St. Yohanes Eudes tentang Dampak Dosa Berat terhadap Perbuatan Baik Anda

St. Yohanes Eudes: “ ... dengan melanggar janji yang kedua ini [yakni, janji menolak segala perbuatan Setan] melalui dosa berat, anda kehilangan Allah dan rahmat-Nya; dan pada saat yang bersamaan, anda kehilangan damai dan ketenteraman jiwa anda; anda segera merasakan gangguan dan penyesalan hati nurani yang buruk, yang menyebabkan siksaan-siksaan yang tak tertahankan bagi diri anda siang dan malam.

Tidak lagi anda dapat mencegah diri untuk berpikir bahwa anda dibenci oleh Allah, dan bahwa seandainya anda mati seketika, anda akan langsung menyadari diri anda tenggelam dalam api Neraka. Malam dan siang, anda merasa takut; anda gemetar terhadap bahaya sekecil apa pun, tanpa tahu kepada siapa anda harus berlindung; anda tidak memiliki penghiburan yang teguh dalam penderitaan-penderitaan anda, sebab penghiburan-penghiburan yang datang dari manusia tidak membantu banyak bagi mereka yang tidak dihibur oleh Allah.

Jika anda melakukan beberapa perbuatan baik, perbuatan-perbuatan itu tidak membuat anda pantas mendapat imbalan apa pun dari Surga; sebab orang-orang yang menjadi tidak pantas mendapatkan Surga akibat dosa berat, sama sekali tidak mampu berjasa bagi Surga, selama mereka tetap berada dalam keadaan di mana mereka sedang berada. Pekerjaan-pekerjaan mereka dan penderitaan-penderitaan mereka, yang seharusnya dapat menjadi silih atas hukuman yang terutang akibat dosa-dosa masa lalu, dan memperolehkan bagi mereka pada waktu yang bersamaan jenjang-jenjang rahmat dan jasa yang baru, tidak dapat menghasilkan dampak-dampak yang baik itu, akibat dosa yang membuat mereka kehilangan nilai dari pekerjaan dan penderitaan mereka itu. Segala buah yang seharusnya dapat mereka petik dari doa-doa, dari sedekah-sedekah, dan dari segala perbuatan baik yang mereka lakukan, tersusutkan sehingga hanya dapat memperolehkan bagi mereka rahmat untuk bertobat dan untuk kembali kepada jalan menuju Surga. Buah ini bahwasanya besar adanya, dan seharusnya dapat membawa para pendosa yang teramat berat untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik sebanyak yang mereka sanggup; tetapi buah ini jauh lebih sedikit jumlahnya daripada yang dipetik oleh orang-orang bajik dari perbuatan-perbuatan baik mereka, yang pada saat itu juga berguna bagi mereka sebagai silih hukuman yang terutang akibat dosa-dosa mereka, membuat mereka pantas mendapatkan imbalan di dalam Surga, dan mencurahkan rahmat-rahmat yang baru bagi diri mereka.

Semoga hal ini membuat anda mengakui bahwa ketaatan terhadap janji kedua ini secara tak terhingga jauh lebih berharga daripada kenikmatan yang didapatkan dengan melanggar janji ini: kenikmatan yang fana, dan yang mendatangkan penderitaan-penderitaan yang hanya akan membesar dalam alam baka setelah berlangsungnya kehidupan ini.”