St. Gregorius dari Nazianzus (329-389) dan “Pembaptisan Keinginan”

Pantas juga kalau kita mencermati ajaran beberapa bapa lainnya. St. Gregorius dari Nazianzus adalah salah satu dari empat Doktor Timur Gereja Katolik yang agung. Ia secara eksplisit menolak konsep pembaptisan keinginan.

St. Gregorius dari Nazianzus, 381 M: "Dari antara mereka yang gagal untuk dibaptis, beberapa sungguh-sungguh seperti hewan dan kebinatangan, tergantung apakah mereka itu bodoh atau fasik. Ini menurut saya harus mereka tambahkan pada dosa-dosa mereka yang lain, bahwa mereka tak punya rasa hormat kepada karunia ini, namun memandangnya sama saja seperti karunia lain, diterima kalau diberikan kepada mereka, atau tak dipedulikan kalau tidak diberikan kepada mereka. Yang lain tahu dan menghormati karunia itu; namun mereka menunda, beberapa karena keteledoran, yang lain karena hasrat tak terpuaskan. Namun yang lain tidak mampu menerimanya, mungkin karena usia bayi, atau keadaan tak disengaja tertentu yang mencegah diri mereka menerima karunia itu, seandainya pun mereka menginginkannya …

"Jika anda dapat menilai seorang manusia yang bermaksud membunuh, hanya dari maksud orang itu dan tanpa ada tindak pembunuhan, lantas anda demikian pula dapat menganggap sudah dibaptis, orang yang menginginkan Pembaptisan, tanpa menerima Pembaptisan. Namun, karena anda tak dapat melakukan yang pertama, bagaimanakah anda bisa melakukan yang kedua? Menangkapnya, saya tidak bisa. Jika anda lebih suka, kita akan merumuskannya seperti ini: kalau menurut pendapat anda keinginan memiliki kuasa yang sama dengan Pembaptisan sesungguhnya, lantas buatlah penilaian yang sama sehubungan kemuliaan. Anda lantas akan menjadi puas dengan mendambakan kemuliaan, seolah-olah mendambakan itu sendiri adalah kemuliaan. Kerugian macam apa yang anda derita kalau anda tidak mencapai kemuliaan yang sesungguhnya, selama anda menginginkannya"[1]

Pernyataan St. Gregorius dari Nazianzus di atas sama sekali menentang klaim bahwa "para bapa semufakat” mendukung pembaptisan keinginan! Sewaktu para imam SSPX secara publik menyatakan hal semacam itu, mereka menyatakan yang sama sekali berkebalikan dengan kebenaran dan berbohong secara terbuka. Dan yang membuat dusta ini menjadi jauh lebih mencengangkan, adalah fakta bahwa SSPX mengutip pernyataan St. Gregorius di atas pada hal. 64-65 dari buku mereka, Is Feeneyism Catholic? [Apakah Feeneyisme Katolik?]!

Liturgi berkata sebagai berikut tentang ajaran St. Gregorius dari Nazianzus yang agung, yang jelas menolak pembaptisan keinginan. Sebuah bacaan untuk hari pesta St. Gregorius dari Nazianzus (9 Mei) dalam Brevir Romawi menyatakan:

Brevir Romawi, 9 Mei: “Ia [St. Gregorius] banyak menulis, dalam prosa dan puisi, dengan kesalehan dan kefasihan yang mengagumkan. Menurut pendapat orang-orang kudus terpelajar, tiada sesuatu pun yang dapat ditemukan pada karya tulisnya yang tidak sesuai dengan kesalehan sejati dan iman Katolik, atau yang pantas dipertanyakan oleh seorang pun.”[2]

Fakta yang cukup penting ini sama sekali menentang para pendukung pembaptisan  keinginan/darah yang berargumen bahwa ajaran Brevir membuktikan bahwa manusia dapat diselamatkan tanpa Pembaptisan (ini sudah kita lihat tidak benar). St. Gregorius dari Nazianzus jelas-jelas menolak pembaptisan keinginan (lihat bacaan di atas), dan Brevir berkata di sini bahwa tidak ada apa-apa dalam karya tulisnya yang tidak sesuai dengan agama Katolik ataupun yang dapat dipertanyakan! Maka, jika kita menganggap ajaran Brevir infalibel soal hal-hal teologis, maka kita harus menolak pembaptisan keinginan. Seorang pendukung pembaptisan keinginan bernama John Daly menyatakan: “Dan tentunya para teolog menganggap mustahil bahwa ada kesalahan teologis di dalam Brevir ....” (2 September 2006) Kelihatannya si pembela pembaptisan keinginan ini akan harus menolak pembaptisan keinginan atau merevisi argumen-argumennya (semoga dia menolaknya). St. Gregorius nyatanya adalah satu-satunya doktor di sepanjang sejarah Gereja yang dijuluki “teolog”.

Dom Prosper Guéranger, seorang Benediktin yang terkenal: “Gregoriuslah [Gregorius dari Nazianzus] … satu-satunya Gregorius yang berhak dan telah menerima nama yang mulia, yaitu Teolog, oleh sebab hikmat ajaran-ajarannya, keluhuran gagasan-gagasannya, dan kecemerlangan diksinya [pilihan kata-katanya].”[3]

Ini sungguh menentang ide bahwa “para teolog” semufakat mendukung pembaptisan keinginan. Satu-satunya doktor dalam sejarah Gereja yang dijuluki “teolog” secara terang-terangan menolaknya!

Catatan kaki:

[1] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 2:1012.

[2] Dom Prosper Guéranger, The Liturgical Year {Tahun Liturgis}, Fitzwilliam, NH: Loreto Publications,2000,Vol. 8, hal. 478.

[3] Dom Prosper Guéranger, The Liturgical Year {Tahun Liturgis}, Vol. 8, hal. 475.