^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Maria Bunda Kita dalam Kebutuhan Kita - Percakapan St. Leonardus
PERCAKAPAN KETIGA
Maria Bunda Kita dalam Kebutuhan Kita
Barangsiapa mencintainya mencintai kehidupan
(Sirakh, Bab IV, Ayat XIII)
I. Pada hari ini saya harus berkata kepada anda, saudara-saudaraku, suatu hal yang amat menghibur diri anda dan diri saya: bahwa Maria adalah ibunda kita. Ya, Bunda Allah juga adalah bunda kita; sebab sang Penebus ilahi telah memberikannya gelar tersebut, di Kalvari; sewaktu ia berujar kepada sang Perawan Suci, yang tenggelam di dalam dukacita di kaki-Nya, Ia memberikan kepadanya Yohanes sebagai seorang putra, dengan berkata kepadanya: Mulier, ecce filius tuus: yakni:Ya Ibunda, lihatlah, Aku mati di kayu salib ini; engkau tidak lagi akan memiliki putra di dunia ini, tetapi Aku menyerahkan kepadamu Yohanes di tempat-Ku, rasul-Ku yang amat Kukasihi, dan di dalam pribadinya semua orang yang telah ditebus oleh darah-Ku. Semoga engkau menyayangi mereka semua; bantulah mereka, hiburlah mereka, tolonglah mereka. Mereka akan menjadi anak-anakmu, dan engkau akan menjadi ibunda mereka. Oh! Saudara-saudaraku, bukankah ini suatu kabar yang amat manis dan amat menghibur bagi anda, yakni, untuk mengetahui bahwa Bunda Allah juga adalah bunda dari anda sekalian, ibunda yang amat lemah lembut, yang tidak menginginkan kejahatan kepada seorang pun; ibunda yang penuh kebaikan, yang tidak dapat menahan diri untuk melakukan kebaikan kepada semua orang di setiap waktu. Barangsiapa berlindung kepadanya dengan penuh kepercayaan akan menemukan bahwa ia selalu siap untuk menolongnya, seperti yang dikatakan oleh Richard de Saint-Victor. Anda akan menemukannya di dalam contoh berikut.
II. Seorang janda yang miskin memiliki dua putri yang boleh kawin, tetapi ia sama sekali tidak mampu menyokong kebutuhan hidup mereka. Jika mereka mengemis, mereka akan terancam bahaya kehilangan harkat martabat mereka, dan buah karya dari tangan mereka sendiri tidak mampu mencukupi hidup mereka. Malangnya ibunda itu! Malangnya kedua anaknya itu! Apakah yang akan mereka lakukan? Kebutuhan hidup menyiksa mereka, kebersahajaan menjaga mereka. Pada suatu pagi, sang ibunda, yang penuh kepercayaan akan Maria, memanggil para putrinya: Marilah, ia berkata kepada mereka, pergi ke gereja, mari memercayakan diri kita kepada sang Perawan Suci. Sesampainya mereka di tempat suci itu, mereka pergi berdoa di hadapan sebuah patung Bunda Maria, dan memercayakan diri mereka kepada Maria dengan penuh kepercayaan. Sesudah mengucapkan doa, sang ibunda mendekati patung itu, dan membuat para putrinya mendekati patung itu; lalu, sambil memegang tangan mereka, dan meletakkan tangan mereka di dalam tangan sang Perawan, ia berakta kepadanya: Mereka bukan lagi putriku, tetapi putrimu, kuserahkan mereka kepadamu, kupercayakan mereka di dalam tanganmu, jagalah mereka, sebab engkaulah ibunda mereka. Sesudah dilakukannya hal itu, ia keluar gereja dengan suatu harapan yang mendalam bahwa Maria akan membantunya. Kepercayaannya itu tidak terkecewakan; sebab sesampainya ia di rumahnya, ia menemukan di rumahnya itu seorang pria muda, yang tidak pernah dijumpainya kembali sejak saat itu, yang meninggalkan kepadanya sejumlah besar uang, dan menghilang. Bayangkanlah sukacita dari ibunda yang miskin itu: ia dapat, melalui pertolongan itu, yang diutus kepadanya oleh Maria, memberikan pakaian kepada para putrinya dengan pantas, dan lolos dari penderitaan yang mengelilinginya sampai saat itu. Dunia yang selalu kejam adanya, mulai bergumam, dan menuduh bahwa keberuntungan yang terlihat dari rumah itu didapatkan oleh jalan yang haram. Ibunda yang malang itu tidak lagi berani tampil di depan publik. Di dalam penderitaannya, ia kembali mencari pertolongan kepada Maria. Pada suatu hari pesta perayaan, sewaktu ia berada bersama para putrinya di Gereja, di hadapan semua orang, seorang malaikat yang parasnya amat elok tampak dalam rupa seorang pria muda yang bersahaja, yang membawa di dalam tangannya dua mahkota yang amat berharga, yang diletakkannya di atas kepala kedua anak perempuan yang muda itu, sambil berkata kepada mereka : Mahkota-mahkota ini dikirimkan kepada kalian oleh Maria Bunda Allah serta bunda kalian, sebagai saksi atas kemurnian perawan kalian; dan setelah berkata demikian, ia menghilang. Anda dapat membayangkan betapa bahagianya sang ibunda dan para putrinya itu, dan betapa orang-orang terkejut. Semua orang melantunkan puji-pujian bagi Maria, yang, sebagai ibunda yang baik, datang menolong kita dalam kebutuhan-kebutuhan kita, melindungi kita dari fitnah, dan memenuhi diri kita dengan segala jenis kebaikan. Pemilik tempat itu membangun di sana sebuah biara, di mana kedua anak gadis itu hidup dan mati dengan suci.
