^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Tentang Puasa & Godaan Iblis kepada Yesus - Khotbah Paus St. Leo Agung
KHOTBAH XXXIX
Paus St. Leo Agung
Untuk Masa Prapaskah II.
1. Kita harus selalu maju dalam kebajikan, selama kita berada dalam hidup ini.
Walaupun masa yang mendahului Pesta Paskah sering mengingatkan kita akan kewajiban diri kita untuk berpuasa, hal itu pun tidak akan merintangi diri saya untuk menyertakan nasihat-nasihat saya serta keluhan-keluhan diri saya, yang tidak akan sia-sia bagi orang-orang yang pengecut, tidak pun menyulitkan bagi orang-orang yang saleh. Masa di mana kita berada ini menuntut kita untuk memperbarui semangat diri kita. Saya sama sekali tidak meragukan senangnya diri anda sewaktu anda dinasihati untuk mempraktikkan perbuatan-perbuatan baik. Kodrat kita lemah dan mudah berubah; di mana pun kita berada dalam jenjang kesempurnaan, kita jatuh dalam kekenduran akibat kelemahan diri kita sendiri. Namun, kita juga dapat selalu mengangkat diri dengan lebih tinggi jika kita berusaha keras untuk melakukannya. Salah satu bagian yang terpenting dari Keadilan orang-orang yang sempurna adalah bahwa mereka tidak gegabah dalam kesempurnaan diri mereka, mereka terus menempuh langkah mereka dengan semangat yang sama, agar mereka tidak terpapar bahaya yang menjatuhkan diri mereka, yakni dengan melemahkan semangat untuk senantiasa maju. Tiada seorang pun yang sedemikian kudusnya, maupun sempurnanya, sehingga ia tidak dapat kembali maju beberapa langkah dalam kekudusannya dan kesempurnaannya. Tanpa terpaku kepada jasa-jasa yang kita percayai diri kita telah peroleh, kebajikan-kebajikan kita harus membantu diri kita untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi dan kita harus berjuang dengan semangat yang suci demi memperoleh apa yang belum kita punyai dan senantiasa menambahkan hal yang baru seturut kekudusan diri kita. Orang hanya memiliki satu kesalehan dan satu kebajikan yang biasa-biasa saja jika kesalehan dan kebajikannya tidak menjadi lebih membara selama Masa Prapaskah.
2. Iblis menggandakan upaya-upayanya selama Masa Prapaskah, kita juga harus membuat upaya-upaya baru demi melawannya.
Sungguh patut adanya bagi kita untuk mengulangi semboyan sang Rasul yang satu ini: Lihatlah, sekarang inilah masa yang berkenan itu, sekaranglah hari keselamatan itu (2 Kor. 6:2). Bahwasanya, adakah kita dapat menemukan masa yang lebih berkenan bagi kebajikan serta hari-hari yang lebih menyelamatkan, sebab pada masa inilah kita membuat pernyataan perang secara terbuka terhadap kemaksiatan dan pada masa inilah kita terutama berjuang secara khusus dalam kebajikan? Orang-orang Kristiani wajib untuk senantiasa berjaga-jaga demi menghindari jerat-jerat para musuh keselamatan kita, untuk mewaspadai siasat-siasat sang Penggoda; tetapi mereka harus menggandakan kecermatan dan perhatian mereka pada masa ini; sebab kebencian sang musuh menjadi lebih beracun & ia melipatgandakan upaya-upayanya demi menggoda umat Kristiani. Musuh kita ini sekarang kehilangan dominasinya yang terdahulu atas seluruh alam semesta. Darinya, dirampas para tawanan yang tak terhitung jumlahnya. Segala Bangsa menghancurkan kuk dari kekuasaan Pezalim yang tua itu. Segala bangsa, semua orang di dunia membebaskan diri dari penculikan yang tidak adil ini dan Kerajaan Yesus Kristus menjadi lebih kaya berkat barang rampasan dari musuh-Nya; manusia dilahirkan kembali dan menolak kejahatan sang Penculik yang dahulu menawan kita di dalam kezaliman yang bengis. Amarah sang musuh yang tak terpadamkan ini menjadi semakin getir setiap harinya; ia berjuang dengan segala cara untuk mencari ganti ruginya, untuk menggantikan hak-hak kunonya itu yang disadarinya telah hilang dari dirinya. Ia pun tidak patah semangat, kewaspadaannya tidak kenal lelah; di mana-mana, ia mencari-cari beberapa domba yang tersesat, yang telah menjauh dari kawanan domba dan yang telah menempatkan diri dalam bahaya akibat kelalaian mereka sehingga mereka dapat dimangsa, atau yang menyerahkan diri mereka sendiri kepada kenikmatan-kenikmatan & ketidakbertarakan sehingga mereka menjadi mangsa kematian. Musuh keselamatan kita yang terbuka itu menyulut api amarahnya. Ia menebarkan benih kebencian dan perpecahan. Ia mengobarkan ketamakan. Ia menghasut nafsu daging. Ia meluapkan kerakusan.
