Senator Roger Marshall prediksikan “kelaparan sedunia” dalam 1-2 tahun, karena meroketnya harga pupuk & bahan bakar

naturalnews.com

Akibat globalisasi, negara-negara menjadi semakin saling bergantung satu sama lain. Dalam hal produksi dan penggunaan komoditas serta sumber daya alam mereka sendiri, Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa TIDAK berdaulat. Negara-negara ini bergantung kepada Rusia untuk energi, produk-produk pertanian, jagung, gandum, minyak bunga matahari dan pupuk, dari antara komoditas lainnya. Setiap upaya untuk menghukum Rusia melalui sanksi ekonomi pasti akan menjadi bumerang, menyebabkan penghentian pertanian dan kekurangan pangan yang akan membahayakan populasi masing-masing negara. Senator Roger Marshall memprediksi "kelaparan sedunia" dalam 1-2 tahun ke depan, karena sanksi menyebabkan harga pupuk dan bahan bakar meroket.

Ketika Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina, negara-negara Barat ini menanggapinya dengan sanksi masa perang yang berdampak kepada energi, pertanian, ekonomi, dan keuangan. Tetapi karena negara-negara “perdagangan bebas” ini menekan Rusia dan gagal menepati kewajiban mereka, mereka juga memasang jebakan-jebakan untuk negara mereka masing-masing, yang merugikan rakyat mereka sendiri. Eropa dan AS terlalu bergantung pada Rusia dan Cina, namun mereka bersikeras memberlakukan hubungan perdagangan masa perang yang hanya akan memperlemah ekonomi mereka sendiri dan memelaratkan rakyat mereka sendiri.

Sewaktu perhatian Amerika sedang teralihkan oleh para aktor yang tidak penting yang saling menampar satu sama lain, Vladimir Putin sedang mempersiapkan Rusia untuk membebaskan diri dari euro dan Mata Uang Cadangan Dunia. Ke depannya, Rusia hanya akan menerima rubel, emas, atau bitcoin sebagai pembayaran untuk ekspor energi. Rubel Rusia akan didukung oleh komoditas, tidak seperti dolar, yang didukung oleh harapan dan delusi palsu.

Senator Roger Marshall, yang bertugas di Senat Pertanian, Energi & Sumber Daya Alam, memahami bahwa pukulan balik akan menjadi hasil dari sanksi masa perang ini. Ia memperkirakan "kelaparan sedunia" akan bermula dalam satu atau dua tahun ke depan, karena pemerintah AS dan Eropa melukai rakyat mereka sendiri dengan sanksi perang terhadap Rusia. Lereng yang licin ini telah bermula dengan larangan rezim Biden terhadap impor minyak Rusia. Sejak saat itu, harga bensin telah membumbung sampai rekor yang bersejarah. Ketika Amerika dan Eropa kehilangan akses pasokan pupuk Rusia, pertanian akan terpengaruh sedemikian rupa sehingga persediaan makanan menjadi lebih rentan daripada keadaannya pada saat ini.

“Sebenarnya akan ada bencana kelaparan dalam satu atau dua tahun sejak sekarang,” ujar Marshall dalam suatu wawancara dengan Maria Bartiromo di Fox Business. "Saya kira keadaan dua tahun dari sekarang akan lebih buruk." Kelaparan itu bukan hanya akan berdampak kepada Eropa. “Kelaparan ini akan mendunia,” ujar Marshall. “12-15% produk pertanian, jagung dan gandum, minyak bunga matahari datang melalui Laut Hitam itu. Pupuk juga berasal dari daerah itu.” Impor produk-produk ini sedang dipotong dan dibatasi. Seiring upaya dunia Barat untuk mengisolasikan Rusia, akan terjadi dampak-dampak yang berat bagi orang-orang yang tinggal di seluruh dunia.

Marshall berkata bahwa para petani akan menghadapi " masalah untuk mendapatkan pupuk" dan "masalah untuk mendapatkan traktor di ladang" sewaktu tahun depan tiba. “Semua bahan bakar diesel digunakan untuk upaya perang mereka,” katanya. Biaya energi yang berlipat ganda atau tiga hanya akan membuat harga pangan melonjak di tahun-tahun mendatang.

“Saya kira petani Amerika sedang berusaha sebaik mungkin untuk menanggapinya,” ujar Marshall, “tetapi kita tidak bisa mendapatkan pupuk.” “Harga pupuk naik empat kali lipat, bahan bakar diesel naik dua kali lipat,” imbuhnya, “Begitu banyak pupuk dan herbisida yang bahkan tidak bisa kami dapatkan sekarang.”

Rusia TIDAK terisolasi dalam upaya militer mereka, tidak seperti yang ditunjukkan oleh media korporat. Negara-negara seperti Cina dan India menolak untuk berpartisipasi dalam sanksi yang dipimpin oleh AS, sanksi yang mengancam perdagangan bebas, pasokan makanan, dan tatanan dunia. Para pemimpin lain di seluruh dunia memahami betapa negara mereka itu sebenarnya saling tergantung satu sama lain dan bagaimana pemutusan perdagangan global berdampak kepada kemakmuran dan kelangsungan hidup negara mereka sendiri. Kenyataannya adalah: Amerika Serikat bergantung kepada Ukraina dan Rusia untuk makanan dan energi. Intervensi di Ukraina dan membesarnya perang antara negara-negara ini hanya akan membenarkan misi Rusia dan membuat populasi dunia menderita, suatu pertanda akan kelaparan global.