^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Maria adalah Pembela Kita – Percakapan St. Leonardus
PERCAKAPAN KEDELAPAN
Maria adalah Pembela Kita – Percakapan St. Leonardus
Janganlah melupakan kata-kata dari mulutku dan janganlah berpaling dari kata-kataku.
(Amsal bab IV, ayat V)
“I. Yang Mahatinggi telah membuat bagi kita suatu rahmat yang besar, saudara-saudaraku, dengan memberikan Maria kepada kita, bukan hanya sebagai Bunda kita tetapi juga sebagai pembela kita. Eia ergo advocata nostra. Di bawah gelar inilah Gereja yang kudus mengajarkan kepada kita untuk berdoa kepada Maria setiap harinya. Jika adanya seorang pembela yang setia berguna bagi seseorang yang bernasib buruk, yang menghadapi suatu kasus hukum yang amat penting, seorang pembela yang mampu dan hendak yang melindunginya, betapa kita harus merasa terhibur dan aman, pada waktu yang sama, di dalam pengadilan yang kita hadapi untuk keselamatan kekal, jika kita memiliki seorang pembela di dalam pengadilan Allah, seorang pembela yang juga adalah ibunda sang hakim dan ibunda kita. Betapa agungnya sang pembela itu! Kita hanya cukup meminta perlindungannya dengan kasih dan kepercayaan, agar ia menjadi siap untuk mengabulkan doa-doa kita, dan untuk memperjuangkan perkara kita. Betapa agungnya sang pembela itu! Karena ia memiliki kuasa dan kehendak untuk membantu kita di hadapan Allah. ‘Memang, ujar Santo Bernardus, ia tidak kekurangan kuasa, sebab ia adalah ibunda dari Yang Mahakuasa: tidak pun ia kekurangan kehendak, karena ia adalah Bunda Kerahiman.’ Anda akan melihatnya di dalam contoh berikut.
II. Seorang serdadu menjalani kehidupan yang tercela; mujur baginya bahwa ia memiliki seorang istri yang takut akan Allah, dan yang berbakti kepada Ratu Surga. Istrinya berhasil membujuk sang serdadu untuk berpuasa setiap Sabtu demi penghormatan kepada Maria, dan sang serdadu pun mendaraskan Salam Maria, setiap kali ia melihat gambar Maria. Pada suatu hari, ia sedang pergi ke suatu rumah, untuk melakukan dosa. Sewaktu ia melewati sebuah gereja, ia masuk ke dalam gereja itu; dan saat ia melihat di atas altar sebuah patung dari Perawan Suci, ia berlutut untuk mendoakan Salam Maria. Baru saja ia mulai berdoa, ia melihat, oh suatu mukjizat! Kanak-Kanak Yesus mencucurkan darah-Nya dari luka-luka-Nya di dada ibunda-Nya. Sayang sekali! Sang serdadu berseru karena tergerak oleh penyesalan. Siapakah penjahat itu yang telah begitu banyak berbuat jahat kepada Putramu yang ilahi? – Engkaulah penjahat itu, jawab sang Perawan Suci, dan para pendosa lainnya seperti dirimu: kalian semua, lebih kejam daripada orang Yahudi, kalian menyalibkan Putraku, setiap kali kalian berdosa. – Ya Bunda Kerahiman! Serdadu itu menjawab dalam dalam pertobatannya, doakanlah daku kepada Putramu yang terberkati, dan perolehkanlah bagi diriku ampun atas kejahatanku. – Kalian semua para pendosa, sang Perawan Suci kembali berujar, kalian memanggilku sebagai Bunda Kerahiman, dan kalian tidak henti-hentinya membuatku menjadi Bunda Kesengsaraan. – Ah! Janganlah berkata demikian, tetapi ingatlah bahwa engkau adalah pembela orang yang berdosa, dan janganlah meninggalkan diriku. – Maria, yang menoleh kepada kanak-kanak Yesus berkata kepada-Nya: Putraku, ampunilah demi diriku pendosa yang malang ini, yang berdoa kepadaku dengan semangat yang begitu besar. – Janganlah engkau terkejut, ya Ibunda-Ku, jikalau aku tidak mengabulkan permintaanmu pada saat ini. Aku juga telah begitu banyak kali berdoa kepada Bapa-Ku yang di Surga untuk membebaskan-Ku dari Sengsara-Ku, dan doa-Ku pun belum dikabulkan. – Ah! Putra-Ku, ingatlah Engkau akan cinta yang olehnya aku telah menyusui-Mu, dan ampunilah demi diriku orang yang malang ini yang memercayakan dirinya kepadaku. – Janganlah engkau bersedih, ya Bunda-Ku! Jikalau Aku tidak mengabulkan apa yang engkau pintakan: sebab Aku telah berdoa kepada Bapa-Ku kedua kalinya, dan Ia tidak mendengarkan-Ku. – Ya buah tubuhku yang terpuji, ingatlah akan air mata yang berlinang dari mataku demi diri-Mu di kaki Salib; dan sebagai ganjaran atas begitu banyak dukacita, berikanlah kepadaku pendosa yang malang ini. – Bersabarlah, ya Bunda-Ku, dan janganlah engkau tersinggung, jikalau Aku menolak rahmat yang engkau mohonkan, sebab ketiga kalinya Aku telah berdoa kepada Bapa-Ku, Ia tidak mencondongkan telinga kepada permintaan-Ku. – Sang Perawan Suci tidak dihentikan oleh penolakan yang ketiga; tetapi, sambil berdiri, ia meletakkan Kanak-Kanak suci itu di atas altar, dan ingin sujud di hadapan-Nya. Apakah yang kaulakukan, ya ibunda-Ku? Ujar-Nya. – Jawabnya, aku ingin sujud di kaki-Mu sampai Engkau mengasihani pendosa yang malang ini. – Aku tidak lagi akan menahan permohonan ini, jawab Kanak-Kanak ilahi itu; sebab ada tertulis bahwa seorang Putra harus menghormati Ibundanya. Itulah mengapa Aku mengampuni demi dirimu pendosa ini atas segala dosa-dosa yang telah dilakukannya; hendaknya ia mendekat, dan Aku akan mengizinkannya untuk mengecup luka-luka-Ku. Pendosa itu, yang amat terhibur, mendekati Kanak-Kanak Yesus, dan mengecup luka-Nya satu persatu. Luka-Nya itu pun menutup, setiap kali bibirnya mendekati luka itu. Ia berterima kasih kepada Yesus dan kepada Maria, dan sewaktu ia pulang ke rumahnya, ia meyakinkan istrinya untuk memasuki, seperti dirinya, ordo religius, di mana mereka mati dengan suci.
