^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Penolakan 8): St. Robertus Bellarminus berkata bahwa seseorang tidak dapat menggulingkan seorang Paus, tetapi ia dapat secara licit melawannya. Para sedevakantis menghakimi, menghukum dan menggulingkan Sri Paus...
Jawaban: Banyak dari orang-orang yang percaya bahwa Benediktus XVI adalah Sri Paus, tetapi menentang tindakan-tindakan resmi ‘Gerejanya’, contohnya Vatikan II, mencoba untuk mencari suatu pembenaran untuk posisi mereka yang salah di dalam tulisan St. Robertus Bellarminus ini. Faktanya, tulisan ini adalah salah satu bukti yang paling sering digunakan yang orang-orang coba ajukan untuk melawan posisi sedevakantis. Sayangnya, tulisan ini telah disalahgunakan dan diputarbalikkan.
Pertama, di dalam bab yang langsung mengikuti kutipan dari Bellarminus di atas, ia mengajarkan hal ini:
Tunggu dulu. Di dalam bab 29 (di dalam kutipan di penolakan 2), St. Robertus berkata bahwa anda tidak dapat “menghakimi, menghukum, atau menggulingkan” Sri Paus. Di bab 30, ia berkata bahwa seorang bidah terang-terangan berhenti menjadi Paus (yaitu, ia digulingkan) dan ia dapat “dihakimi dan dihukum” oleh Gereja.
Pertanyaan saya untuk sang pembantah adalah berikut: Apakah St. Bellarminus seorang idiot?
St. Robertus Bellarminus, De Romano Pontifice, bab 29
Seseorang tidak dapat “menghakimi, menghukum, atau menggulingkan” seorang Paus
St. Robertus Bellarminus, De Romano Pontifice, bab 30
Seorang Paus yang adalah bidah terang-terangan digulingkan, “dihakimi dan dihukum”.
St. Robertus Bellarminus bukanlah seorang idiot dan tidak pun ia menentang dirinya sendiri. Ia adalah seorang Doktor Gereja dan tahu persis apa yang ia coba katakan. Sangatlah jelas, oleh karena itu, bahwa ia tidak berbicara tentang seorang Paus yang adalah bidah terang-terangan di bab 29, melainkan seorang Paus sejati yang memberikan teladan yang buruk, yang bukan seorang bidah terang-terangan. Konteks dari bab ini menegaskan hal ini tanpa keraguan.
Bab 29 melibatkan bantahan St. Robertus yang panjang terhadap sembilan argumen yang mendukung posisi bahwa Sri Paus tunduk kepada kuasa sekuler (kaisar, raja, dst.) dan kepada konsili ekumenis (bidah konsiliarisme). Selama Abad Pertengahan, bidah konsiliarisme (yang membuat seorang Paus tunduk kepada sebuah konsili ekumenis) menjadi sebuah masalah besar. Untuk menentang bidah ini, St. Robertus Bellarminus berkata bahwa walaupun seorang Katolik dapat melawan seorang Paus yang buruk, ia tidak dapat menggulingkannya, walaupun Paus tersebut memberikan teladan yang buruk, mengganggu negara atau membunuh jiwa-jiwa lewat tindaknya. Ia berbicara tentang seorang Paus yang buruk yang bukan bidah terang-terangan; karena ia membahas tentang reaksi yang benar untuk bidah terang-terangan di dalam bab selanjutnya! Hal ini begitu jelas. Ia berkata bahwa seorang bidah terang-terangan dianggap bukan sebagai Sri Paus di dalam bab yang selanjutnya!
Mengingat hal ini, penolakan yang muncul dari Bellarminus melawan sedevakantisme telah dibantah. St. Robertus Bellarminus tidak berbicara tentang seorang bidah terang-terangan di dalam bab 29, melainkan tentang seorang Paus sejati yang bertindak secara tidak pantas; karena ia menjelaskan bahwa seorang Paus yang adalah bidah secara terang-terangan digulingkan, dihakimi dan dihukum di bab 30. Adalah sebuah dosa berat dalam bentuk kelalaian bagi para penulis “Katolik” untuk mengutip berulang kali tulisan dari bab 29, tanpa pernah memberikan pernyataan St. Robertus tentang para Paus yang adalah bidah terang-terangan di bab 30. Dari antara orang-orang tersebut, kami mengikutsertakan mereka yang menulis untuk beberapa terbitan “tradisional” yang lebih populer. Para penulis ini menghapuskan ajaran St. Robertus di dalam bab 30 bersama seluruh ajaran para santo-santa, Paus dan kanonis yang mengajarkan bahwa Paus-Paus yang adalah bidah secara terang-terangan kehilangan jabatan mereka, karena mereka ingin menipu para pembaca mereka sehingga berpikir bahwa St. Robertus mengutuk sedevakantisme, walaupun sebenarnya ia dan seluruh Bapa-bapa Gereja Perdana mendukung fakta bahwa seorang bidah terang-terangan bukanlah seorang Paus.
Dan kembali St. Robertus Bellarminus menulis:
Kembali ke Jawaban-Jawaban Terumum untuk Penolakan-Penolakan terhadap Sedevakantisme
Catatan kaki:
[1] St. Robertus Bellarminus, De Romano Pontifice, II, 30.
[2] St. Robertus Bellarminus, De Romano Pontifice, II, 30.
Ya. Bunuh diri adalah dosa berat, dan orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat langsung masuk Neraka. https://vatikankatolik.id/dosa-asal-dosa-berat-neraka/ Menarik pula bahwa Kitab Hukum Kanonik tahun 1917, kanon 1240 §1 no....
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Sayang sekali mayoritas orang Nusantara mengikut agama diabolis itu. Semoga Roh Kudus mencerahkan hati para umat muslim dan mengeluarkan mereka dari kegelapan.
Ray 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah benar bahwa orang yang bunuh diri tidak akan diampuni dosanya dan akan selamanya berada di neraka?
Maria Melanie Aryanti 3 bulanBaca lebih lanjut...Anda sebetulnya perlu menonton dan menyimak video ini (yang tampaknya belum/tidak anda simak dengan baik). Kelihatannya, nenurut anda gelar santo/santa itu tidak penting. Tetapi gelar ini begitu pentingnya karena di...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Sibuk semua dengan liturgis masing masing... hakim yang punya otoritas yaitu Yesus... terserah pada mau sibuk apaan soal santa santo... apa yang dilakukan di dunia akan dihakimi secara pribadi oleh...
ngatno 4 bulanBaca lebih lanjut...terima kasih min penjelasannya terima kasih juga kalendernya, sangat bermanfaat
Yulius Kristian 5 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...yang sesat kayaknya anda si penulis
CanonMR 7 bulanBaca lebih lanjut...permisi boleh tanya klo warna liturgi biru itu apa ya? apakah dulu gereja mewajibkan/mengharuskan biru menjadi warna liturgi trimakasih
Yulius Kristian 10 bulanBaca lebih lanjut...