Tanggapan Pembaca: Tidak Setuju bahwa Keselamatan Hanya Bagi Orang Katolik

Untuk menjadi seorang Katolik, seseorang harus menerima dogma-dogma yang dikemukakan oleh Gereja. Adalah suatu dogma bahwa tidak terdapat keselamatan di luar Gereja Katolik, dan bahwa semua orang yang meninggal sebagai non-Katolik tidak dapat diselamatkan. Anda jelas menyangkal dogma tersebut. Hal itu berarti anda menyangkal ajaran Katolik, wahyu Allah, dan mempromosikan bidah. Itu adalah tanda akan kehendak yang buruk, bahwa anda cenderung menghindari ajaran sejati Kristus dan sebaliknya lebih condong kepada pesan-pesan dari para Mistik palsu dan penampakan palsu. Para Mistik sejati tidak menentang ajaran Gereja. Mereka tidak mengklaim bahwa terdapat keselamatan di luar Gereja Katolik.

Apakah anda mengerti bahwa segala hal di dalam sesuatu yang dinyatakan sebagai penampakan atau pesan yang bertentangan dengan dogma Katolik harus ditolak? Itulah yang diajarkan Gereja. Anda tertipu pada saat ini karena anda tidak mengasihi kebenaran: yakni, anda tidak mengasihi wahyu sejati Kristus, yang telah dengan setia ditetapkan di dalam pernyataan-pernyataan Takhta Petrus. Sebaliknya, anda tertarik kepada suara-suara yang lain. Itu adalah ciri-ciri orang yang tidak berasal dari kebenaran.

Paus Eugenius IV, Konsili Florence, “Cantate Domino,” 1441, ex cathedra:
“Ia [Gereja Roma yang Kudus] dengan teguh percaya, mengakui dan berkhotbah bahwa ‘semua orang yang berada di luar Gereja Katolik, bukan hanya orang-orang pagan tetapi juga Yahudi atau bidah dan skismatis, tidak dapat mengambil bagian di dalam kehidupan kekal dan akan masuk ke dalam api yang kekal yang telah disiapkan untuk iblis dan para malaikatnya,’ [Matius 25, 41] kecuali jika mereka bergabung ke dalam Gereja sebelum akhir hidup mereka; bahwa kesatuan dari tubuh gerejawi ini sedemikian kuatnya sehingga hanya kepada mereka yang tetap tinggal di dalamnyalah sakramen-sakramen Gereja berdaya guna menuju keselamatan, dan hanya kepada mereka jugalah puasa, derma, dan karya-karya kesalehan serta praktik-praktik lain dari para laskar Kristiani menghasilkan upah yang abadi; dan bahwa tidak seorang pun dapat diselamatkan, sebanyak apa pun ia telah berderma, walaupun ia telah menumpahkan darah dalam nama Kristus, kecuali jika ia telah bertekun di pangkuan dan di dalam kesatuan Gereja Katolik.”

Selebihnya, anda berkata bahwa “sekte-sekte lain” mengklaim hal yang sama tentang keselamatan, bagaikan hal tersebut memengaruhi ataupun mengurangi kebenaran akan klaim yang serupa yang telah dibuat oleh Gereja Katolik! Itu hal yang absurd. Sama sekali tidak berarti apa-apa jika beberapa sekte non-Katolik mengklaim bahwa sekte mereka itu diperlukan untuk keselamatan. Seorang Katolik mengetahui bahwa klaim mereka itu sesat dan bahwa ajaran Gereja Katolik, Gereja Kristus yang satu dan sejatilah yang benar. Seseorang harus berkata bahwa komentar anda adalah suatu contoh yang mencolok akan ketidakberimanan yang sering dijumpai pada masa kini (Lukas 18:8).

Paus Leo XIII, Satis Cognitum (#9), 29 Juni 1896: “...dapatkah seseorang diizinkan untuk menolak salah satu pun dari kebenaran-kebenaran ini, tanpa menjerumuskan dirinya sendiri ke dalam bidah, tanpa memisahkan dirinya dari Gereja, dan tanpa menanggalkan keseluruhan dari doktrin Kristiani?... Seseorang yang menolak untuk setuju dengan kebenaran-kebenaran yang diwahyukan secara ilahi, walaupun akan satu poin pun, kenyataannya ia telah meninggalkan iman sama sekali karena ia menolak untuk menundukkan diri kepada Allah yang merupakan penguasa dari kebenaran dan motif formal dari iman sendiri.”

Anda berada begitu dalam di dalam bidah. Jika anda tidak tunduk kepada ajaran Katolik dan memeluk iman Katolik, anda akan tetap menjadi seorang bidah dan binasa.