^
^
| Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
| Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Yakobus Mengakui Eksegesis St. Petrus di Kisah Para Rasul 15
Video kami berjudul Benarkah St. Paulus Menegur St. Petrus di Galatia 2? membahas banyak poin penting yang relevan untuk bukti Kepausan dari Alkitab. Salah satunya (yang dijelaskan di bawah) adalah istilah khusus yang digunakan oleh Yakobus tentang pernyataan Petrus di Konsili Yerusalem dalam Kisah Para Rasul bab 15. Mengenai peranan unik Petrus dalam penyaturagaan bangsa-bangsa bukan Yahudi ke dalam Gereja, Kisah Para Rasul 15:7 berkata demikian tentang perbuatan-perbuatan St. Petrus di Konsili Yerusalem.
“Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: ‘Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.’” - Kisah Para Rasul 15:7
Selaku kepala yang kelihatan atas Gereja, Petrus adalah yang pertama-tama berbicara dan mengumumkan keputusan doktrinal definitif pada konsili tersebut. Dan tidak seperti kata beberapa orang, yang membuat pernyataan doktrinal definitif pada Konsili tersebut adalah Petrus, dan bukan Yakobus. Petrus mengumumkan bahwa orang non-Yahudi yang berkonversi tidak perlu dibebani dengan kuk penyunatan dan segala persyaratan Hukum Lama.
Petrus berkata: “ … dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman. Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” - Kisah Para Rasul 15:9-11
Sesudah ceramah Petrus berakhir di Kisah Para Rasul 15:11, ayat 12 yang persis berikutnya berkata demikian:
“Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas ....” - Kisah Para Rasul 15:12
Kitab Suci menyebutkan segera diamnya umat setelah selesainya kata-kata Petrus. Ini menunjukkan bahwa wibawa keputusan & posisi St. Petrus diakui seluruh umat. Seperti yang diakui oleh komentator non-Katolk bernama Darrell L. Bock: “Perhimpunan itu menjadi diam (ἐσίγησεν, esigēsen) akibat perkataan Petrus (aoristus ingresif, Moulton dan Turner 1963: 71).” (Darrell L. Bock, Acts [Kisah Para Rasul], Baker Academic, 2007, tentang Kisah Para Rasul 15:12)
Usulan khusus yang dibuat Yakobus, selaku uskup setempat di Yerusalem, bahwa para konvert dari bangsa-bangsa lain harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah dan dari binatang yang mati dicekik, diikuti oleh para Rasul. Usulan itu melibatkan disiplin Gereja, dan bukan dogma Gereja. Itu kebijakan disiplin yang diikuti Gereja pada periode apostolik yang istimewa itu, masa sedang terbentuknya Gereja Kristus yang tunggal dari mereka yang dahulunya menaati Hukum Taurat dan bangsa-bangsa lain yang tidak. Namun, usulan itu tidak mengikat pada seluruh sejarah Gereja, tidak seperti pernyataan St. Petrus tentang inkorporasi orang-orang non-Yahudi ke dalam Gereja. Oleh sebab itu, yang menyiarkan kebenaran doktrinal kunci yang terus berlaku dalam seluruh sejarah Gereja adalah Petrus, bukan Yakobus.
Bahkan, di bagian pertama pidato Yakobus, ia merujuk pada perkataan Simon Petrus sebelumnya.
Kisah Para Rasul 15:14 – Yakobus berkata: “Simeon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain ....”
Dengan menggunakan bentuk bahasa Ibrani dari Simon (yakni “Simeon”), Yakobus merujuk pada pidato Petrus dekat awal pidatonya. Namun, ketika Petrus mulai berbicara, Petrus sama sekali tidak merujuk pada orang lain. Ia semata-mata menyebutkan bahwa Allah telah memilih dirinya. Terlebih, waktu Yakobus berkata Simeon “menceriterakan”, kata bahasa Yunaninya adalah ἐξηγήσατo (exegesato), sebuah bentuk dari kata kerja ἐξηγέομαι (exegeomai). Kata kerja ini bisa berarti menguraikan atau menceritakan, dan sering digunakan di zaman kuno untuk mengaku mewahyukan hal-hal ilahi. Bahkan, setiap kali kata kerja ini digunakan dalam Perjanjian Baru, itu mengacu pada orang yang melaporkan perbuatan-perbuatan atau pernyataan-pernyataan dari Allah atau Surga. Istilah “eksegesis” (ἐξήγησις – dalam bahasa Yunaninya) berasal dari kata kerja ἐξηγέομαι (eksegeomai). Maka, Kis. 15:14 bisa diterjemahkan seperti ini: “Simeon telah bereksegesis [ἐξηγήσατo], bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain ....”
Komentator Protestan bernama Adolph Schlatter mencatat bahwa Yosefus (sejarawan kuno) menggunakan kata kerja itu (ἐξηγέομαι) sebagai “istilah teknis untuk penafsiran Hukum Musa seperti yang dipraktikkan oleh dewan rabi.” Kata kerja itu digunakan enam kali dalam Perjanjian Baru, termasuk ketika Kornelius memberitakan pesan malaikat, dan ketika Paulus dan Barnabas, usai pidato Petrus di Yerusalem, menceritakan mukjizat-mukjizat Allah di Kis. 15:12. Jadi waktu Yakobus mereferensikan pidato Petrus di dekat awal pidatonya sendiri, dia menyebut pernyataan Petrus sebagai “eksegesis wahyu Allah soal perkara bangsa-bangsa lain.” Eksegesis Petrus itu datang pertama kalinya di Konsili Yerusalem, setelah Petrus berdiri dan mendiamkan seluruh umat.
Penting dicatat pula bahwa setelah Kenaikan, Petrus selaku pemimpin Gereja, memimpin jemaat Yerusalem serta Gereja lainnya. Karena itulah di Kisah Para Rasul 1:15, kita bisa melihat peran kepemimpinan Petrus ketika Gereja sedang berkumpul untuk mengganti Yudas.
Ada pula kesamaan-kesamaan mencolok antara peranan St. Petrus di Konsili yang berlangsung di Kisah Para Rasul 15 dengan peranan Raja Daud pada perhimpunan di Yerusalem yang tercatat di 1 Tawarikh 28. Perkara-perkara ini dibahas dalam video yang disebut di atas tentang Galatia 2 dan dalam video kami yang berjudul Kitab Suci Membuktikan Kepausan.
Terima kasih sudah terbagi doa litani yg I dah ini. ❤️🙏✝️🙏
Hildebrand Avun. Bith 3 mingguBaca lebih lanjut...St Aloysius Gonzaga doakanlah kami. Bantulah kami maju dalam mengutamakan kerendahan hati setiap hari. 🙏
Kita 5 bulanBaca lebih lanjut...Pengamatan menarik. Lebih relevan lagi karena banyak dari materi kami membahas bidah-bidah & kemurtadan Vatikan II, yang melibatkan orang-orang yang mengaku Katolik, padahal sebenarnya tidak, karena banyak dari mereka telah...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Berarti anda tidak paham ttg arti katholik, jadi anda belajar yg tekun lagi spy cerdas dlm komen
Orang kudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Membaca artikel-artikel di Website ini, aku ingat satu ayat di Kitab Amsal. "Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati."...
St. Paul 7 bulanBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 7 bulanBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 9 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 10 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 10 bulanBaca lebih lanjut...