III. Anda melihat, melalui cerita ini, bahwa Maria adalah seorang pembela yang kuasa di hadapan Allah, sebab setelah begitu banyak kali menolaknya, Putranya seakan-akan wajib mengabulkan apa yang dipintakannya. Anda melihat bahwa ia memiliki kehendak untuk membantu kita, karena ia tidak henti-hentinya berdoa, sampai ia memperolehkan rahmat yang dimohonkannya. Keinginan yang dimilikinya untuk berbuat kebaikan demi diri kita begitu besarnya, sehingga ia tersakiti jika kita tidak berlindung kepadanya di dalam kesusahan kita. ‘Bukan hanya mereka yang menghujatmu, ya Perawan ilahi! Santo Bonaventura berseru, tetapi juga mereka yang lalai untuk berdoa kepadamu, berdosa terhadapmu. Dan bagaimanapun, betapa seringnya, saudara-saudaraku, kita telah menyakiti Maria seperti itu, dengan tidak percaya kepadanya, dan tidak meminta perlindungan kepadanya?’ Ya Perawan yang pengasih, ampunilah orang-orang buta yang malang itu yang tidak menaruh kepercayaan kepada dirimu, yang tidak mengenal kebaikan hatimu, dan yang tidak memedulikan kuasamu di hadapan Allah. Tidak akan lagi demikian adanya, ya Maria, kami menaruh dalam dirimu segenap harapan kami: engkau akan menjadi pembela kami, dan kami menanti dari dirimu segala kebaikan. Eia ergo advocata nostra. Kami siap untuk berhenti berdosa: perolehkanlah bagi kami dengan perantaraanmu yang setia ampun atas dosa-dosa kami. Tataplah kami dengan matamu yang penuh belas kasih, dan perolehkanlah dari Putramu yang terpuji ampun atas segala dosa kami. – Ia akan memperoleh ampun untuk diri kita, saudara-saudaraku, jika kita mengoreksi diri kita. Saya menyarankan kepada anda pada sore hari ini untuk berpuasa dalam penghormatan kepada Maria, pada hari Vigilia dari pesta-pestanya, setidaknya dari tujuh pesta utama.”[1]
Catatan kaki :
[1] Œuvres du bienheureux Léonard de Port-Maurice [Karya-Karya Beato Leonardus dari Porto Mauritio], Disadur dari Bahasa Italia ke dalam Bahasa Prancis oleh M. Charles Sainte-Foi, T. III, Paris, Louis Vivès, Librairie-Éditeur, 1858, hal. 101-104.
Gereja Katolik mengajarkan bahwa iman Katolik diperlukan untuk keselataman, dan bahwa kalau ada orang yang mengalami ketidaktahuan, dan dia sungguh-sungguh menjalani hidup baik seturut hukum kodrat, maka Allah akan mencerahkan...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tuhan Yesus jelas mewajibkan orang untuk mendengar Gereja (Mat. 18:17). Dan Ia telah mendirikan institusi Kepausan di atas St. Petrus (Mat 16:18-19), dan menyerahkan segenap kawanan domba-Nya kepada St. Petrus...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Konsili Vatikan II adalah konsili sesat yang memuat begitu banyak bidah dalam dokumen-dokumennya. Konsili tersebut dibuka oleh Anti-Paus Yohanes Paulus XXIII dan dokumen-dokumennya diratifikasi oleh Anti-Paus Paulus VI. Konsili itu...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Setuju, Tuhan Yesus Turun kebumi bukan membawa agama tapi mengajarkan kasih. Agama adalah buatan manusia.
Joe 3 bulanBaca lebih lanjut...Menurut anda KVII itu sesat atau tidak, dan apakah KVII tidak diperlukan oleh gereja katolik ?
Antony 3 bulanBaca lebih lanjut...Bagaimana dg orang2 yg bahkan selama hidupnya selalu menderita, mendapat tekanan dari sekitar, dan benar2 tidak pernah mendapatkan pertolongan atau mengenal Yesus? Apakah adil bagi mereka jika mereka langsung binasa?...
Anastasia 4 bulanBaca lebih lanjut...St. Louis de Montfort hidup & menulis buku ini sebelum Penampakan Fatima terjadi, karena itu tidak ada pembahasan tentang Doa Fatima. Namun Doa Fatima memang diikutsertakan dalam pendarasan Rosario. Panduan...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Kok gk ada Doa Terpujilah sama Doa Fatima ? 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Iyus 5 bulanBaca lebih lanjut...Sdr. Petrus Berlian sangat brilian 💪😎☝️
Doulou Kurion 5 bulanBaca lebih lanjut...Saya sanngatsuka cerita ini
Monika Monika 6 bulanBaca lebih lanjut...