^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Mukjizat Allah Tumbangkan Pohon Ek “Dewa Yupiter” berkat Upaya St. Bonifasius
Cuplikan dari St. Bonifasius dari Mainz, Uskup & Martir
“Pada waktu itu, banyak penduduk Hasia [Hesse, wilayah negeri Jerman] yang dibawa masuk iman Katolik & diteguhkan oleh rahmat roh tujuh kali lipat,[1] menerima penumpangan tangan; sedangkan yang lain, bahwasanya masih belum dikuatkan rohnya, menolak seluruh pelajaran iman yang murni. Selain itu, beberapa dari mereka sering kali sembunyi-sembunyi, namun terkadang secara terbuka, memberi persembahan kepada pepohonan dan mata air. Beberapa secara rahasia, yang lain secara terbuka, mempraktikkan persembahan kurban dan ilmu ramal, sulap dan jampi-jampi; beberapa memalingkan perhatian mereka kepada ilmu nujum dan pertanda-pertanda serta berbagai macam ritual pengorbanan;[2] sedangkan yang lain, yang lebih sehat pikirannya, meninggalkan segala paganisme serta kebarbaran dan sama sekali tak melakukan hal-hal ini.
Berkat nasihat dan petuah warga yang lebih sehat pikirannya ini, St. Bonifasius berupaya menumbangkan[3] sebuah pohon ek yang luar biasa besar di tempat bernama Gaesmere,[4] dan julukan yang disandang pohon itu dari nama pagan tuanya, adalah Pohon Ek Yupiter.[5] Dan ketika dengan kekuatan hatinya yang tabah, ia sudah membuat potongan pada bagian bawah pohon itu,[6] hadirlah sejumlah besar orang pagan,[7] yang dalam jiwa mereka yang menggebu-gebu mengutuki musuh dewa-dewa mereka. Namun ketika sisi depan pohon itu baru terpotong sedikit saja,[8] tiba-tiba pohon ek yang besar padat itu dihempaskan oleh ledakan Ilahi dari atas, jatuh ke tanah, menanggalkan mahkota batangnya selagi jatuh; dan seakan-akan, oleh karena rencana Yang Mahatinggi, pohon itu juga meledak menjadi empat belahan batang yang sama besarnya, sama panjangnya. Itu disaksikan sedemikian rupa adanya oleh saudara-saudara yang berdiri di sana. Melihat hal ini, orang-orang pagan yang sebelumnya mengutuk, sekarang justru percaya dan memberkati Tuhan, dan meninggalkan cercaan mereka dahulunya. Dan kemudian, atas nasihat saudara-saudaranya, uskup amat suci itu membangun oratorium kayu dari kayu pohon tersebut, dan mendedikasikannya dalam penghormatan kepada St. Petrus Rasul.”
Catatan kaki :
Disadur dari Wilibaldus, The Life of St. Boniface [Riwayat Hidup St. Bonifasius], Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh George W. Robinson, Sekretaris Harvard Graduate School of Arts and Sciences, Cambridge, Harvard University press, London, 1916, hal. 62-64.
[1] Yesaya xi, 2; Isidorus Hispalensis, Etymologiae, vii, 3; Santo Agustinus, De Sermone Domini, i, 4; J. F. Böhmer, Regesta Imperii, i. I (edisi III, oleh Engelbert Mühlbacher, Innsbruck, 1899), hal. 38, no. 76a.
[2] E., 43.
[3] Succidere.
[4] Lokasinya tidak pasti. Di Hesse, ada beberapa tempat bernama Geismar.
[5] Terjemahan Latin Batara Thor, dari bangsa Teutonik.
[6] Cum arboret succidisset. Pada potongan pertama atau bawah, yang dibuka sampai ke pertengahan batang pohon dari sisi pohon yang padanya diinginkan agar pohon itu jatuh.
[7] Seperti yang diungkapkan oleh Otloh, “Ad … arboris incisionem magna paganorum multitude concurrit ”: pastinya berhimpun dari ladang tani dan pedesaan bermil-mil di sekelilingnya, seiring kapaknya semakin lama semakin menembus kayu yang keras itu.
[8] Ad modicum quidem arbore praeciso. Tentang potongan kedua, atas, atau depan, di sisi yang dihadapi pengapak dan para penontonnya, ketika pohonnya tumbang ke sisi yang berseberangan.
Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 3 mingguBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – memang benar bahwa orang hendaknya mengasihi orang lain dan menjaga ciptaan Allah. Namun, yang terutama, kita pertama-tama harus mengasihi/mencintai Allah. Sangat amat penting pula, terutama pada zaman kita,...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Misteri Terang itu datangnya dari Yohanes Paulus II. Dia ini seorang Anti-Paus dan pemurtad masif. Rosario orisinal yang diberikan oleh Santa Perawan Maria adalah 15 dekade dengan Misteri-Misterinya...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...peristiwa terang kenapa tidak ada dalam pembahasan artikel ini?
devie 4 bulanBaca lebih lanjut...Allah Maha Besar melalui Putranya Yesus Kristus dan Bundanya Maria ..Melakukan muzizat menunjukan Betapah Besarnya dan Baiknya Allah..Kita manusia harus berbuat baik satu dengan yang lain dan alam sekitar serta...
fidelis Budi Suryanto 4 bulanBaca lebih lanjut...Are the FSSP and SSPX right on the sacraments?
Petrus Fiter Panco 4 bulanBaca lebih lanjut...Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 6 bulanBaca lebih lanjut...