^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Tentang Sengsara Juru Selamat Kita Yesus Kristus I. - Khotbah Paus St. Leo Agung
KHOTBAH L.
Paus St. Leo Agung
Tentang Sengsara Juru Selamat Kita Yesus Kristus I.
I. Manusia hanya dapat diselamatkan melalui Penjelmaan sang Sabda
Injil telah menggambarkan dengan begitu jelasnya keadaan-keadaan dari Sengsara sang Juru Selamat, yang dengan begitu relanya Dia alami demi Penebusan umat manusia & demi menarik semua orang kepada diri-Nya, setelah Ia telah diangkat dari bumi, sehingga seolah-oleh dengan membaca kisah ini, kita melihat apa yang pada waktu itu terjadi dengan mata kepala kita sendiri. Karena iman akan misteri ini tidak boleh diragukan, kami harus mencoba dengan rahmat Allah untuk memberikan kepada anda sekalian suatu pengetahuan yang jelas tentang segala sesuatu yang diajarkan kepada kita oleh kisah ini. Setelah terjadinya pemberontakan manusia yang pertama, yang menyeret segenap umat manusia dalam kemalangan yang sama, sebab seturut perkataan sang Rasul: Dosa telah memasuki dunia melalui seorang manusia & maut melalui dosa, dan demikian maut telah menjalar kepada semua manusia, karena semua orang telah berdosa dalam satu orang.[1] Setelah pemberontakan manusia yang pertama, tidak seorang pun terkecuali dari kezaliman Iblis; semua orang mengeluh di bawah beban pembuangan yang berat, tidak seorang pun mampu berharap untuk dapat berdamai dengan Allah, atau memperoleh pengampunan atas kejahatan-kejahatannya, jika Putra Allah yang seabadi dan serupa dengan Bapa-Nya, tidak hendak merendahkan diri-Nya sendiri sampai menjadi manusia & dan jika Ia tidak datang untuk mencari dan menyelamatkan apa yang telah hilang. Karena Adam telah menjadi penyebab maut, dengan demikian orang yang mati harus dibangkitkan oleh rahmat Juru Selamat kita Yesus Kristus. Meskipun seturut rancangan yang tak terselami dari Hikmat ilahi, sang Sabda hanya menjadi daging pada hari-hari terakhir ini, kita tidak boleh dengan demikian menyimpulkan bahwa misteri Penjelmaan hanya berguna bagi generasi-generasi belakangan ini & bahwa rahmat ini tidak tercurah bagi mereka yang hidup pada masa-masa yang terdahulu. Seluruh zaman kuno yang telah mengakui dan menyembah Allah yang sejati; semua orang Kudus yang telah hidup dalam zaman-zaman terdahulu telah digerakkan oleh iman itu dan dengan iman itulah mereka menjadi berkenan kepada Allah. Para Bapa Bangsa, para Nabi, maupun orang-orang yang dipredestinasikan hanya ditebus dan dibenarkan oleh rahmat Yesus Kristus. Penebusan yang telah dijanjikan melalui nubuat-nubuat para Nabi telah dinantikan oleh semua orang. Janji-janji itu telah ditepati dan kita telah melihat penggenapannya.
II. Penebusan Umat Manusia telah digenapi dengan kuasa sang Sabda & melalui kerendahan hati daging-Nya
Kita tidak boleh memberi bobot yang terlalu besar kepada kelemahan manusiawi dalam misteri Sengsara Kristus, sehingga kita percaya bahwa kuasa Allah tidak tampak di dalamnya dengan gemilang: apa yang tampak tidak layak sebagai Allah dalam peristiwa Sengsara tidak menghalangi kebenaran dari misteri tersebut. Dan kita tidak boleh menyimpulkan bahwa sang Sabda, yang sepenuhnya setara sebagaimana diri-Nya adanya dan yang seabadi dengan Bapa-Nya, tidak hendak merendahkan diri-Nya untuk mengalami kehinaan dari siksaan ini. Kedua kodrat-Nya bersatu dalam Yesus Kristus yang sama; sang Sabda tidak terpisah dari manusia, dan manusia pun tidak terpisah dari sang Sabda. Allah tidak melecehkan hinanya kodrat manusiawi, namun Ia pun tidak kehilangan Kemegahan-Nya dengan bersatu dengan kodrat manusiawi itu: apa yang diderita oleh kodrat yang fana sama sekali tidak mencelakai kodrat yang abadi. Misteri ini, yang telah dialami oleh kemanusiaan bersama Keilahian, merupakan buah kebaikan dan kerahiman Allah. Rantai yang membelenggu diri kita dahulu sedemikian kuatnya, sehingga hanya dapat dipatahkan melalui pertolongan ini. Direndahkannya Keilahian membuat kita terangkat; demikianlah harga yang harus dibayar-Nya demi menebus diri kita; itulah obat yang harus dibawakan demi menyembuhkan kita dari luka-luka yang kita derita: akan seperti apa sarana untuk beralih dari kefasikan kepada keadilan, dari nestapa kepada kebahagiaan, seandainya yang bajik tidak hendak mengakrabkan diri dengan para pendosa & seandainya Ia yang adalah penatalayan kebaikan yang tertinggi tidak hendak merendahkan diri-Nya bagi mereka yang telah terjatuh ke dalam kemalangan yang terbesar.
