^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Bagaimana Orang Diselamatkan “oleh Nama Yesus Kristus”?
Di dalam Kisah Para Rasul 4:12, St. Petrus, Paus yang pertama, mewartakan bahwa tiada nama lain di bawah Surga yang diberikan kepada manusia, yang olehnya kita harus diselamatkan, selain nama Yesus.
Dogma ini diulangi oleh para Paus di sepanjang sejarah, termasuk oleh Paus Leo Agung, Leo XII, Pius VIII, Leo XIII dan Pius XI. Dogma ini juga diajarkan oleh Konsili Trente.
Kebenaran wahyu ilahi ini, dogma Gereja Katolik ini, menghancurleburkan gagasan bidah yang sangat merajalela, bahwa orang dewasa tak dibaptis yang tidak tahu tentang Yesus Kristus atau tidak membuat ungkapan iman akan Dia, atau yang merupakan anggota agama sesat, bisa selamat. Untuk tahu alasannya, mari kita mencermati konteks Kisah Para Rasul bab 3 dan 4.
Di Kisah Para Rasul 3:6, St. Petrus berkata kepada orang lumpuh:
St. Petrus memanggil nama Yesus untuk menyembuhkan seseorang. Di Kisah Para Rasul 3:16, sepuluh ayat kemudian, St. Petrus menjelaskan bahwa orang itu disembuhkan oleh iman dalam nama Yesus.
Perhatikan, memanggil nama Yesus secara nyata, dalam suatu ungkapan iman akan Dia, adalah yang memberi kesembuhan bagi orang lumpuh itu. Di dalam Kisah Para Rasul 4:10, St. Petrus menjelaskan lebih lanjut:
Kita bisa melihat, memanggil nama Yesus dalam ungkapan iman akan Dia, adalah yang dimaksud St. Petrus, ketika berkata “dalam nama Yesus Kristus”. St. Petrus lalu berkata di dalam Kisah Para Rasul 4:11-12:
Di sini kita melihat pernyataan infalibel dari Paus pertama, bahwa satu-satunya cara seseorang diselamatkan adalah oleh nama Yesus Kristus. Kita juga bisa melihat bahwa maksud perkataan “Dalam nama Yesus Kristus”, bagi St. Petrus dan dalam Kisah Para Rasul, adalah memanggil nama Yesus secara nyata ketika ungkapan iman sedang dibuat. Kalau orang tidak menerima ungkapan iman yang menyebutkan nama Yesus Kristus itu, orang tersebut tidak bisa dibenarkan dan selamat – tanda titik. Itu adalah dogma dari wahyu ilahi dan diajarkan Gereja Katolik.
Coba pikirkan pula bahwa nama itu adalah nama di bawah Surga yang diberikan kepada manusia. Jadi, maksudnya ini adalah yang benar-benar berlangsung di Bumi. Kenyataan itu semakin membantah gagasan bidah bahwa Yesus mungkin dari Surga menyelamatkan orang tanpa ada ungkapan iman yang dibuat dalam nama-Nya di Bumi. Tidak, harus dibuat ungkapan iman yang membenarkan dalam nama Yesus kepada orang di atas Bumi. Tidak ada cara lain untuk diselamatkan.
Itulah juga alasan St. Petrus berkata demikian dalam Kisah Para Rasul 10:43:
Tidak ada orang yang dibenarkan atau diselamatkan tanpa ungkapan iman, yang dibuat secara khusus dalam nama Yesus Kristus. Kebenaran ini tentunya sama sekali memustahilkan gagasan bahwa orang-orang dewasa yang tidak tahu tentang Kristus atau tidak percaya akan Dia bisa selamat tanpa iman akan diri-Nya, dan membuktikan bahwa gagasan itu bidah. Gagasan semacam itu mencakup pernyataan-pernyataan berikut:
Para bidah semacam ini serta banyak orang lain seperti mereka, menyangkal pernyataan-pernyataan dogmatis Gereja pada perkara ini.
