^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Kunjungan Dominikus Savio Menyambut Sakramen-Sakramen dengan Penuh Bakti
BAB XIII.
Kunjungan Dominikus Savio Menyambut Sakramen-Sakramen dengan Penuh Bakti.
Seturut pengalaman yang sudah-sudah dari mereka yang membantu pelatihan rohani atau pendidikan orang muda secara umum, adalah Sakramen Tobat dan Komuni Kudus merupakan alat penjaga dan penopang terkuat pada masa hidup yang sedemikian gentingnya itu. Kalau anda bisa menunjukkan kepada saya anak laki-laki yang sering menyambut Sakramen-Sakramen Kudus, itu akan cukup untuk meyakinkan saya bahwa si anak akan melampaui usia muda, menjadi pria dewasa, dan kalau berkenan kepada Allah, sampai pada usia lanjut, dan semua kurun waktu itu akan menjadi teladan bagi orang-orang yang mengenalnya. Hendaknya ini dibekaskan pada orang muda, supaya mereka bisa membentuk kebiasaan yang sangat baik ini; hendaknya ditimbang dan dipahami baik-baik oleh semua orang yang turut serta dalam pendidikan orang muda, supaya mereka bisa membantu anak-anak mengamalkannya dalam praktik.
Kalau bukan lembaga-lembaga tertentu yang kecil jumlahnya, tidak biasanya pada waktu itu anak-anak atau orang dewasa sering menyambut Sakramen-Sakramen. Karena itu, Dominikus Savio dulu hanya terbiasa pergi sebulan sekali untuk mengaku dosa dan berkomuni ketika ia datang ke Oratorium. Namun, sejak saat itu, ia pergi lebih sering. Bahkan, telah disampaikan dari mimbar Kapel Oratorium, bahwa kalau anak laki-laki benar-benar ingin berjalan pada jalan kebajikan dan bertekun pada jalan itu, mereka hendaknya mengamalkan tiga hal: pergi menyambut Sakramen Tobat secara teratur; pergi ke Misa Suci sering-sering; mencurahkan hati mereka secara terbuka kepada imam pengaku dosa mereka. Dominikus telah mencatat nasihat-nasihat ini, sebab tentang hal-hal itu, ia punya pengetahuan khusus tentang apa saja yang penting.
Ia memilih imam pengaku dosanya, dan hanya punya seorang ketika ia tinggal di Oratorium. Untuk benar-benar memastikan semuanya benar, dan untuk membuat perkiraan yang tepat tentang hati nuraninya, ia membuat pengakuan dosa umum. Lalu, ia mulai pergi setiap dua pekan, lalu setiap sepekan. Kebiasannya berkomuni bulanan segera berubah menjadi mingguan, dan lalu, beberapa kali sepekan dan lalu setiap hari. Pada suatu kala, ia tampaknya mengalami sangsi nurani (LA: scrūpulus) yang lebih besar dan ingin mengaku dosa lebih sering, namun imam pengaku dosanya melarang dia pergi lebih dari sekali sepekan, dan ia pun menaati bimbingan ini.
Namun, kepada imam pengaku dosa ini, ia menyerahkan seluruh kepercayaannya dan membuka segenap hatinya kepada sang imam. Bahkan, di luar pengakuan dosa, Dominikus sering berkonsultasi kepadanya tentang perkara-perkara jiwanya, dan tentang perkara mengubah imam pengakuan dosa, dengan tajam Dominikus berkata:
Namun, imam pengaku dosa ini memberinya bimbingan supaya pergi menemui imam lain dari waktu ke waktu, terutama pada latihan-latihan bulanannya untuk menyambut kematian baik; dan si anak laki-laki itu pun melakukannya.
Dominikus memang punya bakat istimewa pada perkara-perkara ini. Ia dulu terbiasa berkata bahwa dia tak mungkin perlu penghiburan atau kekuatan rohaniah; sebab dia mendapat semua bimbingan yang diperlukannya dari imam pengaku dosanya, dan segala keinginan jiwanya terpuaskan dalam sukacita Komunik Kudus. Tak ada apa-apa yang bisa ditambahkan pada kebahagiaan ini, sampai tiba waktunya ia diterima untuk menyaksikan kehadiran Tuhan kita yang tak terselubung, yang sekarang dilihatnya di atas Altar dengan mata Iman.
Cara berpikir seperti inilah yang membimbing Dominikus sehingga selalu tenang dan ceria, serta mengalami sukacita istimewa yang tampak menyertai kehidupannya sehari-hari. Namun, tak boleh dibayangkan sesaat pun bahwa dia tak taat secara ekstrem supaya jangan terjadi apa-apa yang bisa menghalanginya pergi menyambut Sakramen Mahakudus setiap hari; sebaliknya, perilakunya pada segala kesempatan sama sekali tidak bercela. Saya telah menanyai orang-orang yang ada bersama Dominikus selama tiga tahun dia bersama kami, dan yang menjalani kehidupan yang sama sebagai siswa bersama dia. Tidak seorang pun dari antara mereka, setelah cukup memikirkannya, bisa mengajukan cela atau kelalaian, atau mengusulkan kebajikan apa pun yang kurang dari Dominikus; dan anak laki-laki punya standar tinggi ketika menilai hal-hal semacam itu dalam diri rekan-rekan mereka.
