Anti-Paus Fransiskus: “Dan muncul di benak saya keinginan untuk mengatakan suatu hal yang mungkin bodoh atau mungkin suatu bidah”

PERNYATAAN FRANSISKUS YANG BARU SEBENARNYA LEBIH BURUK  DARIPADA YANG DILAPORKAN PADA AWALNYA

Di dalam pos yang baru, kami mengutip radio Vatikan yang melaporkan bahwa Fransiskus berkata: “Saya rasanya hendak mengatakan sesuatu yang mungkin terdengar kontroversial, atau bahkan mungkin bidah”, langsung sebelum Fransiskus terang-terangan menyangkal dogma Katolik di dalam berbagai cara (lihat di bawah). Nah, apa yang sebenarnya dikatakan oleh Fransiskus bahkan lebih buruk. Sebuah terjemahan yang lebih persis dari ucapannya dalam bahasa Spanyol adalah:

“Dan muncul di dalam benak saya keinginan untuk mengatakan suatu hal yang mungkin bodoh atau mungkin suatu bidah, saya tidak tahu.”

Spanish: “Y me viene a la mente decir algo que puede ser una insensatez, o quizás una herejía, no sé.”

Fransiskus tidak hanya berkata bahwa kata-katanya mungkin terdengar bidah, tetapi bahwa apa yang akan ia katakan kenyataannya mungkin adalah bidah. Ia tidak tahu dan tidak peduli. Seseorang tidak mungkin memerlukan bukti untuk intensi jahat atau bidah formal, terutama dari seorang pria yang mengaku diri sebagai Paus (yang berkewajiban untuk mengetahui hal-hal ini).

Tetapi, inilah arti dan hal yang ditunjukkan oleh pernyataannya yang luar biasa sesatnya ini. Fakta bahwa Fransiskus nyatanya mengakui bahwa apa yang ia akan katakan mungkin merupakan suatu bidah, hanya beberapa saat sebelum ia mengatakan perkataan bidah itu juga (pikirkanlah hal tersebut), adalah cara Allah untuk membuat Fransiskus berkata kepada dunia bahwa ia adalah seorang bidah. Dan walaupun telah dibuktikan 100 kali kepada orang-orang yang berkehendak baik bahwa Fransiskus adalah seorang bidah dan bukan Paus, Allah sekarang membuat Fransiskus pada dasarnya mengakui hal tersebut dengan sendirinya! Tetapi, inilah bagian yang menakutkan (setidaknya bagi mereka yang mengikuti Kontra-Gereja, sang Binatang, dan sang Pelacur): Allah melakukan hal ini untuk membuat para pengikut dan pembela Kontra-Gereja kehilangan segala alasan untuk tidak bangun dan memeluk posisi yang sejati. Allah membuat Fransiskus melakukan hal ini untuk memberikan bukti tambahan yang akan menuduh mereka pada Hari Penghakiman, dan pada waktu yang bersamaan, dalam kerahiman-Nya, Ia memberikan mereka kesempatan terakhir untuk memeluk dan membela kebenaran sepenuhnya. Fakta bahwa Allah membuat luar biasa jelasnya bahwa Fransiskus adalah seorang bidah dan bukan Paus menunjukkan bahwa waktu bagi orang-orang untuk memeluk kebenaran (dan menghindari kutukan abadi yang disebabkan sewaktu mereka mengikuti Pelacur Babel dan sang Binatang) sangatlah singkat. Dalam kata lain, bukanlah hanya suatu kebetulan bahwa Fransiskus membuat pernyataan ini. Allah memiliki suatu alasan yang amat spesifik untuk hal tersebut.