3. Mengapa Yesus Kristus tidak ingin mengubah bebatuan menjadi roti walaupun ia lapar?
Dan adakah orang yang terlindung dari godaan-godaan ini, sebab sang musuh pun juga telah menggoda Juru Selamat kita Yesus Kristus? Kita belajar dari Sejarah Injil, bahwa sang Juru Selamat Dunia, Allah sejati itu, demi mempermaklumkan bahwa diri-Nya juga adalah Manusia sejati, demi mengusir kesalahan dan pendapat fasik yang begitu banyaknya yang pastinya telah dibayangkan orang tentang Kemanusiaan-Nya; Ia merasakan desakan-desakan rasa laparnya, setelah berpuasa selama empat puluh hari dan empat puluh malam. Iblis, yang penuh sukacita, karena ia telah melihat tanda-tanda kodrat yang fana dalam diri Yesus Kristus, demi memperoleh pengetahuan yang lebih sempurna dari Kuasa yang ditakutinya itu, mengutarakan kata-kata ini kepada-Nya: Jika Engkau Pura Allah, berfirmanlah kepada bebatuan ini agar berubah menjadi roti (Mat. 4:3). Yesus mungkin telah dapat membuat Mukjizat itu karena Ia adalah Yang Mahakuasa, segala ciptaan akan berubah wujud sewaktu sang Pencipta berfirman; karena Ia juga berkuasa mengubah air menjadi anggur pada suatu Pesta Pernikahan: tetapi Penyelenggaraan ilahi, seturut rancangan-rancangan Kebijaksanaan abadi, lebih suka menggagalkan siasat-siasat Iblis dengan misteri Kerendahan Hati, daripada Kemahakuasaan dari Keilahian-Nya. Setelah Iblis terpaksa melarikan diri, setelah segala muslihatnya menjadi sia-sia, para Malaikat menghadirkan diri kepada Juru Selamat Dunia untuk melayani-Nya. Pertanyaan-pertanyaan Iblis yang berniat jahat itu hanya berguna untuk memberitakan tentang Kemanusiaan Yesus Kristus, Allah sejati dan Manusia sejati. Pelayanan yang telah diberikan oleh para Malaikat kepada-Nya telah memberitakan tentang Keilahian-Nya. Semoga siasat anak-anak dan para murid Iblis menjadi gagal, mereka yang menyesatkan orang-orang sederhana dengan doktrin mereka yang berbahaya. Mereka menyangkal bahwa kodrat Manusiawi Yesus bersatu dalam Yesus Kristus dengan kodrat Ilahi: atau mereka menghilangkan Keilahian dari Kemanusiaan, atau mereka menghilangkan Kemanusiaan dari Keilahian: kedua kesalahan ini dihancurkan oleh apa yang terjadi di padang belantara dalam pribadi Yesus Kristus. Kelaparan yang diderita-Nya adalah suatu bukti yang autentik untuk Kemanusiaan yang sempurna: pelayanan yang diberikan para Malaikat kepada-Nya membuktikan Keilahian-Nya.
