^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Mystici Corporis
Beberapa orang memiliki kesan yang salah bahwa bidah pra-Vatikan II yang amat buruk, yang telah didokumentasikan sebelumnya, juga diajarkan oleh Paus Pius XII di dalam ensikliknya Mystici Corporis. Hal ini tidak benar. Teks yang gemar dikutip oleh para bidah dari Mystici Corporis memang lemah, tetapi tidaklah bidah. Teks tersebut secara benar diterjemahkan demikian:
Pertama-tama, teks dari Mystici Corporis ini telah diterjemahkan dengan tidak benar oleh banyak orang untuk lebih memperlemah serta membejatkan kata-kata Paus Pius XII yang sesungguhnya. Kata-kata (ab eo statu se eripere studeant, in quo de sempiterna cuiusque propria salute securi esse non possunt) yang diterjemahkan secara benar sebagai “… menarik diri mereka sendiri dari keadaan di dalam mana mereka tidak dapat terjamin akan keselamatan mereka”, telah diterjemahkan secara salah menjadi “menantikan penarikan diri mereka dari keadaan di dalam mana mereka tidak dapat yakin akan keselamatan mereka”.[2]
Sangatlah menarik bahwa bahkan seorang bidah yang membela Protokol 122/49, Monsinyur Fenton mengakui bahwa “yakin” adalah suatu terjemahan yang sungguh menyesatkan.
Fenton lalu menunjukkan bahwa terjemahan yang salah ini memberikan kesan bahwa para Katolik dapat yakin akan keselamatan mereka, yang merupakan suatu bidah yang dikecam oleh Konsili Trente (Trente, Sesi 6, Bab 9).
Bagian lain dari Mystici Corporis yang telah diterjemahkan secara salah oleh banyak orang untuk lebih lanjut memperlemah dan untuk membejatkan kata-kata Pius XII sesungguhnya adalah kata-kata, dalam bahasa Latin: “quandoquidem, etiamsi inscio quodam desiderio ac voto ad mysticum Redemptoris Corpus ordinentur” telah diterjemahkan dengan salah oleh banyak orang untuk lalu diartikan “Sebab bahkan tanpa menyadarinya, mereka terhubung di dalam keinginan dan tekad kepada Tubuh Mistis sang Juru Selamat…” Ini adalah suatu terjemahan yang salah yang disengaja yang mengubah makna kata-kata Pius XII. Saya akan mengutip Bruder Robert mary di dalam Father Feeney and the Truth about Salvation [Romo Feeney dan Kenyataan tentang Keselamatan] untuk menjelaskan mengapa ini adalah terjemahan yang tidak benar.
Bruder Robert Mary dengan tajam menunjukkan bagaimana adalah suatu hal yang salah untuk berkata bahwa Pius XII mengajarkan bahwa beberapa non-Katolik “terhubung” kepada Gereja oleh keinginan yang tidak dikenal, dan bahwa Pius XII jelas tidak mengajarkan bahwa beberapa orang non-Katolik “bersatu” dengan Gereja. Tetapi inilah bagaimana seseorang menemukan terjemahan Mystici Corporis di dalam berbagai tulisan, terutama tulisan-tulisan oleh para imam yang menyangkal dogma Di Luar Gereja Katolik Tidak Terdapat Keselamatan.
Walaupun kesimpulan yang penting di atas menunjukkan betapa salahnya perlakuan para bidah modern terhadap Mystici Corporis, sama sekali tidak diragukan bahwa pernyataan Pius XII di dalam teks di atas – walaupun sudah diterjemahkan dengan benar – amat sangat lemah, dan membuka pintu bagi para bidah liberal untuk mengklaim bahwa ia mendukung bidah bahwa para non-Katolik dapat diselamatkan oleh keinginan yang tidak dikenal akan iman Katolik. Kelemahannya menunjukkan jalan pikir seorang pria yang mengizinkan bidah terhadap dogma Di Luar Gereja Katolik Tidak Terdapat Kesalamatan untuk merajalela di dalam seminari, teks-teks teologi, dan Katekismus pada masa pemerintahannya, walaupun jika hal tersebut tidak diajarkan secara eksplisit olehnya. Pius XII sama sekali tidak seharusnya berbicara tentang hal yang disebut-sebut keinginan dan tekad yang tidak dikenal dari para non-Katolik, bahkan jika ia tidak menyatakan bahwa orang-orang tersebut dapat diselamatkan. Semua orang tahu bahwa bahkan sebutan akan hal tersebut membuat liur para modernis menetes bagaikan anjing di depan makanan yang lezat. Pius XII seharusnya menujukan kepada para non-Katolik dengan cara penyampaian dari Paus Leo XII, dan ia seharusnya menegaskan bahwa para non-Katolik secara pasti akan binasa jika mereka tidak percaya akan iman Katolik dengan cara penyampaian dari Gregorius XVI.
Suatu penegasan ulang yang kuat akan ajaran Katolik seperti ini oleh Pius XII akan menghilangkan segala klaim dari para bidah melawan dogma dengan mereferensikan ensikliknya. Bagaimanapun, berikut beberapa pernyataan Paus Pius XII yang lain yang patut dicatat.
Kedua pernyataan ini mengecualikan ide bahwa seseorang dapat diselamatkan bahkan dengan keinginan yang eksplisit untuk pembaptisan, sebab keduanya menegaskan bahwa orang-orang yang belum menerima Sakramen Pembaptisan bukanlah orang Kristiani ataupun anggota dari Kristus. (Mereka yang bukan Kristiani ataupun anggota Gereja ataupun anggota Kristus tidak dapat diselamatkan).
