Bagaimana dengan Tanah yang Dijanjikan Allah kepada Abraham?

Berikut sebuah kutipan menarik dari St. Ireneus tentang janji yang Allah buat kepada Abraham tentang warisan tanah. Banyak orang, dalam delusi mereka, berpikir bahwa tanah yang disebutkan Allah itu dikhususkan bagi orang Yahudi yang menyangkal Yesus! Tentunya gagasan itu salah. Namun St. Ireneus menunjukkan bahwa janji itu akan mendapatkan penggenapannya ketika para umat beriman sejati milik Kristus mewarisi tanah tersebut pada kebangkitan orang benar. Gereja adalah Israel milik Allah, dan bukan orang-orang Yahudi.

St. Ireneus, Adversus Haereses [Melawan Bidah], Buku 5, Bab 32, 180 M: “Maka, oleh sebab itulah janji Allah yang diberikan-Nya kepada Abraham tetap teguh. Sebab Ia berkata: Angkatlah matamu, dan lihatlah dari tempat engkau sekarang berada ke utara dan selatan, dan ke timur dan barat. Semua tanah yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada benihmu, bahkan untuk selama-lamanya [Kejadian 13:13-14]. Dan Ia kembali berkata, Bangkitlah, dan jalanilah tanah itu seturut panjang dan lebarnya, sebab tanah itu akan Kuberikan kepadamu [Kejadian 13:17]; dan [meskipun demikian] ia tidak menerima warisan pada tanah itu, bahkan tidak sebekas jejak kaki pun, namun ia senantiasa menjadi orang asing dan musafir di sana [Kisah Para Rasul 7:5; Ibrani 11:13] … Karena itulah ia bersabar menantikan janji Allah, dan tidak ingin tampak menerima dari manusia, yang telah dijanjikan Allah untuk diberikan kepadanya, ketika Ia kembali berkata kepadanya demikian: Aku akan memberikan tanah ini kepada benihmu, mulai dari sungai Mesir bahkan sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat [Kejadian 15:18]. Maka jika Allah menjanjikannya warisan tanah itu, namun ia tidak menerimanya di sepanjang seluruh perjalanannya di sana, niscaya akan terjadi, bahwa bersama-sama benihnya, yakni mereka yang takut akan Allah dan percaya akan Dia, ia akan menerima warisan itu pada kebangkitan orang benar. Sebab benihnya adalah Gereja, yang menerima pengangkatan sebagai anak-anak Allah melalui Tuhan … Karena itulah sang rasul berkata dalam Surat kepada jemaat di Galatia: Tetapi kalian, saudara-saudara, sama seperti Ishak, adalah anak-anak janji [Galatia 4:28]. Dan kembali lagi, pada surat yang sama, ia dengan jelas menyatakan bahwa mereka yang telah percaya akan Kristus bahwasanya menerima Kristus, sebab janji yang diberikan kepada Abraham berkata demikian, Janji-janji itu telah dibicarakan kepada Abaraham, dan kepada benihnya. Namun Ia tidak berkata, Dan tentang benih-benihnya, seolah-olah [Ia berbicara] tentang banyak benih, namun tentang satu benih, Dan kepada benihmu, yaitu Kristus [Galatia 3:16]. Dan kembali lagi, untuk menguatkan perkataannya yang lalu, ia berkata, Sama seperti Abraham yang percaya Allah, dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Maka ketahuilah bahwa mereka yang beriman adalah anak-anak Abraham. Namun Kitab Suci, yang melihat sebelumnya bahwa Allah akan membenarkan bangsa-bangsa non-Yahudi oleh karena iman, telah memberitahukan sebelumnya kepada Abraham, Bahwa di dalam engkau segala bangsa akan diberkati. Sehingga mereka yang beriman akan diberkati bersama Abraham yang beriman itu [Galatia 3:6], dst. Maka karena itulah, mereka yang beriman akan diberkati bersama Abraham yang beriman itu, dan mereka ini adalah anak-anak Abraham. Namun Allah menjanjikan tanah itu kepada Abraham dan benihnya; tetapi baik Abraham maupun benihnya, yaitu mereka yang dibenarkan oleh karena iman, sekarang bahwasanya tidak menerima warisan apa pun pada tanah itu; tetapi mereka akan menerimanya pada kebangkitan orang benar. Sebab Allah itu benar dan setia; dan atas dasar hal ini, Ia berkata: Berbahagialah orang yang lemah lembut, sebab mereka akan mewarisi bumi [Matius 5:5].”