Anti-Paus Fransiskus Berkata bahwa Gereja Katolik Menghormati Buddhisme dan bahwa Para Buddhis Membantu Orang-Orang untuk Mengasihi Allah

“Katekesis” Fransiskus, 6 Desember 2017, pada Audiens Umumnya di mana ia berbagi “sorotan-sorotan dari perjalannya baru-baru ini ke Myanmar dan Bangladesh”:

“Untuk pertama kalinya, seorang Penerus Petrus telah mengunjungi Myanmar... Bangsa di mana agama Buddhis begitu berakar, dengan prinsip-prinsip rohani dan etikanya... Saya berharap untuk bertemu perwakilan dari berbagai komunitas rohani yang hadir di dalam Negara ini. Terutama, kepada Majelis Agung dari Para Biarawan Buddhis, saya menunjukkan rasa hormat Gereja untuk tradisi rohani mereka yang kuno, dan kepercayaan saya bahwa orang-orang Kristiani dan Buddhis bersama dapat bergabung untuk membantu orang-orang untuk mencintai Allah... Juga hadir di dalam pertemuan ini adalah para orang muda Muslim dan dari berbagai agama lain: suatu tanda akan harapan untuk Bangladesh, untuk Asia dan seluruh dunia.”[1]

Sang pemurtad Fransiskus kagum bahwa “agama Buddhis begitu berakar” di Myanmar. Ia berharap, “terutama”, untuk bertemu “Majelis Agung dari Para Biarawan Buddhis”. Fransiskus menyatakan: “saya menunjukkan rasa hormat Gereja untuk tradisi rohani mereka yang kuno”. Pernyataannya bahwa Gereja Katolik memiliki “rasa hormat” untuk agama sesat Buddhisme adalah suatu kebohongan dan bidah. Ia juga berkata bahwa para Buddhis “membantu orang-orang untuk mencintai Allah”! Sang pemurtad mengakhirinya dengan berkata bahwa para “Muslim dan dari berbagai agama lain” adalah “suatu tanda akan harapan untuk seluruh dunia”!

Catatan kaki:

[1] L’Osservatore Romano, 8 Desember 2017, hal. 3.