^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Dominikus Savio Mematiragakan Indra Lahiriahnya
BAB XV.
Dominikus Savio Mematiragakan Indra Lahiriahnya.
Setiap orang yang biasa-biasa saja memerhatikan perilaku lahiriah Dominikus, pasti mengira sikapnya begitu alamiah, sehingga sudah menjadi bawaannya dari sejak lahir; namun, mereka yang berhubungan erat dengan dia, dan bertanggung jawab mendidiknya, tahu benar bahwa perilaku itu diperoleh Dominikus hanya dengan berusaha panjang dan serius, dibantu dengan rahmat Allah.
Untuk mendapat kendali atas matanya, ia harus berusaha begitu keras dan konsisten, sehingga pada suatu ketika, ia bercerita kepada seorang sahabat bahwa kepalanya sering sakit-sakitan akibat berbuat demikian. Namun ia beroleh kendali yang sebegitu penuhnya, sehingga tidak ada orang yang pernah melihatnya menatap secara tak terkendali, atau menikmati yang hal dipandangnya sesedikit apa pun. Mata bagaikan dua buah jendela, ujarnya, dan diri andalah yang menentukan apabila anda membiarkan masuk malaikat atau iblis melalui mata anda itu.
Pada suatu hari, seorang anak laki-laki tanpa berpikir panjang membawa sebuah surat kabar berisi beberapa gambar tak senonoh di dalamnya. Sekelompok anak laki-laki pun berkumpul di sekelilingnya untuk melihat gambar-gambar itu, dan Dominikus mengira bahwa yang dipertunjukkan itu adalah semacam gambar suci. Lantas, datanglah juga Dominikus untuk melihatnya; namun segera setelah melihat gambar macam apa itu, Dominikus terkejut. Mengambil surat kabar itu, ia merobeknya sampai menjadi serpihan-serpihan. Para anak laki-laki itu berdiri di sekelilingnya terdiam; Dominikus lalu berkata dengan tenang:
Beberapa mulai mencari-cari alasan, namun Dominikus gampang saja menunjukkan bahwa itu hanyalah jerat-jerat iblis yang bisa menyeret mereka untuk berdosa dengan cara macam itu; dan pada akhirnya, sama sekali tidak ada jawaban yang bisa dibuat terhadap argumen-argumen serta saran-sarannya.
Selain menjaga mata, ia juga sedemikian terkendalinya dalam percakapan. Dominikus tidak pernah menyela siapa saja yang mungkin sedang berbicara, dan dia sering menghentikan kalimat-kalimatnya di tengah-tengah, kalau ada orang lain yang menunjukkan bahwa ia ingin berkata sesuatu. Para guru dan rekannya semua setuju, bahwa Dominikus tidak pernah didapati mengatakan sepatah kata sia-sia, entah di kelas, atau ketika belajar, atau ketika menunaikan kewajiban apa pun. Bahkan, ketika ia menjadi sasaran kejahatan atau olok-olok, kata-katanya selalu sangat terkendali.
Pada suatu hari, Dominikus berbicara kepada seorang rekan tentang suatu kebiasaan buruk yang telah diperolehnya. Rekannya itu lupa bahwa ini adalah suatu kebaikan, dan menjawab dengan olok-olok, dan bahkan memukul serta menendang Dominikus. Dominikus lebih tua dan lebih besar dari anak laki-laki yang lain itu, dan bisa saja dengan mudah membalas perlakuan ini. Namun, ia sama sekali tidak mencari pembalasan, selain dengan kasih Kristiani: pertama-tama mukanya menjadi merah, namun meredam segala rasa kesal, ia berkata:
Adapun mematiragakan segala indranya, saya akan membatasi diri saya supaya membahas beberapa peristiwa saja. Di musim dingin, ia membuat cara baru untuk mengobati tangannya, sebab ia terkena perniosis (bengkak-bengkak akibat terpapar udara lembab & dingin), dan tangannya ini pun dia paparkan ke udara dingin dan basah sesering mungkin, agar ukurannya dan rasa sakitnya bertambah; dia bahkan menusuk-nusuk bengkak-bengkaknya sehingga semakin menyengat. Dikiranya, dengan demikian ia sedikit-sedikit meniru luka-luka yang diderita oleh pribadi Tuhan Allah kita. Para rekannya menyatakan bahwa dalam cuaca sangat dingin, ia pergi lambat-lambat ke sekolah, supaya terpapar udara dingin sebanyak mungkin.
Manakala ada sejumlah orang muda yang hidup bersama-sama, pastinya ada orang yang siap mengeluh. Tata rumah, disiplin, jam tidur dan hal-hal semacam itu, semuanya menjadi bahan keluhan orang yang satu dan yang lain, dan kadang kala menimbulkan keriuhan besar. Savio justru sama sekali berkebalikan. Ia bersukacita kalau ada sesuatu yang mungkin bisa dijadikan pengecualian, dan terutama dalam hal makanannya, ia selalu puas dan senang.
Ia irit dalam suatu cara, memandang makanan sebagai hadiah dari Allah, dan karena itu makanan tidak boleh dibenci sesedikit apa pun. Dominikus selalu siap melayani orang lain, terutama orang sakit, dan ia sedia mengambil kesempatan untuk melakukannya, sebab kesehatannya membuatnya tidak sanggup melakukan apa-apa yang melelahkan.
Contoh-contoh kecil mati raganya, kasihnya, pengosongan dirinya, kerendahan hatinya serta hal-hal serupa, bisa diperbanyak dengan mudah, namun hal-hal inilah yang merupakan bagian dari hidup Dominikus sendiri, dan menyusun keseluruhan sempurna yang menjadi persembahan yang berkenan kepada Allah.
Catatan kaki:
Disadur dari sumber berbahasa Inggris:
The Life of Dominic Savio [Riwayat Hidup Dominikus Savio], yang diterjemahkan dari karya orisinal Santo Yohanes Don Bosko, Salesian Press, Surrey Lane, Battersea, London, S. W.; Nihil Obstat: F. Thomas Bergh, OSB (Censor Deputatus); Imprimatur: PETRUS, Episcopus Southwarcensis; 1915, hal. 56-59.
Berarti anda tidak paham ttg arti katholik, jadi anda belajar yg tekun lagi spy cerdas dlm komen
Orang kudus 3 hariBaca lebih lanjut...Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 7 hariBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 2 mingguBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 2 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – memang benar bahwa orang hendaknya mengasihi orang lain dan menjaga ciptaan Allah. Namun, yang terutama, kita pertama-tama harus mengasihi/mencintai Allah. Sangat amat penting pula, terutama pada zaman kita,...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Misteri Terang itu datangnya dari Yohanes Paulus II. Dia ini seorang Anti-Paus dan pemurtad masif. Rosario orisinal yang diberikan oleh Santa Perawan Maria adalah 15 dekade dengan Misteri-Misterinya...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...peristiwa terang kenapa tidak ada dalam pembahasan artikel ini?
devie 5 bulanBaca lebih lanjut...