III. Kita tak boleh membenci Salib ataupun kehinaan-kehinaan dari Ia yang dengan satu patah kata telah merubuhkan para tentara yang sedang mencarinya
Maka kita tidak boleh malu akan Salib Yesus Kristus, saudara-saudaraku yang terkasih & karena salib itu bukanlah hukuman atas dosa, melainkan karya Hikmat ilahi. Meskipun Yesus Kristus telah menderita & meskipun Ia sungguh-sungguh telah mati, Ia walaupun demikian tidak pernah kehilangan kemuliaan-Nya sama sekali pada saat derita sengsara-Nya & Ia tidak pernah berhenti bertindak sebagai Allah pada satu saat pun. Ketika Yudas yang fasik, yang tidak lagi bersembunyi di balik bulu domba, namun sebaliknya terguncang oleh murka serigala pemangsa, telah memulai pengkhianatannya dengan membuat tanda perdamaian & dengan kecupan yang durhaka, para pasukan tentara yang murka yang mendampinginya & yang telah datang bersama senjata-senjata & dengan obor untuk menangkap Yesus Kristus tidak dapat melihat Ia yang adalah terang yang sejati, sebab pikiran mereka telah tenggelam dalam kegelapan yang terlalu pekat. Ia bertanya kepada mereka siapakah yang sedang mereka cari, untuk menenangkan amarah mereka. Mereka menjawab bahwa mereka sedang mencari Yesus dari Nazaret. Akulah dia, ujar-Nya kepada mereka: perkataan yang lebih mengerikan dari sambaran kilat ini merubuhkan seluruh pasukan itu. Para tentara yang murka & ganas runtuh ke tanah seketika? Muslihat macam apa yang dilakukan kepada mereka, dan persiapan-persiapan senjata serta pasukan yang seperti apa? Adakah tanda-tanda kegerangan dan kemurkaan? Juru Selamat dunia berkata kepada mereka: Akulah Dia & kawanan tentara yang fasik itu tercerai-berai oleh perkataan tersebut. Hal apakah yang tidak akan diperbuat oleh Kemegahan Yesus Kristus sewaktu Ia datang menghakimi Alam Semesta, sebab Ia telah melakukan begitu banyak keajaiban dalam keadaan yang sedemikan rendahnya, di mana Ia sendiri akan segera dihakimi?
IV. Yesus Kristus menyerahkan diri kepada maut atas dasar kehendak diri-nya sendiri; Ia memperlembut semangat St. Petrus & memulihkan telinga yang telah dipenggalnya
Karena Putra Allah tahu apa yang paling tepat untuk pelayanan-Nya, Ia tidak ingin menggunakan segenap kuasa-Nya dan Ia meredam dampak-dampaknya. Ia membiarkan para penganiaya-Nya melakukan kejahatan mereka: seandainya Ia tidak setuju, mereka tidak akan mampu meringkus pribadi-Nya itu. Namun bagaimanakah manusia mungkin dapat diselamatkan, seandainya Ia tidak menyerahkan diri kepada murka mereka? St. Petrus Rasul yang demi pribadi sang Juru Selamat mengerahkan semangat yang lebih membara dari para rasul yang lain, dan yang terdorong oleh kasih yang membara, mulai melakukan apa yang dianggapnya perlu, yaitu melawan kebengisan yang hendak dilakukan kepada Gurunya itu. Ia menggunakan kekuatan pedang terhadap salah satu ajudan dari Panglima Imam Agung & memenggal salah satu telinganya. Yesus Kristus tidak ingin membiarkan Rasul yang terbakar semangat yang membara itu untuk mengambil langkah lebih lanjut. Ia segera memerintahkannya untuk menyarungkan pedangnya, sebab Ia tidak ingin membela diri dengan adu senjata melawan para penjahat itu. Akan bertentangan dengan misteri Penebusan kita, untuk mencegah mereka menangkap Ia yang harus mati demi segenap umat manusia. Dengan menunda kejayaan Salib yang mulia, kita akan memperpanjang masa kezaliman Iblis & perbudakan manusia. Maka Putra Allah membiarkan para musuh-Nya untuk mengerahkan segenap amarah mereka. Namun Ia tidak enggan untuk memberikan mereka tanda-tanda Keilahian-Nya: Ia mengembalikan telinga dari hamba itu kepada tempatnya, dari mana telinga itu telah terpisah & memulihkan hiasan yang pertama itu kepada wajah yang menyandangnya, yang telah terluka akibat perkara itu. Ia membentuk kembali apa yang dahulu dibentuk-Nya: daging seketika menaati perintah dari Penciptanya.