Adapun perihal Dominikus menyambut Komuni Kudus, ia terbiasa mendaraskan doa khusus sebagai persiapan pada malam sebelumnya. Di pagi hari, ia bersiap-siap bersama anak-anak lainnya ketika Misa sedang berlangsung, dan juga dengan devosi khususnya sendiri; namun ucapan syukurnya tak dapat dikata pernah berakhir. Sungguh luar biasa, sebab kalau dia tidak dipanggil atau disuruh berdiri, dia tidak ingat waktu sarapan atau bahkan waktu sekolah, sebab dia terus berdoa, atau semacam merenungkan dan menyembah kebaikan Allah Tuhan kita, yang berkomunikasi dengan jiwa-jiwa dengan cara-Nya sendiri yang mengagumkan.
Kalau Dominikus bisa melewatkan satu jam dalam satu hari di hadirat Sakramen Mahakudus, ia menjadi sangat gembira; namun ia selalu menyempatkan waktu untuk mengunjunginya setiap hari; dan membawa orang lain pergi dengannya, kalau memungkinkan. Doa-doa favoritnya adalah serangkaian doa reparasi kepada Hati Kudus Yesus. Doa-doa ini adalah praktik devosi yang sangat terkenal dan bisa ditemukan pada buku doa. Agar Komuninya boleh lebih berbuah dan berjasa, dan agar setiap hanya ada alasan untuk semangat yang selalu baru, ia selalu punya intensi tertentu yang hendak dicapainya. Intensi-intensinya terbagi pada sepekan:
Apa pun devosi yang dilakukan untuk menghormati Sakramen Mahakudus, ia turut serta dengan sukacita dan kegembiraan besar; dan dia juga mendampingi Romo Imam ketika mengambil Viatikum Suci, kalau dirinya diperkenankan. Pada suatu hari, ada seorang imam yang menyeberangi jalanan berlumpur dengan Sakramen Mahakudus, ketika Dominikus ada di dekat sana. Sebelumnya, ada hujan deras dan daerah sekitarnya pun menjadi berlumpur. Namun anak laki-laki itu tidak peduli. Ia berlutut di atas lumpur dan membuat doa adorasinya. Ada seorang kawan yang menegur keras Dominikus, bahwa ia tidak perlu berlutut di lumpur, bahwa Allah tidak memerintahkannya, dan tidak ingin pakaiannya menjadi kotor seperti itu. Namun itu sama sekali bukan cara pandang Dominikus tentang hal-hal itu; jawabnya, celana panjang dan lutut adalah milik Allah, dan karena itu harus digunakan untuk menghormati-Nya.
Pada kesempatan lain, ia melihat ada seorang serdadu berdiri ketika Sakramen Mahakudus sedang dibawa. Dominikus tidak hendak mengundang serdadu itu supaya berlutut, jadi, ia mengambil saputangannya, melebarkannya di tanah, dan membuat isyarat supaya serdadu itu berlulut di atasnya. Si serdadu agak kebingungan terhadap teguran tersembunyi ini, namun ia membiarkan saputangan itu dan berlutut di tempat, di tengah jalan.
Salah satu kesenangan Dominikus adalah berpakaian seperti seorang imam untuk Perarakan Sakramen Mahakudus pada Pesta Corpus Christi yang agung itu. Semua sikapnya menyingkap dalam Imannya serta kasihnya yang meluap-luap.
Catatan kaki:
Disadur dari sumber berbahasa Inggris:
The Life of Dominic Savio [Riwayat Hidup Dominikus Savio], yang diterjemahkan dari karya orisinal Santo Yohanes Don Bosko, Salesian Press, Surrey Lane, Battersea, London, S. W.; Nihil Obstat: F. Thomas Bergh, OSB (Censor Deputatus); Imprimatur: PETRUS, Episcopus Southwarcensis; 1915, hal. 47-52.
Berarti anda tidak paham ttg arti katholik, jadi anda belajar yg tekun lagi spy cerdas dlm komen
Orang kudus 2 hariBaca lebih lanjut...Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 5 hariBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 2 mingguBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 2 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – memang benar bahwa orang hendaknya mengasihi orang lain dan menjaga ciptaan Allah. Namun, yang terutama, kita pertama-tama harus mengasihi/mencintai Allah. Sangat amat penting pula, terutama pada zaman kita,...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Misteri Terang itu datangnya dari Yohanes Paulus II. Dia ini seorang Anti-Paus dan pemurtad masif. Rosario orisinal yang diberikan oleh Santa Perawan Maria adalah 15 dekade dengan Misteri-Misterinya...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...peristiwa terang kenapa tidak ada dalam pembahasan artikel ini?
devie 5 bulanBaca lebih lanjut...