Gambar Lenin di bangunan Ukraina tempat membuat duri & bom molotov untuk serang pasukan Rusia?

Transkrip berbahasa Indonesia:

“Inilah kota besar pertama di Ukraina yang jatuh ke tangan pasukan Rusia. Di situlah mereka berada, para penyerbu milik Putin berjalan di dalanan Kherson. Banyak penduduk bersembunyi di bawah tanah untuk mencari keamanan. Di ibu kota, Kiev, pembombardiran terus berlangsung di malam hari. Koresponden CBS News, Charlie D’Agata dikejutkan oleh suatu serangan besar sewaktu ia menyelesaikan suatu laporan live.

[Charlie D’Agata:] Apa yang baru saja terjadi?

[Kru CBS News :] Hampir kelihatan seperti kilat. Suatu kilatan yang besar.

Lalu, suatu kilatan cahaya menerangi langit. Ia menghindar untuk mencari perlindungan.

Kota Kharkiv di wilayah barat juga diserang pada hari ini. Serangan rudal tertangkap di video kamera dasbor mobil. Pasukan Ukraina melakukan perlawanan yang dahsyat; Menteri Pertahanan mengeluarkan video ini, yang mempertunjukkan artileri yang menembaki tank-tank Rusia.

Sebuah pabrik bir telah diubah menjadi pabrik bom Molotov. Mereka juga sedang membuat lempengan duri untuk memperlambat gerakan para penyerbu. Video dari drone ini menunjukkan kendaraan militer Rusia yang hancur setelah baku tembak, dan pertanyan terus diajukan tentang konvoi yang panjangnya empat puluh mil pada pinggiran kota Kiev.

[Fox News:] Barisan panjang yang terdiri dari tank dan artileri itu terhenti, menurut Pentagon.

[John Kirby, mantan laksamana AL AS:] Kami percaya bahwa mereka telah mengalami tantangan logistik dan persediaan.

Presiden Zelenskyy mengadakan suatu konferensi pers pada hari ini yang ditonton oleh dunia.

[Zelenskyy:] Saya harus berbicara dengan Putin, dunia harus berbicara dengan Putin, sebab tidak ada jalan lain untuk menghentikan perang ini.

Para pakar militer memperingatkan bahwa Putin bersama dengan persenjataan militernya yang begitu besar unggul dalam pertempuran ini.

[Stephen Fabian:] Anda percaya bahwa jalan cerita ini, bahwa rakyat Ukraina yang diremehkan dalam perang ini dapat berhasil membela negeri mereka, hanyalah suatu angan-angan?

[Bill Roggio:] Sayangnya memang demikian. Rakyat Ukraina bertempur dengan berani, tetapi mereka terus kehilangan daerah kekuasaan. Pasukan Rusia maju… mereka maju secara bertahap.

Ribuan orang di Kiev sedang mencari tempat perlindungan di stasiun kereta bawah tanah. Beberapa orang bahkan telah mendirikan tenda-tenda.  Satu juta pengungsi, yang kebanyakan adalah wanita dan anak-anak, telah melarikan diri.”