Mereka juga menyederhanakan dogma Kisah Para Rasul 4:12 serta dogma-dogma terkait menjadi rumusan-rumusan tak bermakna. Paus Paulus III semakin membantah bidah-bidah berbahaya semacam itu dalam surat bulla kepausannya dari tanggal 29 Mei 1537:
Orang-orang dewasa harus tahu dan percaya akan misteri-misteri esensial Injil serta iman Kristiani/Katolik, seperti Allah Tritunggal dan Penjelmaan, sebagaimana yang diajarkan pula oleh Syahadat Atanasius.
Jadi, apa itu ungkapan iman lahiriah dalam nama Yesus Kristus, suatu perbuatan yang mengampuni orang-orang, dan yang harus diterima setiap orang supaya selamat? Jawabannya adalah pembaptisan. Itulah sebabnya Kisah Para Rasul berulang kali berkata bahwa orang-orang dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
Anda bisa lihat hubungannya? Pernyataan St. Petrus dalam Kisah Para Rasul 4:12, bahwa orang harus diselamatkan oleh nama Yesus Kristus, dikaitkan secara langsung oleh wahyu ilahi dengan pembaptisan, yang berulang kali disamakannya dengan perbuatan dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Ada beberapa hal terbukti dari fakta ini:
1) Pembaptisan melahirkan kembali, mengampuni dan membenarkan, sebab pembaptisan adalah perbuatan dalam nama Yesus yang mengampuni dan menyelamatkan manusia, dan itu juga jelas terlihat dari Kisah Para Rasul 2:38.
2) Bayi-bayi dibenarkan oleh pembaptisan, karena setiap orang harus menerima perbuatan itu supaya selamat.
3) Tidak ada orang yang selamat tanpa pembaptisan air, sebab seperti yang dikatakan St. Petrus di Kisah Para Rasul 4:12, orang tidak diselamatkan selain oleh nama Yesus Kristus, dan pembaptisan adalah perbuatan yang dilakukan dalam nama-Nya.
4) Tidak seorang pun bisa diselamatkan kalau mati tak dibaptis dan tanpa tahu kebenaran-kebenaran esensial dari iman Kristiani.
Berkata bahwa orang dewasa tak dibaptis dan yang tidak mengenal Yesus atau percaya akan Dia (dan karena itu sama sekali tidak membuat ungkapan iman akan Yesus dan dalam nama-Nya) bisa diselamatkan, adalah bidah terang-terangan! Perbuatan itu menentang dogma Kisah Para Raul 4:12 serta dogma-dogma lainnya dari iman Katolik, seperti ajaran infalibel Gereja bahwa tidak seorang pun dapat selamat atau dibenarkan tanpa iman Katolik.
Posisi semacam itu tentunya juga menolak dogma yang dipermaklumkan Paus Eugenius IV pada Konsili Florence, bahwa semua orang yang meninggal di luar Gereja Katolik (termasuk orang-orang pagan, Yahudi, dsb.) tidak selamat. Dan juga, pembaptisan dalam nama Tuhan Yesus Kristus mengacu kepada pembaptisan dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, seperti yang ditunjukkan oleh konteks Kisah Para Rasul 19. Meskipun rumusannya Trinitarian, sebutannya adalah pembaptisan dalam nama Yesus Kristus, karena Tuhan dan Yesus Kristus adalah pribadi yang sama.
Pembaptisan dalam nama Allah Tritunggal adalah pembaptisan dalam nama Yesus Kristus, sebab Yesus adalah Pribadi Kedua Allah Tritunggal, yang dipanggil dalam rumusan tersebut. Di samping menerima pembaptisan, orang dewasa tentunya juga harus percaya akan misteri-misteri esensial dari Injil dan iman Katolik supaya bisa dibenarkan dan selamat. Orang itu juga tidak boleh menolak kebenaran iman Katolik yang lebih mendalam yang diketahuinya.
