“Paus Fransiskus beraudiensi pribadi dengan imam pro-LGBT yang dikenal melakukan praktik-praktik pagan”

Richard Rohr memberikan “khotbah” di “Gereja Episkopal Trinitas Wall Street” pada tanggal 6 Desember 2015. Dia juga menerima dan membagikan “komuni”.

“Paus Fransiskus hari ini beraudiensi dengan seorang imam terkemuka yang dikenal sejak lama karena menolak ajaran Katolik secara terbuka, terlibat dalam advokasi ideologi LGBT, dan meremehkan peran Yesus dalam keselamatan.

Paus Fransiskus pada hari Senin bertemu dengan Pastor Richard Rohr, OFM, pendiri Institut Rohr dan pusat meditasi yang disebut 'Pusat Aksi dan Kontemplasi,' yang terletak di Albuquerque, New Mexico.

LifeSiteNews menghubungi Kantor Pers Tahta Suci untuk menanyakan rincian pertemuan itu, dan bilamana Paus Fransiskus menegur Romo Rohr atas ajarannya, tetapi sedang menunggu jawaban.

Pertemuan itu dicatat oleh Christopher Lamb, koresponden Vatikan untuk majalah pembangkang The Tablet, dan disambut hangat oleh pastor pro-LGBT Pastor James Martin ...

Rohr juga menjadi pembicara utama pada konferensi yang diselenggarakan oleh lembaga sesat yang bernama Asosiasi Pendeta Katolik AS (AUSCP - Association of U.S. Catholic Priests) yang mempromosikan penahbisan wanita. Sebelum penampilannya di tahun 2018, Michael Hichborn menyusun daftar perselisihan Rohr dari ajaran Katolik tentang berbagai macam topik, dan menyoroti bagaimana Rohr menerima dan mendistribusikan 'komuni' pada suatu kebaktian Episkopal ...

Hichborn mencatat bahwa Rohr juga ikut memimpin 'upacara komitmen' antara dua orang lesbian.

Pusat Aksi dan Kontemplasi yang didirikan oleh Romo Rohr menyelenggarakan lokakarya yang terinspirasi oleh 'Starhawk,' yang mengaku sebagai penyihir dan praktisi pemujaan dewi neo-pagan.

Fr. Rohr diidentifikasi telah berdoa kepada 'Allah Bunda' di dalam Misa.

Aktivisme LGBT Rohr telah berlangsung sejak lama. Rohr menulis dalam kontribusinya kepada buku di tahun 1999 yang berjudul, ‘Homosexuality and the Christian faith,’ [Homoseksualitas dan Iman Kristiani]: 'Saya kira Allah akan meminta dari hubungan homoseksual persis seperti yang dipintakan oleh Allah dari hubungan heteroseksual: kebenaran, kesetiaan, dan berjuang untuk masuk ke dalam perjanjian untuk senantiasa mengampuni satu sama lain.'

Seperti yang dilaporkan oleh The New Yorker, rutinitas harian Rohr di pusat meditasinya di Albuquerque – yang dijuluki sebagai 'Kota Vatikan Kecil' – melibatkan penggunaan 'mangkuk nyanyian Buddha' bersama dengan 'metode Hindu dan yoga untuk mengintegrasikan tubuh ke dalam doa, bersama dengan ajaran yang diambil dari tradisi kerohanian pribumi yang berfokus kepada kekudusan bumi.'

Suatu bagian berkala dari retret-retret kerohaniannya tampaknya melibatkan para pria yang telanjang bulat dan melompati api unggun; retret-retret tersebut dihadiri oleh kaum homoseksual yang ber-‘persentase tinggi’. Bagaimanapun, Rohr menyangkal bahwa orang diwajibkan untuk melompati api unggun secara telanjang badan, tetapi bahwa hal itu hanya ‘selalu terjadi.’

Dalam sebuah buku di tahun 1997 yang menyelidiki 'kecenderungan-kecenderungan pro-homoseksual'-nya, Rohr berkata:

Kami sering mengadakan api unggun, dan saya tahu beberapa dari anda pernah berada di tempat ini, jadi anda tahu apa yang sedang saya bicarakan. Selalu, selalu, ada beberapa pria - maksud saya, apakah hal ini adalah nalar bawaan? — mereka akan menelanjangi diri dan akan melompati api itu ... Saya tidak tahu apakah hal itu. Mereka adalah pria 'tulen', yang dapat melompati api secara telanjang.

Baru-baru ini Rohr menulis di Twitter bahwa 'Maria secara intuitif melambangkan Ibunda Bumi.'

Rohr yang berusia 79 tahun tidak disensor akibat ajarannya yang membangkang, tetapi sebaliknya ia didukung oleh Uskup Agung Santa Fe yang pro-LGBT, John Wester."