Pada Akhir Tahun Lalu, Anti-Paus Fransiskus Kembali Mencela Upaya-Upaya untuk Mengonversikan Orang-Orang

Salam Fransiskus 1 Desember 2017 kepada para “Uskup dari Bangladesh”

“Gereja, Kerajaan Allah, tidak bertumbuh dengan proselitisme”.[1]

Sang bidah Fransiskus mengajarkan bahwa Gereja tidak bertumbuh lewat upaya untuk mengonversikan orang-orang non-Katolik kepada Gereja Katolik.

Konferensi pers Fransiskus 1 Desember 2017 dengan para wartawan pada penerbangan pulang dari Bangladesh:

Étienne Loraillère, “KTO” (“Televisi Katolik Prancis”): “Beberapa orang menentang dialog antaragama dan evangelisasi. Pada saat perjalanan ini, anda berbicara tentang dialog untuk membangun perdamaian. Tetapi, apakah prioritas anda: evangelisasi atau dialog untuk perdamaian?”

Fransiskus: “Gereja tidak bertumbuh lewat proselitisme... seorang pria muda mengajukan kepada saya pertanyaan ini: ‘Apakah yang harus saya katakan kepada seorang teman sekelas di universitas, seorang teman, orang yang baik, tetapi yang ateis? Apa yang harus saya lakukan untuk mengubahnya, untuk mengonversikannya?’ Inilah jawabannya: ‘Hal terakhir yang harus kamu lakukan adalah untuk mengatakan sesuatu...’ Perdamaian mulai hancur dalam bidan ini sewaku proselitisme bermula, dan terdapat banyak jenis proselitisme”.[2]

Komentar: Gereja Katolik memang bertumbuh lewat proselitisme – yakni, lewat upaya-upaya untuk mengonversikan orang-orang non-Katolik kepada iman Katolik. Upaya-upaya ini dilakukan lewat mengotbahkan Injil. Tetapi, sang pemurtad Fransiskus percaya hal yang berlawanan. Ia berkata bahwa “Gereja tidak bertumbuh lewat proselitisme”. Fransiskus membuat sangat jelas tanpa keraguan tentang makna proselitisme bagi dirinya. Ia ditanyakan apakah yang harus dilakukan seseorang kepada seorang ateis “untuk mengubahnya, untuk mengonversikannya?” Ia menjawab: “Hal terakhir yang harus kamu lakukan adalah untuk mengatakan sesuatu”. Menurut Fransiskus, mengatakan hal-hal untuk mengonversikan seseorang adalah proselitisme, dan ia menolak praktik semacam itu. Itulah posisi Fransiskus yang resmi (dan bidah).

Bidah-bidah terkini Fransiskus

Catatan kaki:

[1] L’ Osservatore Romano, 8 Desember 2017, hal. 7. Versi Bahasa Inggris.

[2] L’ Osservatore Romano, 22-29 Desember 2017, hal. 4-5. Versi Bahasa Inggris.