Apoteker menemukan sisipan “vaksin” kosong: “Saya seharusnya tidak memberikannya” – video perlu ditonton

Transkrip berbahasa Indonesia:

Apoteker: Sisipan itu dari vaksin Moderna.

Wanita: Ok. Moderna. Apakah sisipannya sama dengan Pfizer dan yang lainnya?

Apoteker: Tidak, setiap merek sedikit berbeda.

Wanita: Ok. Jadi, boleh saya ambil sisipannya supaya saya bisa melihat semua kajian keamanan, kajian keamanan plasebo tentang vaksinnya?

Apoteker: Ya, karena sisipan yang kami berikan … ya, karena yang diberikan kepada para pasien tidak memuat informasi itu.

Wanita: Sisipan yang mana yang mereka berikan kalau bukan yang ini?

Apoteker: Sisipan itu adalah yang diberikan kepada kami.

Wanita: Oh, ok.

Apoteker: Sisipan paket yang diberikan kepada para pasien tidak memuat informasi yang lengkap.

Wanita: Jadi, sisipannya tidak berasal dari pemanufakturnya sendiri?

Apoteker: Yang itu berasal dari pemanufaktur, tetapi [informasinya] terpotong. Yang itulah yang lengkap.

Wanita: Lalu, mengapa sisipannya secara disengaja kosong jika di dalamnya ada semua kajian keamanannya?

Apoteker: Kajiannya ada di dalamnya.

Wanita: Kajiannya ada di dalamnya?

Apoteker: [membuka sisipannya] Saya harus mencari dan menemukannya di internet.

Wanita: Tidak usah, tidak apa-apa. Saya sudah tahu bahwa sisipannya itu secara disengaja kosong. Tetapi pertanyaan terakhir saya adalah, uhm, bagaimana ini informed consent [persetujuan yang terinformasi] sewaktu semua kajian keamanannya, kajian keamanan plasebonya tidak terdaftar dari pemanufakturnya?

Apoteker: Pertanyaan anda sangat baik. Saya akan berbicara dengan CVS tentang hal itu.

Wanita: Ok. Jadi, jika kita tidak tahu dengan apa kami disuntik, uhm, saya tidak mengerti bagaimana itu adalah persetujuan yang terinformasi.

Apoteker: Anda… anda sangat benar, dan anda benar, dan saya seharusnya tidak memberikan vaksin ini sama sekali.

Wanita: Ok. Oh, mengapa anda memberikan vaksin itu?

Apoteker: Karena saya … karena saya disuruh untuk melakukannya, dan itulah bagaimana saya .…

Wanita: Saya mengerti.

Apoteker: Dan semua yang telah saya tunjukkan, termasuk para pasien yang telah saya berikan vaksinnya, itu semua aman.

Wanita: Aman dan efektif? Atas dasar kajian yang mana anda berkata bahwa vaksinnya itu aman dan efektif?

Apoteker: [terdiam]

Wanita: Saya tahu pertanyaan ini sulit, tetapi saya harus bertanya.

Apoteker: Saya tahu, dan maaf, tetapi saya ….

Wanita: Tetapi anda tidak dapat menjawab, jadi saya mengerti.

Apoteker: Sayangnya saya tidak dapat menjawabnya dan saya merasa … sekarang saya merasa sepenuhnya tidak pantas ….