III. Jika anda sekalian mencari pertolongan kepada Ibunda yang baik itu, anda akan menemukan dalam dirinya suatu kelegaan dalam segala kesulitan anda, dan sumber kerahiman dalam penderitaan anda, betapapun besarnya penderitaan itu. Tetapi, janganlah melupakan bahwa walaupun Maria adalah Ibunda para pendosa, ia tidaklah demikian bagi mereka yang menolak untuk berkonversi, melainkan hanya bagi mereka yang bertobat dari masa lalu, dan memiliki kehendak yang tulus untuk mengoreksi diri. Ia sendirilah yang mewahyukannya kepada Santa Brigitta: ‘Akulah, ujarnya, Ibunda para pendosa yang hendak kembali kepada Allah.’ Tetapi, karena saya melihat anda pada hari-hari suci ini siap untuk berkonversi, berujarlah kepada sang Perawan Suci, dan katakanlah kepadanya: Ya Bunda yang baik! Hidup yang telah kujalani sampai pada saat ini memedihkan hatiku, aku tahu bahwa aku sama sekali tidak pantas menjadi anakmu. Aku telah banyak berdosa, aku telah memenuhi hatimu dengan kegetiran, aku tidak lagi pantas kaucintai. Tetapi jika aku telah kehilangan sentimen seorang anak terhadap dirimu, aku tahu bahwa engkau selalu adalah ibundaku, dan seorang bunda yang penuh kelemahlembutan. Maka, aku percaya bahwa jika aku mencarimu dengan pertobatan yang tulus, engkau tidak akan menolakku. Kusujud di kakimu, ya Bunda Kerahiman! Kusesali hidup yang telah kujalani. Ampunilah, ya Perawan Suci, pendosa berat ini. Aku tidak lagi ingin berdosa di masa depan, sejak saat ini, aku ingin menjadi seorang peniten yang sejati; jadilah engkau selalu bagiku seorang Bunda yang penuh kelembahlembutan, dan aku akan menjadi bagimu anak yang sejati. Bantulah diriku seperti Ibunda yang baik, agar kumiliki kebahagiaan untuk diselamatkan melalui perantaraanmu. Ah! Saudara-saudaraku, betapa seringnya anda telah menyakiti hati Perawan Suci, Bunda kita yang baik. Berdoalah dengan penuh kesalehan kepadanya, dengan meminta maaf secara tulus hati. Ampunilah kami, ya Maria, sebab jika kami telah, di masa lalu, menjadi durhaka dan tidak setia terhadap dirimu, kami ingin sejak saat ini hidup sebagai anak-anak yang patuh dan taat: sudilah engkau menjadi Ibunda kami, dan bantulah kami sebagai Ibunda kami, di setiap hari dari hidup kami, dan terutama pada waktu kami mati; agar kami mampu memberkatimu dan bersyukur kepadamu untuk selama-lamanya.
Devosi yang saya sarankan untuk anda pada hari ini adalah untuk meminta, pagi dan sore, kepada Maria, Ibunda anda, berkatnya dengan mendoakan satu Salam Maria.
Catatan kaki:
Œuvres du bienheureux Léonard de Port-Maurice [Karya-Karya Beato Leonardus dari Porto Mauritio], Disadur dari Bahasa Italia ke dalam Bahasa Prancis oleh M. Charles Sainte-Foi, T. III, Paris, Louis Vivès, Librairie-Éditeur, 1858, hal. 81-84.
Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 mingguBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 mingguBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 1 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 4 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...