“Paroki” Novus Ordo di Jakarta Secara Publik Berdoa Rosario bersama “Transpuan” (2021)

Halo BKT,

Saya baru-baru ini menemukan acara online ini yang sungguh menimbulkan skandal yang diselenggarakan oleh sebuah “paroki” Novus Ordo di bawah “Keuskupan Agung” Jakarta pada bulan April 2021. “Paroki” ini memimpin sebuah sesi “doa” dan diskusi bersama para transpuan (“transgender perempuan”) “Katolik”.

Di atas, anda dapat melihat gambar dari acara tersebut (saya menghapus url yang ada di gambar orisinalnya). Anda tidak bisa merekayasa gambar ini. Pertama-tama, anda dapat melihat di pojok kiri atas gambar ini logo dari “Keuskupan Agung” Jakarta, ibu kota negara. Logo ini hadir di sepanjang bagian besar dari video itu. Jadi kelihatannya acara ini didukung oleh “Keuskupan Agung”.

Kedua, di tengah-tengahnya, terdapat kata-kata berikut:

“Sesi doa & devosi Rosario Santo Yusuf Bareng Waria (Transpuan) Katolik”

Ketiga, mereka mengakui pria ini sebagai seorang wanita. Gambar ini berkata di bagian kanannya:

“Sesi Inspirasi… bersama Yulianus Rettoblaut (Mami Yuli)”

“Mami” adalah panggilan sayang untuk para pria yang berpura-pura diri sebagai wanita ini, yang berarti “Ibu” atau “Bunda”.

Keempat, pada pembukaan sesi doa tersebut, sang pembawa acara berkata demikian (4m50s-5m15s):

“...di acara kami, Komunitas Pria Katolik Santa Helena Paroki Curug [di bawah “Keuskupan Agung” Jakarta]. Hari ini kita akan melakukan doa Rosario St. Yusuf... bersama teman-teman, saudara kita transpuan Katolik.”

Jadi, “paroki” ini mengakui para pria yang menjijikkan ini sebagai “teman-teman dan saudara” mereka. Di dalam sekte Vatikan II, anda bukan hanya akan berada di dalam persekutuan bersama para bidah dan skismatis, tetapi anda juga akan berada di dalam persekutuan bersama individu-individu yang berpikir bahwa seseorang dapat memiliki gender yang berbeda dari apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya.

Mereka juga mengadakan suatu sesi diskusi bersama para “transpuan” tersebut, yang dipimpin oleh seorang “rohaniwan”.

Kenyataan ini seharusnya sungguh membangunkan semua orang yang berada di dalam Sekte Vatikan II bahwa mereka tidak berada di dalam Gereja Katolik, melainkan di dalam suatu Kontra-Gereja yang dipimpin oleh para pengikut Setan, sebagaimana yang telah dijelaskan berulang kali oleh BKT. Penyebarluasan “LGBT” di dalam Novus Ordo ini bukan hanya di AS atau Eropa, tetapi pastinya dapat terjadi di negara mana pun.

Christian