Imam Serikat St. Pius X mengaku berbuat cabul bertahun-tahun dengan anak bawah umur

Dalam sebuah sidang pengadilan pidana di Prancis, seorang imam dari Serikat Santo Pius X (SSPX) yang pernah tinggal selama enam tahun di Amerika Serikat, telah mengakui berbuat cabul dengan anak bawah umur selama 15 tahun, laporan media setempat, Minggu (4/4).

Berbicara di pengadilan pidana di kota Gap, Prancis tenggara, Romo Arnaud Rostand pada 4 April mengakui tuduhan itu, menurut surat kabar La Provence, dengan berkata: “Saya meminta maaf kepada para korban dan sangat menyesali semua yang telah saya lakukan.”

Pria berusia 58 tahun itu dituduh melakukan pelecehan terhadap tujuh anak laki-laki, sering kali dalam kegiatan yang berhubungan dengan gereja, seperti perkemahan pramuka di Prancis, Spanyol, dan Swiss, ujar surat kabar itu, dan mencatat bahwa pelecehan itu terjadi selama periode 15 tahun antara 2002 dan 2018.

Selama masa itu, imam ini memegang beberapa jabatan, termasuk sebagai kepala sekolah di Prancis, namun juga menjabat sebagai pemimpin distrik AS dari tahun 2008 hingga 2014. Dalam sepucuk "surat perpisahan" yang diterbitkan pada Juli 2014, namun tidak lagi ditautkan pada situs web SSPX saat ini, dia mengumumkan kepergiannya dari jabatan itu, dengan menulis bahwa dia telah ditugaskan untuk mengelola komunikasi untuk wisma umum SSPX di Menzingen, Swiss ... platform advokasi korban SSPX Victims Collective mencatat bahwa Rostand dahulu memegang peran senior dan posisi otoritas, dan bahwa ada setidak-tidaknya dua imam lain yang telah dituduh.

"Untuk ketiga kalinya dalam sembilan bulan, seorang imam dari Fraternitas [Santo Pius X] dihadapkan ke pengadilan Prancis atas tuduhan pelecehan seksual atau pemerkosaan. Belum lagi beberapa proses hukum di luar negeri," ujar kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Hukuman untuk kasus Rostand diperkirakan akan dijatuhkan pada awal Juni.