Islam siap menguasai Eropa, dengan Amerika segera setelahnya

lifesitenews.com

“Dalam lima tahun”, ujar mantan Menteri Dalam Negeri dari Prancis, Gerard Collomb, “situasinya tidak akan dapat diubah.”

Ia berbicara tentang peningkatan pesat dari kekerasan yang diakibatkan oleh imigrasi Muslim. Komentarnya berasal dari sebuah wawancara yang berlangsung hampir dua tahun lalu. Jika perhitungan Collomb benar, Prancis hanya memiliki beberapa tahun untuk “menghindari hal yang terburuk.”

Perubahan sosial yang signifikan biasanya berlangsung selama berpuluh-puluh tahun, tetapi, kadangkala, kecenderungan yang berlangsung sedikit demi sedikit melaju dengan pesat, dan perubahan sosial yang besar berlangsung dalam jangka waktu beberapa tahun. Beberapa tahun lalu, siapa yang akan menyangka bahwa tuntutan untuk “komunitas” transgender akan menjadi faktor yang menentukan di dalam pembuatan keputusan dari dewan sekolah, perusahaan, dan asosiasi olahragawan? Siapa yang menyangkan bahwa “hak” anak laki-laki untuk memasuki ruang ganti anak perempuan, atau “hak” drag queen [performer waria] untuk membacakan cerita [kepada anak-anak] di dalam perpustakaan umum pada suatu hari akan menjadi lebih berbobot dari pada segala pertimbangan lain? Nyatanya, hal tersebut telah terjadi pada zaman ini.

Sejauh ini, Islamisasi dari beberapa negara Eropa terkemuka telah merupakan proses yang berlangsung lambat laun. Tetapi, terdapat tanda-tanda bahwa kecenderungan ini dipercepat...

Charles Gave, seorang ekonomis yang menerbitkan sebuah artikel tentang “The Demographic Suicide of Europe,” [“Bunuh Diri Demografis Eropa”] menuliskan bahwa dalam tiga puluh tahun, Prancis akan tunduk kepada Islam. Sebagai tanggapan, pers terkemuka mencelanya sebagai “Islamofob”. Demikian pula, wartawan Eric Zemmour menuliskan bahwa ia menakuti bahwa pertarungan Prancis untuk bertahan adalah pertarungan di mana Prancis “sudah kalah”, ia pun, dituduh akan “Islamofobia”.