Anda dapat melihat video dari kata-kata kunci Fransiskus di atas. Sewaktu anda mengklik video tersebut, anda akan dibawa ke kata-kata yang kita diskusikan. (Ingatlah bahwa terjemahan Inggris dari video itu kurang baik). Perhatikan bahwa Fransiskus berhenti untuk sekitar lima detik setelah kata “insensatez” (bodoh), segera sebelum menyatakan “atau mungkin suatu bidah.” Perhentian yang panjang itu bukan suatu kebetulan pula. Hal tersebut adalah cara Allah untuk membuktikan lebih lanjut bagi semua orang yang memiliki mata untuk melihat, maksud jahat Fransiskus yang bidah: hal tersebut membuat semua orang yang membelanya kehilangan segala alasan. Hal tersebut menunjukkan kesengajaan Fransiskus sebelum ia mengakui bahwa apa yang hendak ia katakan mungkin merupakan sebuah bidah.

Penting pula untuk dicatat bahwa Fransiskus membuat pernyataannya dalam bahasa aslinya, Spanyol. Hal tersebut bukan pula suatu kebetulan. Allah telah membuatnya menyatakan hal tersebut dalam bahasa aslinya (bahasa yang dikenalnya paling baik) untuk menetapkan lebih lanjut bahwa Fransiskus mengerti secara persis apa yang ia katakan. Hal itu adalah suatu cara lain dari Allah untuk meniadakan segala macam alasan yang mungkin dikedepankan oleh para pengikut dan pembela Kontra-Gereja.

POS ORISINAL TENTANG PERNYATAAN FRANSISKUS

Seperti yang dilaporkan oleh News.va, Fransiskus mengirimkan sebuah pesan video untuk “Hari Kesatuan Kristiani” (suatu perkumpulan bidah) yang bertempat di Phoenix, Arizona pada tanggal 23 Mei. Dalam pesan tersebut, ia menyatakan:

“Saudara-saudari yang terkasih, perpecahan adalah suatu luka di dalam tubuh Gereja Kristus. Dan kita tidak menginginkan luka ini terus terbuka. Perpecahan adalah karya dari Bapa segala Kebohongan, Bapa segala Perpecahan, ia yang melakukan segala macam cara untuk membuat kita tetap terpisah. Pada hari ini kita bersama, saya di sini di Roma, dan anda sekalian di sana, kita akan meminta Bapa kita untuk mengutus Roh Yesus, Roh Kudus, dan untuk memberikan kita rahmat untuk menjadi satu, ‘agar dunia dapat percaya’. Saya merasa ingin mengatakan suatu hal yang mungkin bodoh atau mungkin suatu bidah. Tetapi terdapat seseorang yang ‘mengetahui’ bahwa, walaupun kita berbeda, kita satu. Orang itu adalah ia yang menganiaya kita. Ialah yang menganiaya para Kristiani pada hari ini, ialah yang mengurapi kita dengan (darah dari) kemartiran. Ia tahu bahwa orang-orang Kristiani adalah murid Kristus: bahwa mereka satu; bahwa mereka adalah saudara-saudara! Ia tidak peduli jika mereka itu Evangelikal, atau Ortodoks, Lutheran, Katolik atau Apostolik... ia tidak peduli! Mereka Kristiani. Dan darah (kemartiran) itu pemersatu. Pada hari ini, saudara-saudari yang terkasih, kita menghayati suatu ‘ekumenisme darah’. Hal ini harus menyemangati kita untuk melakukan apa yang harus kita lakukan pada hari ini: berdoa, berdialog bersama, memendekkan jarak di antara kita, menguatkan ikatan persaudaraan kita.” (“Pope sends greetings for US Christian Unity Event” [“Paus mengirimkan salam untuk acara Kesatuan Kristiani AS”], Vatican Radio, 23 Mei 2015)

Fransiskus menyatakan secara terang-terangan bahwa ia ingin mengatakan sesuatu yang bidah! Tentunya Fransiskus telah mengatakan hal-hal yang tidak terhitung yang adalah bidah. Pernyataan ini, bagaimanapun, membuktikan lebih lanjut bahwa ia tahu bahwa ia adalah seorang bidah dan ia tidak peduli. Dalam konteks yang sama, Fransiskus mengajarkan kembali bidah yang terkutuk bahwa terdapat martir non-Katolik. Ia mengajarkan bahwa tidaklah diperlukan untuk menjadi Katolik dan tidak ada bedanya jika seseorang itu Katolik. Ia juga menekankan bahwa para Katolik itu satu dengan para bidah. Tentunya, semua pernyataan tersebut menyangkal ajaran Katolik. Fransiksu adalah (dan telah merupakan) bidah formal – sama sekali tidak diragukan. Pikirkan saja fakta bahwa seseorang yang disebut-sebut Paus menyatakan bahwa ia “merasa ingin” mengatakan sesuatu yang bidah!

