“Pelarian Besar Para Miliarder Yahudi: Miliarder Rusia Lari ke Israel demi Hindari Sanksi”

informationliberation.com

“Serombongan miliarder Yahudi dari Rusia telah melarikan diri ke Israel selama beberapa pekan lalu dalam upaya detik terakhir untuk menghindari sanksi-sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa, menurut laporan-laporan media Israel

Artic Friend
@FriendEden100

Jet pribadi miliarder Rusia – Roman Abramovich – mendarat di Israel 8 jam lalu.

Museum Holocaust Israel, Yad Vashem, meminta AS untuk mengecualikan Abramovich dari sanksi-sanksi karena akan “membahayakan donasi”.

Yad Vashem berkata bahwa Abramovich baru saja dengan SANGAT ‘murah hati’ memberikan donasi senilai delapan digit.

Paul Lewis
@paullewismoney

Para miliarder pindah ke Israel. Tidak dikenakan pajak selama sepuluh tahun. Dan sebuah perjanjian antara organisasi-organisasi layanan rahasia Israel dan Rusia dibuat agar mereka tidak saling membunuh daerah kekuasaan satu sama lain.

Haaretz.com
@haaretzcom

Seiring berlangsungnya perang Ukraina dan sewaktu Dunia Barat semakin menindaki para miliarder Rusia, banyak dari antara mereka berpaling kepada Israel untuk melarikan diri

Dari Haaretz, “Pelarian Besar Para Miliarder Yahudi: ‘Tanah Berguncang. Mereka Akan Berlari ke Israel’”
Seiring berlangsungnya perang Ukraina dan sewaktu Dunia Barat semakin menindaki para miliarder Rusia, banyak dari antara mereka berpaling kepada Israel untuk melarikan diri. Beberapa dari antara mereka memiliki kewarganegaraan Israel, persisnya untuk keadaan-keadaan semacam ini. Para miliarder akan menerima manfaat dari hukum Israel, yang mengizinkan mereka untuk menyembunyikan sumber-sumber pendapatan selama kurun waktu 10 tahun.

[ … ] Israel tidak memiliki kewajiban kepada rekomendasi-rekomendasi dari Dunia Barat dan belum mengumumkan restriksi-restriksi untuk bisnis-bisnis dari Rusia – dan sementara itu, jet-jet pribadi dari Rusia telah mendarat terus-menerus pada Bandara Ben-Gurion. Sebuah jet yang dimiliki oleh Roman Abramovich mendarat di Ben-Gurion pada hari setelah bermulanya invasi Rusia …

Pada akhir bulan lalu, Channel 12 Israel menyingkapkan bahwa Yad Vashem telah mendekati duta besar AS di Israel, Thomas Nides, untuk memohon agar sanksi-sanksi tidak diberlakukan kepada Abramovich. Berita itu terdengar setelah suatu informasi yang baru: sang miliarder telah memberikan sebuah sumbangan kepada museum itu senilai puluhan juta dollar. “Sumbangan-sumbangan ini membeli koneksi – sanksi-sanksi tersebut persisnya terjadi untuk peristiwa-peristiwa semacam ini”, ujar Bronfman.

Seorang miliarder lain yang dianggap dekat dengan Putin dan yang memberikan sumbangan kepada Yad Vashem adalah presiden dari Kongres Yahudi Eropa, Viatcheslav Moshe Kantor. Kekayaan Kantor menimbun setelah bubarnya Uni Soviet, karena ia mengambil alih atas industri pupuk yang amat besar. Ia memiliki kepentingan pengendali atas Acron Group, yang diperjualbelikan pada bursa-bursa London dan Rusia. Nilai sahamnya telah menurun drastis pada bulan ini. Kantor mengepalai suatu badan yang dinamai World Holocaust Forum [Forum Holocaust Sedunia] yang menjamin acara-acara yang menandai 75 tahun berakhirnya Perang Dunia II, yang diadakan di Yad Vashem pada bulan Januari 2020. Pada acara utamanya, Putin melakukan suatu skandal publik dengan membuat pernyataan-pernyataan yang salah yang mendukung narasi sejarahnya sendiri tentang perang itu. Klip-klip film yang memuat data yang tidak benar ditampilkan di layer, dan tidak jelas siapa yang mendalanginya. Museum Yad Vashem lalu memberikan sebuah permohonan maaf secara resmi.

DPR dan Senat AS baru saja memberikan suara untuk kembali menyumbangkan miliaran dollar dari para pembayar pajak kepada Israel, di samping $40 miliar yang sebelumnya mereka telah janjikan untuk berikan kepada mereka selama dasawarsa yang selanjutnya.

Cynthia McKinney PhD
@cynthiamckinney

$1 miliar dari uang pembayar pajak AS kembali diberikan kepada Israel; anda tidak muak membayar pajak untuk jalanan, infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, dll., dan lalu melihat bagian yang signifikan dari uang tersebut pergi ke Israel atau peperangan AS demi Israel??