“Bagaimana Keuskupan Agung Boston membantu mendatangkan kontrasepsi di Massachusetts”

lifesitenews.com

“Pada tahun 1966, Massachusetts menjadi negara bagian terakhir di AS untuk melegalisir penjualan kontrasepsi. Ketika legislatif negara bagian memilih untuk mencabut undang-undang yang melarang penjualannya, Planned Parenthood League of Massachusetts bersuka ria — dan mengatakan bahwa kemenangan itu ditimbulkan oleh kerja sama dari pihak keuskupan agung Katolik Boston.

Undang-undang yang menyerukan diakhirinya larangan penjualan kontrasepsi pada awalnya diperkenalkan pada tahun 1965 oleh seorang legislator muda bernama Michael Dukakis — yang pada akhirnya akan menjadi Gubernur Massachusetts, dan kandidat Demokrat untuk presiden AS pada tahun 1988. Ketika RUU itu akhirnya disahkan, setahun kemudian, Dukakis juga mengatakan bahwa Keuskupan Agung Boston bertanggung jawab.

Apakah benar-benar mungkin bahwa keuskupan agung Katolik berperan penting dalam mempromosikan undang-undang yang memungkinkan penerimaan kontrasepsi? Itulah inti dari sebuah artikel menakjubkan yang diterbitkan di Majalah Boston College.

Dalam buku saya The Faithful Departed, saya menulis bahwa Kardinal Cushing adalah orang Katolik Amerika terkemuka pertama yang mengajukan argumen yang sekarang sudah menjadi akrab bahwa diperbolehkan secara morel untuk memberikan suara memilih menerima praktik yang oleh Gereja dianggap sangat menyalahi moral. Saat ini, argumen ‘menentang secara pribadi, tetapi .…’ itu sering digunakan oleh para pendukung aborsi legal. Tetapi pada 1960-an, argumen itu digunakan oleh Kardinal Cushing untuk membenarkan penerimaan kontrasepsi legal.

Pada tahun 1965, ketika badan legislatif negara bagian membahas pencabutan larangan kontrasepsi, Kardinal Cushing mengatakan bahwa ia secara pribadi menentang penggunaan alat kontrasepsi. Namun dia menambahkan, secara signifikan: ‘Saya juga yakin bahwa saya tidak boleh memaksakan posisi saya — keyakinan moral atau keyakinan agama saya — kepada orang-orang dari agama lain.’ Kepada legislator yang menimbang manfaat dari RUU tersebut, dia berkata: ‘Jika konstituen anda menginginkan undang-undang ini, pilihlah undang-undang ini.’”