V. Wafat Yesus Kristus telah menebus diri kita; mengutuk orang Yahudi dan Yudas, yang dapat bermanfaat bagi mereka, seandainya mereka menginginkannya
Keajaiban-keajaiban itu merupakan tanda kuasa Ilahi & jika Juru Selamat dunia telah menghentikan dampak-dampak dari kuasa-Nya yang tertinggi, jika ia telah menyerahkan diri kepada amarah para penganiaya-Nya, hal itu merupakan hasil dari cinta kasih-Nya untuk kita serta kehendak Bapa yang Kekal yang bekerja dalam diri-Nya & yang tidak menyayangkan Putra-nya sendiri, namun yang menghukum diri-Nya mati demi kita semua.[2] Kehendak Bapa dan Putra merupakan kehendak yang sama, seperti halnya mereka merupakan Keilahian yang sama. Kami tidak berutang budi kepada kalian, ya orang Yahudi, tidak pun kepadamu, ya Yudas, atas hasil-hasil dari kebaikan-Nya yang luar biasa. Meskipun kalian tidak mengingininya & meskipun kalian tidak mengetahuinya, kefasikan kalian telah berguna untuk keselamatan kami. Kalian telah menjadi alat dan sarana ketetapan Allah. Kematian Yesus Kristus telah memerdekakan kami dari kezaliman Iblis: namun pada saat itu juga mengutuk diri kalian. Sebagai ganjaran yang adil, kalian telah terkecuali dari rahmat yang hendak kalian rampas dari dunia. Namun demikian, kebaikan Juru Selamat kami sebegitu besarnya, sehingga kalianlah yang empunya tanggung jawab untuk memperoleh pengampunan, pengampunan atas pembunuhan yang telah kalian lakukan terhadap seorang Bapa. Kalianlah yang empunya tanggung jawab untuk mengakui Yesus Kristus dan meninggalkan niat buruk kalian. Tiada sia-sia sang Juru Selamat telah berdoa saat terpaku di Salib dan sewaktu Ia berkata kepada Bapa yang Kekal, Bapa-Ku, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Obat ini, ya Yudas yang durhaka, tidak akan sia-sia seandainya engkau hendak bertobat dan menyerahkan dirimu kepada tangan Yesus Kristus, dan bukan melakukan kekerasan terhadap dirimu sendiri dan mencabut nyawamu sendiri: meskipun engkau telah mengakui kejahatanmu, sewaktu engkau berkata, aku telah berdosa, sebab aku telah mengkhianati darah orang yang tak bersalah, namun engkau tetap tegar dalam kejahatanmu & engkau tidak percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah, atau Putra Allah … Engkau akan menjamah kerahiman-Nya seandainya engkau tidak menyangkal kemahakuasaan-Nya. Saudara-saudaraku yang terkasih, apa yang baru saja saya siratkan tentang misteri ini cukup untuk hari ini. Dan saya tidak ingin membuat anda sekalian bosan dengan kisah yang terlalu panjang. Saya berjanji akan memberi anda pada Hari Biasa yang ketiga apa yang kurang dalam percakapan ini: Ia yang telah mengilhami saya akan apa yang baru saja saya katakan kepada anda sekalian akan mengilhami diri saya dengan apa yang harus saya katakan kepada anda pada waktu itu, dengan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus Putra-Nya, yang hidup & yang berkuasa dengan Bapa dan Roh Kudus, sepanjang segala abad. Amin.
Catatan kaki:
Sermons de saint Léon pape [Khotbah-Khotbah Paus Santo Leo], Paris, Chez André Pralard, MDCXCVIII, hal. 315-321.
[1] Rom. 5. 12.
[2] Rom. 8. 32.
Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 4 mingguBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 4 mingguBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 mingguBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 mingguBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 2 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 4 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...