Tentang Paralel-Paralel antara Skisma Barat Besar dan Konklaf tahun 1958

Rafael Centeio

Salah satu dari paralel-paralel yang ditunjukkan oleh BKT antara Skisma Barat Besar dan periode setelah kematian Pius XII adalah di dalam kedua kasus, terdapat seorang Anti-Paus yang mengambil nama Yohanes XXIII, yang memimpin dari Roma dan menghimpun suatu konsili palsu pada tahun ketiga dari masa keanti-Pausannya. Paralel ini mencolok. Mungkin anda telah menyadarinya, tetapi terdapat setidaknya empat paralel lain antara kedua periode tersebut yang menurut saya tidak mungkin adalah suatu kebetulan:

1 – Di dalam kedua kasus, penolakan terhadap Paus yang terpilih secara valid (Urbanus VI di dalam Skisma Barat Besar dan Kardinal Siri di dalam konklaf 1958) adalah hasil dari suatu konspirasi dari sekelompok Kardinal Prancis.

Skisma Barat Besar - “Andaikata Urbanus sekarang berhasil menciptakan suatu mayoritas Italia di dalam Dewan Suci, kembalinya Takhta Suci kepada ketergantungannya di Prancis akan mengalami penundaan besar, atau bahkan akan sama sekali tercegah. [Raja Prancis,] Karolus V… secara diam-diam menyemangati para Kardinal, menjanjikan mereka pertolongan militer… Percaya akan dukungannya yang kuasa, ketiga belas Kardinal berhimpun di Anagni, pada tanggal 9 Agustus 1378… menyatakan pemilihan Urbanus sebagai tidak valid…” (Ludwig von Pastor, The History of the Popes [Sejarah Para Paus], Vol. I, Buku I, hal. 126-127)

Konklaf tahun 1958 – “Pada pemungutan suara keempat, menurut sumber FBI, Siri kembali memperoleh surat suara yang diperlukan dan terpilih sebagai Paus tertinggi. Tetapi para kardinal dari Prancis membatalkan hasilnya, dan mengklaim bahwa pemilihan ini akan menyebabkan kerusuhan yang merajalela dan pembunuhan dari beberapa uskup yang terkemuka di belakang Tirai Besi [Uni Soviet Komunis].” (Paul L. Williams, The Vatican Exposed [Mengekspos Vatikan], Amherst, NY: Prometheus Books, 2003, hal. 90-92. Dikutip di dalam Dokumen tentang Pemilihan Kardinal Siri)

2 – Di dalam kedua kasus, terdapat kebingungan di antara khalayak tentang pemilihan itu.

Skisma Barat Besar – “Kebingungan besar ditimbulkan oleh suatu kesalahpahaman yang terjadi setelah pemilihan tersebut. Khalayak secara paksa menyerbu Konklaf itu…” (Ludwig von Pastor, The History of the Popes [Sejarah Para Paus], Vol. I, Buku I, hal. 118)

Konklaf tahun 1958 – “Pemandangan di sekeliling Vatikan terlihat luar biasa kacau balau… Kerumuan orang menunggu dengan waswas.” (The Houston Post, 27 Oktober 1958, Bagian 1, hal. 1 & 7. Dikutip di dalam Dokumen tentang Pemilihan Kardinal Siri)

3 – Di dalam kedua kasus terdapat suatu upaya untuk menenangkan khalayak.

Skisma Barat Besar –“…para Kardinal, takut untuk memberitahukan mereka [khalayak] tentang pemilihan Prignano [Urbanus VI]… meyakinkan Kardinal Tibaldeschi yang menua untuk mengenakan Insignia Kepausan dan mengizinkan rakyat untuk menyalaminya.” (Ludwig von Pastor, The History of the Popes [Sejarah Para Paus], Vol. I, Buku I, hal. 118-119)

Konlaf tahun 1958 – “Awan dari asap tersebut terbayang dalam lampu sorot yang memancar di cerobong asap Kapel Sistina. ‘Bianco! Bianco! Orang banyak berseru di tengah kerumunan. ‘Putih, putih’. (…) Chigi… berkata kepada para wartawan kemudian bahwa ia akan mengatur agar para Kardinal diinformasikan tentang kebingungan asap pada hari Minggu itu agar sesuatu dapat dilakukan untuk mengatasi keadaan ini pada hari Senin. (The Houston Post, 27 Oktober 1958, Bagian 1, hal. 1 & 7.)

4 – Di dalam kedua kasus, dunia kemudian termisinformasikan tentang kenyataan tentang pemilihan itu:

Skisma Barat Besar – “Pada tanggal 20 September mereka menginformasikan dunia yang terkejut bahwa Paus yang sejati telah terpilih di dalam pribadi Robertus dari Jenewa, sekarang Klemens VII.” (The History of the Popes [Sejarah Para Paus], hal. 127)

Konklaf tahun 1958 – “…tetapi sesuatu yang aneh telah terjadi di dalam Kapel Sistina yang mencegah Paus yang baru terpilih itu untuk muncul, dan yang membuat kerumunan orang – serta dunia yang menanti – kebingungan dan kacau. Hanya dua hari setelahnyalah Angelo Roncalli [Yohanes XXIII] terpilih.” (BKT - Dokumen tentang Pemilihan Kardinal Siri)

Saya hampir yakin bahwa terdapat paralel-paralel lainnya yang dapat ditemukan, tetapi inti permasalahannya adalah, menurut saya, Allah mengizinkan hal-hal terjadi sedemikan rupa sehingga Skisma Barat Besar akan berdiri dalam sejarah sebagai pertanda akan Skisma Terakhir pada akhir zaman. Dan karena pemenuhan selalu lebih besar daripada pertandanya, pertandanya adalah Skisma Barat, tetapi pemenuhannya adalah suatu skisma yang hampir universal.

Juga, paralel-paralel ini, jika memang dimaksudkan oleh Allah, menunjukkan lebih lanjut bahwa kelompok-kelompok resistensi palsu seperti SSPX sama sekali berdelusi dan salah karena mereka menganggap urut-urutan Anti-Paus Vatikan II sebagai para Paus yang legitim, oleh karena kegagalan mereka untuk mengerti keadaan di mana kita sedang hidup ini yang berasal dari kehendak buruk mereka. Untuk menjadi konsisten, seseorang harus mengakui bahwa sebagaimana di dalam Skisma Barat terdapat urut-urutan Anti-Paus, di dalam Skisma Terakhir, harus pula terdapat urut-urutan Anti-Paus – dan suatu urut-urutan yang lebih buruk. Resistensi palsu mereka tidak akan pernah membawa buah yang baik karena tidak dilandasi dengan kebenaran.

Salam,

Rafael Centeio