^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Semangat Dominikus Savio dalam Memperjuangkan Keselamatan Jiwa-Jiwa.
BAB X.
Semangat Dominikus Savio dalam Memperjuangkan Keselamatan Jiwa-Jiwa.
Saran utama yang dianjurkan kepada Dominikus untuk membantunya mencapai kesempurnaan, adalah berjuang memenangkan jiwa-jiwa bagi Allah, sebab tiada perbuatan yang lebih berjasa selain bekerja sama dalam menyelamatkan jiwa-jiwa, yang deminya Allah Juru Selamat kita telah menumpahkan Darah Mahamulia-Nya. Dominikus punya suatu intuisi khusus soal pentingnya mengerjakan perbuatan baik ini, dan ia berkata pada beberapa kesempatan:
Atas dasar prinsip inilah dia tidak pernah menyia-nyiakan satu kesempatan pun untuk berbuat sesuatu demi tujuan tersebut. Karena itulah dia sering-sering memberi saran atau peringatan secara bersahabat kepada anak laki-laki yang perilakunya tidak dia setujui.
Ia merasa sangat ngeri dengan segala sesuatu yang bersifat menghujat atau menggunakan nama Allah secara sembarangan; bahkan, hal itu sedemikian mengusik dirinya, sehingga kesehatannya pun sangat terdampak olehnya. Kalau dia mendengar perkataan semacam itu selagi melewati jalanan, ia akan melihat ke bawah seolah sedang berduka, dan mengucapkan doa-doa singkat dan saleh. Seorang rekan melihatnya sering mengangkat topinya dan mengucapkan beberapa patah kata doa selepas penghujatan-penghujatan ini dituturkan. Pada kesempatan lain, ketika sedang kembali dari sekolah ke Oratorium, ia mendengar seorang pria tua menuturkan beberapa kata yang sangat menghujat. Dominikus bergidik dan segera mempersembahkan doa singkat salehnya sebagai silih. Namun itu tidak membuatnya puas, tidak pun ia membiarkan kesempatan itu berlalu begitu saja. Mengumpulkan segenap keberaniannya dan tak terpengaruh sedikit pun oleh hormat manusia, ia berjalan mendekati pria itu dan memintanya petunjuk untuk pergi ke Oratorium. Sikap anak laki-laki yang lembut itu segera melembutkan kemarahan si pria tua, dan ia menjawab dengan sangat bersahabat:
Si anak laki-laki lalu semakin mendekat dan berkata dengan suara pelan, dan hanya terdengar kepada si pria tua:
Pria tua itu tentu saja terkejut atas permintaan semacam itu yang datang dari seorang anak laki-laki, namun ada nada kagum dalam keterkejutan si bapak; ia menjawab:
Namun sikap Dominikus terhadap para pelanggar muda berbeda adanya. Dia pernah sekali mendengar dua anak laki-laki bertikai ketika sedang bermain di luar rumah, dan salah seorang dari mereka dalam kemarahannnya yang kekanak-kanakan, menyebut Nama Suci. Dominikus tersakiti seperti biasanya ketika ini terjadi, lantas ia menengahi kedua anak laki-laki itu dan membuat mereka berhenti bertengkar. Lalu, ia berpaling kepada anak yang dia dengar mengucap nama Allah dan berkata kepadanya:
Dominikus membawa anak itu ke gereja di dekat sana, dan mereka berdua pergi ke altar. Di sana, Dominikus menyuruh si anak berlutut dan meminta maaf karena telah menyebut Nama Suci sembarangan. Anak itu tidak tahu doa tobat, maka Dominikus menyuruh si anak mengikut dirinya menuturkan doa tobat dan menambahkan beberapa doa saleh singkat setelahnya sebagai silih atas penghinaan kepada Allah.
Demi mengejar rencana yang sama dambaannya itu, Dominikus terutama mempelajari riwayat hidup para Kudus yang sudah membaktikan hidup mereka demi keselamatan jiwa-jiwa. Salah satu topik favoritnya adalah kehidupan misionaris dan usaha-usaha yang sebenarnya ditempuh para misionaris pada waktu itu. Karena dia tidak bisa membantu para misionaris secara materiel, lantas ia mempersembahkan doa-doa harian bagi kesejahteraan mereka, berkomuni setidak-tidaknya sekali dalam sepekan. Anehnya, saya sering mendengar dia berseru:
Sering kali ia mengeluhkan kurangnya semangat dalam mencapai tujuan itu, dan juga dalam pengajaran anak-anak secara sepantasnya tentang kebenaran-kebenaran Iman. Ia punya suatu gagasan: begitu menjadi seorang klerus, ia akan kembali ke Mondonio, mengumpulkan anak-anak bersama-sama, mengajar mereka katekismus dan berkehidupan baik. Dan dia sudah memberikan bukti praktis dalam hal ini, sebab ia sering mengajar katekismus dalam gereja di Oratorium. Dan kalau ada anak laki-laki yang ketinggalan atau terlantar dalam perkara agama, Dominikus selalu dengan senang hati membantu mengajar anak tersebut dan mempersiapkannya menyambut Sakramen-Sakramen.
