Salam Vatikan 2019 kepada Para Muslim dan Buddhis

Pesan Fransiskus, 29 Maret 2019, kepada para Muslim untuk Ramadan “ditandatangani oleh Uskup Miguel Guixot”:

“Yang Terhormat Saudara-saudari Muslim,

Bulan Ramadan dengan dedikasinya terhadap puasa, doa, dan derma, juga adalah bulan untuk menguatkan ikatan rohani bersama kita di dalam persahabatan Muslim-Kristiani. Dengan gembira, saya mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan harapan agar anda dapat merayakan Ramadan yang penuh damai dan penuh makna… Untuk menghormati kebhinekaan, dialog harus bertujuan untuk mempromosikan hak semua orang untuk hidup, untuk integritas jasmani, dan untuk kebebasan yang mendasar, seperti kebebasan hati nurani, kebebasan pikiran, kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama. Hal ini termasuk kebebasan untuk hidup sesuati kepercayaan seseorang di dalam ruang pribadi dan publik. Dengan salam persaudaraan yang mendalam, rasa hormat yang saya perbarui untuk persahabatan kita, dan dalam nama Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama, saya mengungkapkan dengan tulus harapan saya yang terbaik untuk bulan Ramadan yang penuh makna dan Idul Fitri yang penuh sukacita.

Dari Vatikan, 29 Maret 2019
Uskup Miguel Ángel Ayuso Guixot, MCCJ
Sekretaris”[1]

Sang “Uskup” yang murtad ini mempromosikan kebebasan hati nurani, kebebasan pikiran, kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama. Prinsip-prinsip tersebut telah dikutuk oleh sejumlah Paus. Ia mengajarkan bahwa seseorang harus memiliki kebebasan untuk menghayati agamanya di dalam “ruang publik”. Hal itu berarti bahwa seseorang harus diberikan kebebasan untuk mempromosikan atau menyelenggarakan secara publik agamanya, apa pun agama tersebut. Hal ini juga telah dikutuk oleh Gereja. Sang pemurtad percaya bahwa para Muslim (yang menolak Allah Tritunggal dan iman Katolik) dapat memiliki “bulan yang penuh makna” di dalam iman sesat Islam.

Salam Fransiskus, 19 Mei 2019, kepada “Komunitas Buddhis untuk perayaan Waisak”:

“Yang Terhormat Teman-Teman Buddhis… Atas nama Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama, saya mengungkapkan salam hangat serta harapan baik yang penuh doa untuk perayaan Waisak anda. Semoga perayaan ini membawakan kepada anda sekalian dan keluarga anda serta komunitas anda sukacita dan damai… Di dalam semangat ini, saya mengucapkan kepada anda sekali lagi selamat hari raya Waisak!

+ Uskup Miguel Ángel Ayuso Guixot, MCCJ
Sekretaris”[2]

Salam kepada agama-agama sesat tersebut disetujui secara penuh oleh sang pemurtad Anti-Paus Fransiskus.

Catatan kaki:

[1] L’Osservatore Romano, 17 Mei 2019, hal. 12.

[2] L’Osservatore Romano, 17 Mei 2019, hal. 12-13.