Sesungguhnya, jika seseorang mengakui bahwa kutipan di atas dari Mediator Dei itu magisterial (dan oleh karena itu infalibel), kutipan itu sendiri meniadakan segala teori pembaptisan keinginan, sebab kutipan itu menyatakan bahwa perbedaan antara mereka yang telah menerima tanda dari pembaptisan (dan adalah anggota Kristus) dan mereka yang belum menerima tanda dari pembaptisan (dan oleh karena itu bukan anggota Kristus) sama jelasnya dengan mereka yang telah dibuat menjadi imam oleh penahbisan dan mereka yang belum. Dalam kata lain, menurut pernyataan Paus Pius XII di dalam Mediator Dei, untuk menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi Kristiani atau seorang anggota Kristus tanpa tanda dari pembaptisan (yang adalah hal yang dinyatakan oleh teori pembaptisan keinginan) serupa dengan menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi imam tanpa penahbisan.
Terlebih lagi, seperti yang telah dikutipkan, di dalam Humani Generis pada tahun 1950, Paus Pius XII menunjukkan dengan jarinya secara langsung bidah yang menentang Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan.
Di sini, Paus Pius XII mengecam bidah yang persis yang umum dianut oleh para bidah yang menyangkal dogma ini. Mereka mengurangi dogma Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan menjadi suatu rumusan yang tidak bermakna dengan berkata bahwa dogma tersebut tidak memiliki makna yang sama dengan apa yang dikatakan oleh dogma tersebut!
Harus dicatat pula bahwa walaupun Paus Pius XII tidak mengajarkan bahwa para Non-Katolik dapat bersatu kepada Gereja dan diselamatkan oleh suatu “keinginan dan tekad tertentu yang tidak dikenal”, andaikata ia telah melakukannya, ia akan telah mengajarkan bidah – suatu bidah yang dibantah oleh pernyataan-pernyataannya sendiri di atas. Seperti yang dikatakan oleh St. Paulus kepada kita, “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia”. (Galatia 1:8). Masalah utama Pius XII, bagaimanapun, bukanlah apa yang ia katakan tentang dogma ini, melainkan apa yang ia tidak katakan, dan secara lebih khusus, apa yang diizinkannya dengan berdiam diri, kelalaiannya (dan mungkin oleh dukungan secara langsung) terhadap apa yang terjadi kepada dogma Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan dan Romo Leonard Feeney, S.J. Apa yang diizinkannya untuk terjadi adalah suatu kejahatan yang begitu besar sehingga tidak dapat diukur. Apa yang diizinkannya untuk terjadi pada akhirnya menjadi suatu skandal yang tidak terhitung besarnya kepada para umat beriman dan suatu halangan terhadap keselamatan bagi jutaan jiwa pada hari ini, dan bagi generasi-generasi mendatang.
Catatan kaki:
[1] Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari terjemahan oleh Monsinyur Joseph Clifford Fenton, The Catholic Church and Salvation [Gereja Katolik dan Keselamatan], hal. 85.
[2] Bruder Robert Mary, Father Feeney and The Truth About Salvation {Romo Feeney dan Kenyataan tentang Keselamatan}, hal. 153.
[3] Monsinyur Joseph Cliffor Fenton, The Catholic Church and Salvation {Gereja Katolik dan Keselamatan}, hal. 88.
[4] Bruder Robert Mary, Father Feeney and The Truth About Salvation {Romo Feeney dan Kenyataan tentang Keselamatan}, hal. 154.
[5] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 1 (1740-1878), hal. 207.
[6] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 1 (1740-1878), hal. 237-238.
[7] Denzinger 2286.
[8] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 4 (1939-1958), hal. 127.
[9] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 4 (1939-1958), hal. 179; Denzinger 2319.
Artikel-Artikel Terkait
Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 mingguBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 3 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Maaf tapi saya tidak mempercayai artikel ini. Bagaimana Anda bisa tetap berada dalam persekutuan dengan Gereja Katolik jika Anda menolak untuk percaya Paus (setelah Vatikan II) & Magisterium? Jika Anda...
Novy Binarti 5 bulanBaca lebih lanjut...Gereja Katolik mengajarkan bahwa iman Katolik diperlukan untuk keselataman, dan bahwa kalau ada orang yang mengalami ketidaktahuan, dan dia sungguh-sungguh menjalani hidup baik seturut hukum kodrat, maka Allah akan mencerahkan...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Tuhan Yesus jelas mewajibkan orang untuk mendengar Gereja (Mat. 18:17). Dan Ia telah mendirikan institusi Kepausan di atas St. Petrus (Mat 16:18-19), dan menyerahkan segenap kawanan domba-Nya kepada St. Petrus...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Konsili Vatikan II adalah konsili sesat yang memuat begitu banyak bidah dalam dokumen-dokumennya. Konsili tersebut dibuka oleh Anti-Paus Yohanes Paulus XXIII dan dokumen-dokumennya diratifikasi oleh Anti-Paus Paulus VI. Konsili itu...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Setuju, Tuhan Yesus Turun kebumi bukan membawa agama tapi mengajarkan kasih. Agama adalah buatan manusia.
Joe 7 bulanBaca lebih lanjut...