secara luas. Itu merupakan cerminan kepercayaan bidah yang terwujud dalam banyak pernyataannya. Oleh sebab itulah di samping rujukan kepada “θεότης yang lebih rendah”, karya tulis Palamas memuat banyak ungkapan yang bersifat bidah. Salah satu contoh lainnya adalah pernyataannya bahwa energi-energi yang “mulai berada” itu “tak tercipta”.

Gregorius Palamas, Triade:
“ … dari pihak kita, kita tahu bahwa meskipun semua energi Allah tak tercipta, tidak semuanya tak berawal.”

Itu adalah omong kosong yang bidah, sebab segala sesuatu yang mulai berada bersifat tercipta.

“Ortodoksi” Timur Terbongkar: Doktrin Sesat Mereka tentang Allah