Ini tentunya tidak berlangsung tanpa ada perkataan-perkataan dari mereka yang berpendapat bahwa semangatnya itu aneh dan bahwa hal-hal semacam itu semestinya hanya disebutkan di dalam gereja. Ada seorang rekan yang pernah menegurnya karena berbicara soal riwayat hidup seorang Santo ada waktu istirahat. Ia pun bertanya kepada Dominikus alasan dirinya berbuat demikian. Jawaban Dominikus begitu penuh dengan semangat sejati demi kebaikan jiwa-jiwa, yang ujarnya, telah ditebus dengan harga mahal, sehingga orang-orang di sekitarnya merasa sangat terkesan.
Pada selang waktu dia berada di rumah untuk hari-hari raya, Dominikus mengerahkan semangatnya sehingga berbuah nyata. Karena, ia mengumpulkan para anak laki-kali lain di sekelilingnya – dan dia memang sangat berbakat untuk menarik mereka – dan dengan percakapan-percakapan serta cerita-cerita, dia mengajar mereka dan memberi mereka nasihat baik. Dibawanya juga ke rumah, beberapa benda suci dari Oratorium, dan dibagi-bagikannya benda-benda itu dengan bijak sebagai hadiah kepada rekan-rekannya itu. Oleh sebab itu, beberapa anak terbiasa menemaninya ke Misa dan untuk menyambut Sakramen-Sakramen. Perbuatan baik ini pun langgeng buahnya. Pada hari-hari raya itu, Dominikus datang melawat banyak orang dari berbagai usia dan kondisi, sebab sikap Dominikus menarik semua orang. Dan bagi mereka semua, dalam suatu cara tertentu, ia merupakan sarana untuk mendapat faedah rohani. Tak mengherankan kalau reputasinya mulai menyebar, bahkan pada waktu itu. Semboyan pembimbing Dominikus adalah, jangan pernah kehilangan kesempatan untuk berbuat baik kepada jiwa-jiwa, atau untuk mempersembahkan sedikit silih kepada Allah. Dan semboyannya inilah penyebab semangatnya begitu konstan, dan juga penyebab dirinya terus mengunjungi Sakramen Mahakudus. Ketika pergi ke Sakramen tersebut, ia pada umumnya disertai seorang sahabat atau orang yang dia ingin bawa supaya hidup lebih baik.
Catatan kaki:
Disadur dari sumber berbahasa Inggris:
The Life of Dominic Savio [Riwayat Hidup Dominikus Savio], yang diterjemahkan dari karya orisinal Santo Yohanes Don Bosko, Salesian Press, Surrey Lane, Battersea, London, S. W.; Nihil Obstat: F. Thomas Bergh, OSB (Censor Deputatus); Imprimatur: PETRUS, Episcopus Southwarcensis; 1915, hal. 34-38.
Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 3 hariBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 1 mingguBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 1 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – memang benar bahwa orang hendaknya mengasihi orang lain dan menjaga ciptaan Allah. Namun, yang terutama, kita pertama-tama harus mengasihi/mencintai Allah. Sangat amat penting pula, terutama pada zaman kita,...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Misteri Terang itu datangnya dari Yohanes Paulus II. Dia ini seorang Anti-Paus dan pemurtad masif. Rosario orisinal yang diberikan oleh Santa Perawan Maria adalah 15 dekade dengan Misteri-Misterinya...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...peristiwa terang kenapa tidak ada dalam pembahasan artikel ini?
devie 5 bulanBaca lebih lanjut...Allah Maha Besar melalui Putranya Yesus Kristus dan Bundanya Maria ..Melakukan muzizat menunjukan Betapah Besarnya dan Baiknya Allah..Kita manusia harus berbuat baik satu dengan yang lain dan alam sekitar serta...
fidelis Budi Suryanto 5 bulanBaca lebih lanjut...