Leo XIV itu “anti-Trump”, “tutup gereja-gereja” di waktu “COVID” – ingin pengakuan dosa melalui telepon!

Transkrip berbahasa Indonesia:

"Hai teman-teman, John-Henry Westen dari Roma membawa berita terbaru kepada anda tentang … Leo XIV.  Harap disimak, kami baru saja mendengar berita sangat mengejutkan bahwa dia sangat anti-Trump. Ini bisa anda lihat di postingan blog saya … retweet-nya yang menentang kebijakan imigrasi Trump. Dan anda ingat, bahwa ia mengkritik JD Vance, karena telah mengatakan hal yang benar tentang ajaran Gereja soal kasih? Nah, Prevost menghujatnya soal hal itu!

Jadi, [Leo XIV], sebagai orang Amerika sendiri, dia itu seperti orang Amerika yang anti-Trump. Itulah yang anda dapatkan! Bukan itu saja, kami menemukan bahwa selama COVID, dia tidak hanya menutup gereja-gereja, namun juga mendesak untuk menyelenggarakan komuni di tangan. Lalu, coba simak yang satu ini!  Pengakuan dosa yang tidak valid: dia ingin melakukannya melalui telepon! Omong-omong itu [pengakuan dosa melalui telepon] tidak sah.

Lantas, kami bertanya-tanya apakah yang kita hadapi ini adalah orang Katolik. Keadaannya menjadi benar-benar aneh. Jadi, dia ini [orang] Amerika anti-Trump. Lantas mungkin itu membuatnya sebagai Pausnya Biden. Entahlah, saya kira lucu ketika yang dipilih itu orang Amerika, Trump berpakaian seperti Paus dan mengeluarkan meme atau mengeluarkan meme dirinya sendiri berpakaian seperti Paus atau sebuah gambar AI (banyak orang sekarang berpikir, wah mungkin Trump itu sedang memberi sinyal tertentu).  Tetapi, masih ada lagi. Orang ini adalah kepala kongregasi para uskup yang memimpin dicopotnya uskup Amerika Joseph Strickland dan diangkatnya Kardinal McElroy, uskup terburuk di Amerika, untuk menjadi Uskup Agung Washington DC.

Jadi ini sungguh luar biasa. Siapa orang ini? Kami juga mengetahui dari pidato awalnya yang disampaikan seutuhnya dalam bahasa Italia, bahkan tidak disampaikan sepatah kata pun dalam bahasa Inggris, bahwa dia sangat mendukung sinodalitas ....”