Supaya selamat, orang juga perlu mati dalam keadaan rahmat dengan menuruti Allah, menghindari dosa berat dan bertekun dalam iman Katolik sampai ajal. Di dalam 1 Korintus 6:11, sebuah ayat kunci tentang pembenaran, kita juga menemukan kaitan langsung antara pengampunan, pembenaran dan suatu perbuatan yang dilakukan “dalam nama Tuhan”.
Di dalam bahasa Yunani, kata kerja dibasuh dalam 1 Kor. 6:11 ini, ἀπολούω, hanya digunakan satu kali lagi di dalam Perjanjian Baru, yaitu dalam Kisah Para Rasul 22:16, yang mengacu kepada dosa-dosa yang dibasuh dalam pembaptisan air.
St. Paulus menggambarkan jemaat di Korintus yang telah dibasuh, dikuduskan, dan dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus – persisnya karena ia sedang merujuk kepada saat mereka dahulu dibaptis. Ada banyak doktor Gereja Katolik yang juga menegaskan ajaran Katolik, bahwa tidak seorang pun bisa diselamatkan tanpa iman akan Yesus Kristus. Mereka mengajarkan secara benar bahwa orang-orang yang meninggal tanpa pernah mendengar Injil tidak selamat.
Orang-orang yang mengalami ketidaktahuan semacam itu tidak terkutuk karena ketidaktahuan mereka, namun mereka terkutuk karena dosa-dosa mereka yang lain, dosa-dosa yang tidak dapat diampuni tanpa iman.
Kalau orang-orang dalam situasi-situasi semacam itu berkehendak baik dan tanggap terhadap Allah, Allah akan membawa mereka sampai pada pengetahuan akan iman Katolik dan pada pembaptisan.
Kita membaca dalam Yohanes 3:18.
Kebenaran yang sama ini kembali ditegaskan dalam Yohanes 3:36. St. Robertus Bellarminus menyatakan hal berikut tentang ayat itu:
Poin ini sangat penting. Perhatikan, ya, orang bukannya harus mendengar tentang Yesus dan Injil, dan lalu menolak Yesus agar menjadi terkutuk. Ya, perbuatan itu akan mengutuk orang tersebut, namun orang-orang yang tidak percaya akan Yesus, entah sudah mendengar tentang Yesus atau belum, mereka sudah berada dalam keadaan pengutukan akibat dosa asal. Dan kalau umur mereka di atas usia akal, mereka berada dalam keadaan pengutukan akibat dosa-dosa nyata mereka. Pengutukan yang memustahilkan mereka masuk Surga itu tetap ada di atas mereka, kalau tidak dihapuskan melalui iman akan Yesus Kristus dan penyaturagaan ke dalam Dia. Tidak ada cara lain untuk diselamatkan.
Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 mingguBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 3 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Maaf tapi saya tidak mempercayai artikel ini. Bagaimana Anda bisa tetap berada dalam persekutuan dengan Gereja Katolik jika Anda menolak untuk percaya Paus (setelah Vatikan II) & Magisterium? Jika Anda...
Novy Binarti 5 bulanBaca lebih lanjut...Gereja Katolik mengajarkan bahwa iman Katolik diperlukan untuk keselataman, dan bahwa kalau ada orang yang mengalami ketidaktahuan, dan dia sungguh-sungguh menjalani hidup baik seturut hukum kodrat, maka Allah akan mencerahkan...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Tuhan Yesus jelas mewajibkan orang untuk mendengar Gereja (Mat. 18:17). Dan Ia telah mendirikan institusi Kepausan di atas St. Petrus (Mat 16:18-19), dan menyerahkan segenap kawanan domba-Nya kepada St. Petrus...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Konsili Vatikan II adalah konsili sesat yang memuat begitu banyak bidah dalam dokumen-dokumennya. Konsili tersebut dibuka oleh Anti-Paus Yohanes Paulus XXIII dan dokumen-dokumennya diratifikasi oleh Anti-Paus Paulus VI. Konsili itu...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Setuju, Tuhan Yesus Turun kebumi bukan membawa agama tapi mengajarkan kasih. Agama adalah buatan manusia.
Joe 7 bulanBaca lebih lanjut...