Anti-Paus Fransiskus sekali lagi menuntut “suatu konversi ekologis” dan mendorong “kelompok penekan dari warga negara” environmentalis radikal

Pidato Fransiskus, 6 Juli 2018:

“Anda juga telah berkumpul untuk memberi kesaksian atas kebutuhan yang mendesak untuk menanggapi panggilan Ensiklik ini untuk melakukan perubahan, demi suatu konversi ekologis… Bersama negara-negara, otoritas-otoritas lokal, masyarakat sipil, dan institusi-institusi religius dapat mempromosikan budaya dan praktik ekologi integral. Saya percaya bahwa acara-acara seperti Global Climate Action Summit, yang akan diadakan dari tanggal 12-14 September di San Francisco, akan memberikan tanggapan-tanggapan yang layak, dengan dukungan dari kelompok penekan dari warga negara di seluruh dunia… Dalam kata-kata Santo Yohanes Paulus II. ‘Kita harus mendorong dan mendukung suatu… konversi ekologis…’ (Katekesis, 17 Januari 2001). Di sini, agama-agama, dan Gereja-Gereja Kristiani terutama, memiliki suatu peran kunci yang harus dimainkan. Hari Doa untuk Penciptaan serta prakarsa-prakarsa yang berhubungan, bermula di dalam Gereja Ortodoks, dan mulai menyebar di antara komunitas-komunitas Kristiani di seluruh dunia.[1]

Terdapat suatu “kebutuhan yang mendesak untuk suatu konversi ekologis”, menurut Anti-Paus Fransiskus. Sebenarnya, terdapat kebutuhan yang mendesak untuk konversi kepada iman Katolik sejati – suatu iman yang ditolak oleh Anti-Paus Fransiskus. Sang bidah lingkungan, Fransiskus, mempromosikan “kelompok penekan dari warga negara” environmentalis radikal. Ia mengutip sang bidah Anti-Paus Yohanes Paulus II, yang berkata: “kita harus mendorong dan mendukung suatu… konversi ekologis”. Sang pemurtad Fransiskus juga berkata bahwa berbagai agama sesat “memiliki suatu peran kunci yang harus dimainkan”.

Bidah-bidah terkini Fransiskus

Catatan kaki:

[1] L’Osservatore Romano,  20 Juli 2018, hal. 5. Versi Bahasa Inggris.