^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
St. Yohanes Eudes tentang Keterlepasan dari Dunia
St Yohanes Eudes: “Keterlepasan yang dituntut oleh Yesus Kristus sedemikian umumnya, sehingga tiada pengecualian yang dapat dibuat. Ia menghendaki agar kita tidak lebih lekat kepada bapa kita, kepada ibu kita, kepada saudara-saudara kita, laki-laki maupun perempuan, ataupun kepada hidup kita sendiri daripada kepada diri-Nya sendiri. Ia menyatakan secara jelas bahwa barang siapa menyayangi salah satu pun dari hal-hal ini lebih daripada diri-Nya, ia tidak dapat menjadi murid-Nya: Non potest meus esse discipulus. Luc., 14.
Itulah sebabnya, Santo Yakobus Rasul berkata bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah, dan dengan demikian, bahwa barang siapa ingin mengasihi dunia, ia menjadikan dirinya musuh Allah. Tentang hal yang sama ini pula, Santo Yohanes Penginjil menulis kepada orang-orang Kristen yang baru, dan menujukan kepada mereka kata-kata yang penuh kelemahlembutan ini: Anak-anakku yang terkasih, janganlah kalian mencintai dunia, atau segala sesuatu pun yang ada di dalam dunia. Barang siapa mencintai dunia, cinta kasih Allah, Bapa kita, tidak ada dalam dirinya. Itulah sebabnya Santo Agustinus menyimpulkan bahwa persahabatan orang-orang benar di dunia ini terbentuk dari cinta yang sedemikian rupa akan Allah sehingga membenci diri sendiri, dan kawanan orang jahat terbentuk dari cinta yang sedemikian rupa akan diri sendiri dan hal-hal dalam dunia ini sehingga membenci Allah: Fecerunt duas civitates amores duo, terrenam scilicet amor sui usque ad contemptum Dei, cœlestem vero amor Dei usque ad contemptum sui. De Civ. Dei, lib. 4, cap. 28.
Santo Yohanes lalu menjelaskan tentang hal-hal yang tidak boleh dicintai, dengan berkata bahwa segala sesuatu yang ada dalam dunia adalah konkupisensi daging, atau konkupisensi mata, atau keangkuhan hidup.
Termasuk dalam konkupisensi daging adalah segala kenikmatan jasmani dalam hal makanan, minuman, perabaan, dan hasrat badaniah.
Konkupisensi mata berkenaan dengan kenikmatan-kenikmatan yang dirasakan oleh penglihatan, pertunjukan-pertunjukan, benda-benda yang meninggikan hati, keingintahuan yang sia-sia, cinta akan pengetahuan yang tak berguna, kemegahan dalam hal berpakaian, harta benda, peralatan dan bangunan, permainan dan hiburan yang sia-sia, puji-pujian dan rasa hormat dari manusia, pendek kata, segala hal lainnya yang pada hakikatnya tidak memiliki wujud yang nyata, dan yang hanya ada dalam khayal dan penilaian dari para pecinta dunia.
Pada akhirnya, termasuk dalam keangkuhan hidup adalah ambisi, cinta akan keagungan, akan kemuliaan, akan penghargaan, harta benda serta segala sesuatu yang menyertai kekayaan dan pekerjaan yang tinggi, kemewahan, kemerdekaan, keberlimpahan, kemegahan, kebencian terhadap orang lain, kebebasan untuk melakukan segala sesuatu atau untuk mengatakan segala yang dikehendaki, tanpa ada orang yang berani melawannya.
Demikianlah, pembacaku yang terkasih, demikianlah hal-hal yang telah anda tolak, dan yang dengan demikian, tidak boleh anda sayangi tanpa memutuskan hubungan yang telah anda buat dengan Allah.”
Dikutip dari St. Yohanes Eudes, Contrat de l'homme avec Dieu par le saint baptême [Kontrak antara Manusia dengan Allah dalam Pembaptisan Suci], Clermond-Ferrand, Thibaud-Landriot, Librairie, Percetakan Mons. Uskup dan Imam, 1836, hal. 44-47.
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 4 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 6 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 7 bulanBaca lebih lanjut...