Paus Eugenius IV, Konsili Florence, “Cantate Domino,” 1441, ex cathedra:
“Ia [Gereja Roma yang Kudus] dengan teguh percaya, mengakui dan berkhotbah bahwa ‘semua orang yang berada di luar Gereja Katolik, bukan hanya orang-orang pagan tetapi juga Yahudi atau bidah dan skismatis, tidak dapat mengambil bagian di dalam kehidupan kekal dan akan masuk ke dalam api yang kekal yang telah disiapkan untuk iblis dan para malaikatnya,’ [Matius 25, 41] kecuali jika mereka bergabung ke dalam Gereja sebelum akhir hidup mereka; bahwa kesatuan dari tubuh gerejawi ini sedemikian kuatnya sehingga hanya kepada mereka yang tetap tinggal di dalamnyalah sakramen-sakramen Gereja berdaya guna menuju keselamatan, dan hanya kepada mereka jugalah puasa, derma, dan karya-karya kesalehan serta praktik-praktik lain dari para laskar Kristiani menghasilkan upah yang abadi; dan bahwa tidak seorang pun dapat diselamatkan, sebanyak apa pun ia telah berderma, walaupun ia telah menumpahkan darah dalam nama Kristus, kecuali jika ia telah bertekun di pangkuan dan di dalam kesatuan Gereja Katolik.”[1]

Paus Pelagius II, Dilectionis vestrae, 585 M:
“Mereka yang tidak berkehendak untuk setuju dengan Gereja Allah, tidak dapat tetap berada bersama Allah; walaupun diserahkan kepada lidah-lidah api, mereka terbakar, ataupun dicampakkan kepada binatang-binatang liar, mereka menyerahkan hidup mereka, tidak akan terdapat untuk mereka mahkota kehidupan, melainkan hukuman untuk ketidakberimanan, bukan sebuah hasil yang mulia (dari sebuah kebajikan rohani), melainkan kehancuran akibat hilangnya harapan. Orang tersebut dapatlah dibunuh; ia tidak dapat dimahkotai.”[2]

Penting pula untuk dicatat bahwa Fransiskus membentuk dan mendapatkan doktrinnya dari Iblis, Ia tidak menyampaikan kebenaran Yesus Kristus dan mengulangi dogma Kepausan tentang diperlukannya iman Katolik untuk keselamatan, malah, ia mengutip Iblis untuk berargumentasi bahwa seseorang tidak perlu menjadi Katolik untuk diselamatkan.

St. Ignatius (107 M): “Janganlah sesat, saudaraku: mereka yang membejatkan keluarga-keluarga tidak akan memperoleh Kerajaan Allah. Dan jika mereka yang melakukan hal-hal ini menurut daging menderita kematian, betapa lebih besar kematian yang akan diderita oleh seseorang yang membejatkan oleh ajaran yang jahat, iman akan Allah, yang deminya Yesus Kristus disalibkan? Seseorang yang begitu keji akan masuk ke dalam api yang tidak terpadamkan dan juga siapa pun yang mendengarkannya.” (Letter to the Ephesians [Surat kepada Jemaat di Efesus], Bab 16)

Bidah Fransiskus yang memalukan di atas, yang menyatakan bahwa terdapat martir-martir non-Katolik dan bahwa tidak ada bedanya jika seseorang itu Katolik, pada dasarnya adalah pengulangan terhadap bidah yang diekspos di dalam video ini. Ia juga mengajarkan bidah “martir-martir non-Katolik” banyak kali, seperti yang dibahas oleh materi kami.

Catatan kaki:

[1] Decrees of the Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-Konsili Ekumenis}, Vol. 1, hal. 578; Denzinger 714.

[2] Denzinger 247.