4. Puasa yang dilakukan selama Masa Prapaskah tidak boleh steril atau tidak berbuah.
Karena kita telah diberi tahu, saudara-saudaraku, oleh Doktrin Yesus Kristus yang mengajarkan kita bahwa Manusia tidak hanya hidup dari roti saja, melainkan dari segala firman yang keluar dari mulut Allah (Mat. 4:4), meskipun umat Kristian mengalami kebutuhan untuk makan, hendaknya mereka lebih ingin mengentaskan kelaparan mereka dengan sabda ilahi, daripada dengan roti bendawi. Marilah kita menunaikan, dengan penuh sukacita dan keberanian, asas yang memerintahkan kita untuk berpuasa. Kita tidak boleh puas hanya dengan tidak makan dan dengan berpantang, karena kelemahan badan, atau ketamakan, sering menjadi alasannya: puasa kita harus disertai dengan kehendak baik, agar kita terhitung sebagai anggota dari mereka yang telah dinyatakan oleh sang Kebenaran yang abadi: Berbahagialah mereka yang lapar & haus akan keadilan, sebab mereka akan dipuaskan (Mat. 5:6). Semoga perbuatan-perbuatan kesalehan menjadi kenikmatan bagi diri kita, agar kita mengenyangkan diri kita dengan hidangan yang lezat ini yang memberikan imortalitas. Marilah bersukacita atas derma yang kita berikan kepada orang miskin dan yang memberi mereka makan dengan biaya kita sendiri. Marilah bersukacita dan berbahagia sewaktu kita memberi mereka pakaian demi menutupi ketelanjangan mereka. Hendaknya orang sakit melihat buah-buah perhatian dan semangat kita dalam penyakit yang mereka derita. Marilah kita menopang dan menjadi tumpuan bagi orang yang lemah. Marilah kita melipur lara orang yang terbuang. Marilah kita melayani para bapa dan pelindung anak yatim piatu. Marilah menghibur para janda yang sedih. Tiada seorang pun yang tidak dapat memberi bantuan kepada dukacita-dukacita semacam itu. Kita senantiasa memiliki harta yang cukup yang dapat kita bagikan kepada orang lain, sewaktu diri kita bermurah hati. Kesalehan tidak terukur dengan kuasa, kekuatan, jumlah kekayaan: betapapun sedikitnya harta yang kita miliki, kita dapat memperoleh jasa yang besar darinya: orang kaya dapat membuat hadiah yang besar; mereka yang hanya memiliki sedikit harta hanya dapat membuat hadiah yang kecil; namun jasa mereka bukannya tidak setara, sewaktu kasih mereka sama adanya.
5. Pada Masa Prapaskah, kita harus meneladani kemurahan hati dan belas kasih para Pangeran.
Pada masa ini, saudara-saudaraku, masa di mana begitu pantas untuk mempraktikkan kebajikan, kita masih dapat patut mendapatkan mahkota-mahkota yang lainnya, tanpa mengurangi kekayaan yang kita miliki; jika kita melawan gerak-gerik konkupisensi, jika kita berpantang dari kurangnya pengendalian diri; jika kesucian mengekang keinginan-keinginan daging; jika persahabatan menggantikan kebencian; jika damai menggantikan gangguan permusuhan; jika keteduhan menenangkan cuatan-cuatan amarah, jika kita mengampuni penghinaan-penghinaan dengan roh kelemahlembutan; jika moral para tuan dan pembantu rumah tangga tertata dengan sedemikian baiknya, sehingga kuasa yang satu sama sekali tidak menjadi zalim ataupun memuakan & kepatuhan yang lain disertai dengan kesalehan. Dengan kebajikan-kebajikan inilah, saudara-saudaraku, kita memperoleh buah-buah kerahiman yang akan kita dapatkan dari Pesta Paskah, setelah kita memperoleh pengampunan atas dosa-dosa kita.
