Pria: promosi pornografi di AS bertujuan hancurkan “Kekristenan” dan bejatkan rakyat

Bagaimana cara orang-orang Yahudi mengambil alih kendali industri pornografi?

Pada tahun 2016, Knesset Israel meloloskan rancangan undang-undang yang memaksa Penyedia Jasa Internet (ISP – Internet Service Providers) - untuk menghapus situs-situs porno di seluruh negeri itu, karena konten di situs-situs ini membahayakan anak-anak dan merugikan negara, terutama karena anak-anak semakin mudah masuk ke situs-situs porno ketimbang membeli es krim di pasar lokal. Kejadian ini mendesak negara Yahudi itu untuk mengambil tindakan demi melindungi anak-anak bawah umur dari bahaya ini.

RUU ini menimbulkan pertanyaan yang sah, karena ada paradoks aneh yang termuat dalam RUU itu: Mengapa orang-orang Yahudi melarang pornografi di negara mereka sendiri, padahal merekalah yang pertama kalinya memperluas pornografi dan berinvestasi di dalamnya?

Ada beberapa orang yang telah mencoba menyajikan fakta-fakta tentang peranan orang-orang Yahudi dalam pornografi, namun kebanyakan dari mereka diserang, entah dengan dalih antisemitisme dan hasutan untuk melakukan kekerasan, atau entah video-video mereka dihapus dari YouTube dan Internet. Orang-orang Yahudi telah mendominasi sebagian besar aspeknya (industri pornografi), jika bukan semuanya.

Menurut Majalah Time Amerika, penemu saluran telepon seks adalah Gloria Leonard, yang, di sepanjang perjalanannya dalam dunia pornografi, akan menampilkan dirinya sebagai gadis Yahudi yang baik dari lingkungan New York. Bahkan di Majalah Playboy yang terkenal, yang didirikan pada pertengahan tahun 1950-an, kendali orang-orang Yahudi atas tim majalah itu sungguh jelas sejak hari pertama.

Sebagian besar aktor porno berjenis kelamin pria pada tahun 1970-an dan 1980-an adalah orang Yahudi. Yang paling terkenal di antara mereka - aktor porno yang paling terkenal dari antara semuanya - adalah orang Yahudi Amerika, Ron Jeremy, yang dikenal sebagai “legenda porno”. Steve Hirsch, seorang Yahudi berusia 57 tahun, dikenal sebagai "Donald Trump-nya Porno". Dia adalah manajer perusahaan VIVID, yang dikenal sebagai "Microsoft-nya Porno".

Apa yang membuat orang-orang Yahudi berjalan dalam pawai suci menuju industri pornografi? Adakah alasan yang lebih mendalam selain keinginan untuk mendapat keuntungan, mengingat rendahnya biaya produksi?

Para peneliti telah menyebutkan alasan-alasan seperti pemberontakan terhadap nilai-nilai konservatif, keinginan untuk merusak masyarakat, dan peralihan dari ghetto-ghetto Eropa menuju kebebasan Amerika, tetapi tidak ada yang sejujur produser film porno Yahudi, Al Goldstein. Ketika ia ditanya alasan orang Yahudi mendominasi industri pornografi, ia menjawab dengan jelas:

"Satu-satunya alasan orang-orang Yahudi berperan dalam industri pornografi adalah karena kami membenci Kristus."

Oleh karena itu, pornografi telah menjadi sarana untuk mencemari budaya Kristen, karena pornografi cepat merasuki rumah-rumah di Amerika.

Luke Ford menulis:

"Pada awal abad ke-20, orang-orang Yahudi terlibat dalam pornografi karena kebencian reaksioner mereka terhadap orang-orang Kristen. Mereka telah mencoba untuk menghancurkan nilai-nilai Amerika pada waktu itu, dan tampaknya mereka telah berhasil melakukannya."