Maria Diangkat ke Surga, Kitab Suci & Para Bapa

Tanggal 15 Agustus 2024 adalah pesta Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga. Orang-orang Protestan sering menyerang dogma ini, dengan menyatakan kurangnya dukungan terhadap dogma ini dari para Bapa Gereja perdana, dan karena itu mereka menganggap dogma ini tidak bersifat apostolik. Namun Diangkatnya Bunda Maria ke Surga, dalam raga dan jiwanya, ada petunjuknya dalam Kitab Suci.

Kepala perempuan itu bermahkota. Itu merupakan petunjuk bahwa perempuan itu hadir di Surga, baik dalam tubuh maupun jiwanya. Putranya memerintah segala bangsa dengan gada besi (Wahyu 12:5). Perkataan ini merujuk pada Yesus. Maka, “perempuan” dalam Wahyu 12 itu merujuk pada Bunda Maria. Perempuan ini juga dapat dipahami merujuk pada Gereja, sebab gambaran-gambaran dalam Kitab Wahyu bisa punya lebih dari satu makna/penerapan. Namun, “perempuan” dalam Wahyu 12 tentunya merujuk pada Santa Perawan Maria. Ini membuktikan bahwa Kitab Suci itu sendiri mengajarkan bahwa Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga. Maka dari itu, tidak perlu ada banyak dukungan secara eksplisit terhadap dogma Bunda Maria Diangkat Ke Surga dalam karya tulis para Bapa, sebab dogma itu sudah diajarkan oleh Rasul Yohanes dalam salah satu kitab penyusun Kitab Suci. Tentunya dogma ini bersifat apostolik.

Ada Banyak Orang yang Menyimpang dari Kebenaran

Dalam surat bulla tahun 1950, Munificentissimus Deus (yang mendefinisikan dogma Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga), Paus XII meratap, karena pada waktu itu, ada banyak orang yang telah menyimpang dari kebenaran.