Para Kaisar Romawi yang saleh senantiasa menaati kebiasaan ini, dengan sedikit mengendurkan kuasa mereka yang berdaulat, demi menghormati Sengsara dan Kebangkitan Yesus Kristus. Mereka memperlembut kerasnya Undang-Undang Negara mereka dan memerintahkan agar sejumlah besar penjahat dilepaskan; mereka menghendaki agar kebaikan hati mereka agaknya meneladani kebaikan hati Allah, pada masa di mana Kerahiman-Nya yang berdaulat mengerjakan segala hal demi menebus umat manusia. Hendaknya para umat Kristiani mengikuti teladan yang diberikan kepada mereka oleh para Pangeran mereka & hendaknya kebaikan hati rajani menjadi teladan kebaikan hati secara khusus dan dalam kehidupan berumah tangga. Tidaklah adil jika Hukum pribadi lebih ketat daripada Hukum masyarakat. Hendaknya orang mengampuni kesalahan, hendaknya orang mematahkan belenggu, hendaknya orang melupakan penghinaan-penghinaan; hendaknya keinginan untuk membalas dendam dilupakan; agar kita dapat merayakan Pesta Paskah yang kudus ini dengan sukacita & ketidakbersalahan yang dituntut oleh Misteri yang sedemikian agungnya, dengan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Bapa & Roh Kudus, sepanjang segala abad. Amin.
Catatan kaki:
Sermons de saint Léon pape [Khotbah-Khotbah Paus Santo Leo], Paris, Chez Nicolas Pepie, MDCCI, hal. 237-243.
Sdr. Petrus Berlian sangat brilian 💪😎☝️
Doulou Kurion 2 mingguBaca lebih lanjut...Saya sanngatsuka cerita ini
Monika Monika 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Fransiskus telah mengeluarkan sebuah dokumen yang menyetujui “pemberkatan” pasangan sesama jenis. Kami membahasnya dalam video berikut: Fransiskus Setujui “Pemberkatan” Sesama Jenis sebagai Tanggapan kepada Para “Kardinal” https://vatikankatolik.id/fransiskus-setujui-pemberkatan-sesama-jenis/ Fransiskus...
Biara Keluarga Terkudus 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – prinsip larangan mendoakan arwah orang yang meninggal sebagai non-Katolik ini didasari oleh dogma Katolik Extra Ecclesiam Nulla Salus, yaitu, Di Luar Gereja Katolik Tidak Terdapat Keselamatan. Orang yang...
Biara Keluarga Terkudus 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – sayangnya pemahaman anda tentang ajaran keselamatan yang dianut oleh Gereja Katolik itu tidak benar dan anda membuat banyak kesalahan dalam pesan anda. Kalau anda menyimak materi-materi kami, anda...
Biara Keluarga Terkudus 1 bulanBaca lebih lanjut...Saya baru baca komentar ini yang memberi perspektif berbeda terhadap penglihatan MS (Maria Simma). Tetapi saya pribadi sama sekali tidak melihat pertentangan antara apa yang digambarkan MS dan ajaran Katolik....
Bernad 1 bulanBaca lebih lanjut...Berita ini benarkah? bahwa Bapak Paus Fransiskus mengeluarkan dokumen untuk merestui pemberkatan nikah sesama jenis? Kalau berita ini benar, ini sangat menentang hukum Allah sebagaimana yang Allah Tuhan kita menciptakan...
Lambertus Mite 1 bulanBaca lebih lanjut...Menurit hemat saya ini kurang tepat. Seorang katolik boleh saja mendoakan arwah non katolik. Ajaran katolik adalah ajaran kasih, mengasihi kepada semua umatNya tanpa harus membedakan agama.
Martha 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – tidak semua orang yang mengaku Kristen benar-benar meniru teladan Kristus. Karena itulah ada tertulis, “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...karena nama Mahatma Gandhi disebut saya ingat salah satu ujarannya.. "I like your Christ , but I don't like your Christian. Your Christian are so unlike your Christ". apakah kita...
Deo Gratia 6 bulanBaca lebih lanjut...